Chapter 32

552 49 1
                                    

Sebelum baca....
Jangan lupa vote ⭐️ dan komen kalian ya.... 😘😘

~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi hari yang cerah menyambut. Mayza baru saja selesai melaksanakan shalat dhuha takkala mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

Mama Mayza bermaksud untuk memastikan keadaan anak kesayangan nya itu. Karena sejak kemarin siang ia sama sekali tidak keluar dari kamarnya.

" Sayang Mayza... Buka pintunya nak. Udah dari kemarin siang kamu terus di dalam. Mama khawatir sama keadaan kamu nak". Mama terlihat begitu khawatir.

Mayza segera bergegas untuk membukakan pintu. Mama Mayza yang melihat pintu terbuka langsung menghampiri Mayza yang sedang membereskan mukena nya.

"Mayza... Kamu kenapa sayang?. Kok mama liat kamu murung banget. Mama sama papa khawatir sekali sama keadaan kamu. Kalau kamu ada masalah, cerita dong. Jangan di pendam sendiri". Ucap mama lembut.

Mayza menghampiri mamanya yang duduk di atas kasurnya. Mayza menatap lekat mata mamanya. Ia ingin sekali mengeluhkan perasaan nya.

Mayza pun memeluk mamanya dengan erat. Air matanya perlahan turun membasahi pipinya. Mama Mayza di buat bingung dengan tingkah Mayza yang tak seperti biasanya.

" Mayza... Kamu kenapa nak?".

" Mah... Mayza minta maaf mah karena  Mayza ngak dengarin mama dari dulu buat segera menerima lamaran kak Revan. Maafin Mayza mah". Ucap Mayza terisak.

Mama Mayza tersenyum lembut sambil melepas pelukannya dan menggenggam tangan Mayza lembut.

" Mama maafin kamu. Karena dari awal mama memang tau kalau kamu mencintai orang lain. Namanya Fathur kan? ".

Mayza merasa terkejut mendengar ucapan mamanya karena ia sama sekali tidak pernah menceritakan tentang Fathur pada keluarganya.

" Mama tau dari mana tentang Fathur?".

" Kamu gak perlu tau dari mana mama tau tentang itu. Yang perlu kamu tau hanyalah bahwa mama selalu ingin yang terbaik untuk kamu. Dari awal mama sudah liat keseriusan Revan sama kamu. Sedangkan Fathur... Mama belum melihat ada keseriusan yang nyata dari dia. Selain itu, Revan juga terlihat lebih dewasa daripada Fathur. Mama tidak bermaksud membandingkan mereka, tapi itulah kenyataan nya. Terlebih Revan sudah lebih dari tiga tahun ini masih menepati janjinya untuk selalu menunggu kamu. Jika Revan tidak bertanggung jawab, bisa saja mungkin saat ini dia sudah menikah dengan orang lain". Ucap mama panjang lebar.

Mayza menyerap semua perkataan mamanya. Ia bermaksud ingin mengatakan bahwa Fathur juga pernah berniat melamarnya. Namun semua hancur karena sebuah alasan yang sampai saat ini belum ia ketahui.

Tapi rasanya percuma saja mengatakan hal itu pada mamanya saat ini. Karena itu takkan merubah apa pun. Ia tau betul siapa Fathur. Ia bukan tipe orang yang mudah percaya dengan ucapan orang lain tanpa bukti yang kuat.

" Sudah Mayza. Akhiri semua kesedihan kamu ini. Apa pun itu masalah yang sedang kamu alami, janganlah kamu terlalu larut dalam kesedihan kamu karena itu gak baik. Sudah...sekarang lebih baik kamu turun dan sarapan. Mama gak mau kamu kenapa-napa". Ucap mama.

"Kalau begitu mama turun duluan ya.. Mama tunggu kamu di bawah". Ucap mama sebelum akhirnya keluar dari kamar Mayza.

Mayza kembali bergelut dengan pikirannya. Sampai akhirnya ia sampai pada keputusan akhirnya. Yaitu.... Mengikhlaskan segalanya.

' Aku harus menemui kak Revan '.

~~~~~~~~~~~

Revan keluar dari ruangannya menuju kantin rumah sakit untuk makan siang. Revan berjalan santai menelusuri koridor rumah sakit dengan kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya.

Tentang Rasa dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang