Chapter 31

559 54 3
                                    

Sebelum baca... Jangan lupa meninggalkan vote⭐️ dan komen kalian ya....😀😀 Dan author juga mau ucapin terima kasih nih buat kalian yang selalu setia sama cerita ini. Semoga kalian bisa menikmati cerita ini sampai tamat ya... 😚😚
Jangan lupa ya... Share juga cerita ini ke teman-teman kalian agar cerita itu bisa dinikmati oleh banyak orang😀😀😀

Salam hangat... 😘😘😍

~~~~~~~~~~~~~~~

Fathur melajukan motor merahnya dengan kecepatan tinggi. Rasa kecewa dan sedih bercampur aduk dalam hatinya. Ia sama sekali tidak mengira bahwa kisah cintanya dengan Mayza akan berakhir seperti ini.

Jujur.. Fathur belum bisa mengikhlaskan Mayza. Tidak sedikit pun. Terlebih jika ia harus membayangkan sosok yang amat ia cintai itu harus bersanding dengan pria lain.

Rasa sedih dalam hatinya ternyata lebih menyesakkan. Fathur meminggirkan motornya dan membuka helmnya.

Ia menghembuskan nafas panjang. Tangannya mengepal kuat menahan rasa yang begitu menyesakkan dadanya. Tak terasa ada bulir bening yang mengalir di pipinya. Kali ini... ia benar-benar sedih. Ia tak sanggup menahannya. Tapi ia harus menahannya.

Ia kecewa pada dirinya sendiri. Tentang dirinya yang memilih untuk kembali memperjuangkan cintanya pada Mayza setelah ia pergi selama tiga tahun lamanya.

Seharusnya sejak itu ia sadar bahwa kisah cintanya takkan berakhir dengan indah sesuai harapannya.

Sekarang ia hanya bisa pasrah. Takdir telah membawanya ke arah yang tak pernah di duganya. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Ingin kembali, namun mustahil rasanya. Ia sudah terlanjur kecewa.

Sekali lagi ia menghembuskan napas panjang. " Aku harus bisa. Aku pasti akan bisa menghapus semua tentang  Mayza dari hidup aku". Ucap Fathur pada dirinya sendiri.

~~~~~~~~~~~~~~

Karin berjalan gontai menelusuri jalanan kemana kakinya melangkah. Ia sedang bimbang saat ini. Bimbang antara cinta atau.... Sahabat.

Karin baru saja pulang dari rumah Mayza. Ia bermaksud akan menjelaskan tentang apa saja yang telah terjadi dan meminta maaf atas apa yang telah ia lakukan. Namun niatnya kandas begitu saja saat ia melihat di saat yang bersamaan ia tiba di depan rumah Mayza, Fathur datang.

Karin menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri apa yang telah terjadi antara Mayza dan Fathur.

Dalam hatinya, terbesit rasa bersalah yang amat besar. Ia tau apa yang ia lakukan seharusnya tak pernah ia terjadi. Emosi yang tak bisa ia bendung itu ternyata telah membuat dua insan yang sama-sama saling mencintai harus berpisah.

Egoisnya lagi, ia malah meminta Fathur untuk kembali padanya dan meninggalkan Mayza. Tapi entah mengapa Karin tak bisa berbuat apa pun selain membiarkan hatinya yang bicara. Bahwa hatinya tak bisa mengikhlaskan begitu saja Fathur dan Mayza bersama.

Sedih rasanya jika ia harus memikirkan perasaan Mayza saat ini. Karin berusaha membendung air matanya. Walau ia tau bahwa dirinya  kini benar-benar merasa bersalah.

Bagaimana tidak? Ia tau betul siapa Mayza. Mayza bukanlah tipe orang yang dengan mudah mengekspresikan perasaannya pada orang lain. Termasuk orang tuanya.

Sejauh ini Mayza selalu mengungkapkan perasaannya pada Karin. Walaupun tidak terbuka secara langsung, tapi Karin tau betul apa yang sahabatnya itu rasakan.

Ia semakin merasa bersalah saat ia kembali memikirkan bahwa tanpa dirinya saat ini di samping Mayza, pada siapa Mayza akan mencurahkan segala perasaannya. Yang pasti, Karin tau bahwa Mayza pasti lebih memilih memedam perasaannya itu sendiri. Tenggelam bersama hancur hatinya hingga ia tak tau harus berkata apa pun lagi.

Karin mendesah berat. Ia menyeka air matanya yang sedari tadi mengalir. Ia merasa dilema. Dilema antara siapa yang harus ia pilih. Perasaan sahabatnya atau ia harus kembali merelakan perasaannya untuk kesekian kalinya pada Fathur.

Siapa yang harus ia pilih?Mungkin jika ia bisa mengubah semua kembali, semua pasti belum terlambat. Tapi ia benar-benar tak tau siapa yang harus ia pilih.

Cinta atau.... Sahabat???

~~~~~~~~~~~~~~

Dilain sisi Mayza masih berusaha membenahi hatinya. Ia tau bahwa tak seharusnya ia larut dalam kesedihannya. Itu sebabnya ia memilih pergi ke halaman belakang rumahnya. Tempat favorit nya.

Mayza menatap air biru yang mengisi kolam renang rumahnya. Warna yang indah. Tapi yang seindah hatinya kini.

Mayza meraih ponselnya dan membuka aplikasi WhatsApp. Pandangannya tertuju pada nama grup WhatsApp alumni SMA nya dulu. Ada yang membagikan sebuah video.

Mayza membuka video itu dengan harapan bahwa itu video lucu atau apa pun itu yang bisa mengurangi sedikit saja kesedihannya.

Tak sesuai harapan, video itu malah berisi sebuah lirik lagu yang berhasil meluruhkan semua air mata yang sedari dari ia tahan.


Mayza menggenggam ponselnya dengan kuat. Perasaannya makin tak terperi sakitnya. Semua lirik yang ada di video itu benar-benar seperti apa yang ia alami. Hingga ia merasa bahwa video itu memang ditujukan padanya.

Mayza meringkuk di hadapan kolam renang. Ia menenggelamkan wajahnya dibalik lengannya. Ia kembali teringat apa yang telah terjadi.

Berulang kali ia coba lupakan. Berulang kali pula rasa sakit yang ia rasakan. Yang lebih ia sedihkan tentang dirinya yang bahkan tak tau alasan mengapa Fathur bersikap seperti itu padanya.

Mayza menatap air kolam yang begitu jernih dihadapannya itu. Ia menarik nafas panjang. Betapa ia tak bisa mengikhlaskan semuanya.

Jauh dalam hati ia merasa kecewa pada dirinya sendiri yang masih saja mengharapkan sosok Fathur. Ia kecewa tentang dirinya yang begitu saja menerima kembali kehadiran Fathur dalam hidupnya.

Yang lebih ia sesalkan dan ia kecewakan pada dirinya adalah tentang dirinya yang terlanjur cinta meski ia tau dari awal bahwa cintanya takkan berakhir sesuai harapannya saat ada hati lain yang harus dikorbankan setelah penantian panjang. Yaitu... Revan.

Sekali lagi ia harus menelan semuanya kenyataan pahit ini sedalam-dalamnya. Masih ada satu hal yang bisa ia jadikan pegangan.  Yaitu Allah. Pasti dibalik semua kenyataan yang begitu menyesakkan dadanya ini, suatu saat akan ada kebahagian yang menanti. Meskipun mustahil, ia yakin bisa meraihnya.

Untuk ke sekian kalinya... Mayza kembali tenggelam bersama kenyataan pahit yang membuatnya tak sanggup menahannya lagi.








TBC

Sebelumnya maaf ya... Telat update nya. 🙏🙏🙏

Hayooo... Siapa nih yang pernah mengalami hal seperti Mayza?. Atau siapa yang pernah baperan waktu dengar lagu dari 'Tiara Andini' ini??.... Jujur, author sendiri sempat baper parah🤒🤒😁

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian ya😇😇😇

Tentang Rasa dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang