23 (17+)

1.6K 128 31
                                    

Happy Reading

***

Langit malam yang gelap perlahan berganti menjadi hari yang cerah. Sudah semalaman mereka terjaga, mencoba berbagai macam cara untuk mencari dua teman mereka yang hilang tanpa jejak sedikitpun. Bahkan salah satu dari mereka yang harusnya saat ini beristirahat untuk memulihkan tubuhnya memilih ikut mencari bersama yang lain.

"Kim Doyoung! Sebaiknya kau beristirahat!" Ten menghampiri temannya itu yang sejak semalam sudah duduk di depan komputer, mengerahkan segala kemampuannya untuk melacak keberadaan Chungha dan Joy. Gongmyung bahkan sampai tidak sanggup lagi untuk ikut mencari. 

"Diam! Aku masih harus berusaha!" Laki-laki berdarah Thailand itu berdecak sebal dan ikut duduk disamping Doyoung, memperhatikan segala macam yang sedang laki-laki itu lakukan. Dia hanya tidak paham dan sesekali merasa terkagum dengan bagaimana Doyoung bisa melakukan hal-hal membingungkan ini dengan mudah.

"Doyoung-ah? Biar aku lanjutkan." Gongmyung memberi kode pada Doyoung untuk bertukar posisi. Sadar dengan kondisi dan kemampuannya yang sedang tidak baik membuatnya dengan sukarela membiarkan Gongmyung mengambil alih pekerjaan.

"Bagaimana kabar yang lain?" 

"Dari pengawal Yoon, mereka sudah mencari di daerah Selatan  namun tidak ditemukan keberadaan mereka. Johnny di daerah Utara juga sama. Pengawal Shin juga mencari di area kampus dan tidak ditemukan apapun disana."

"Sialan.." Doyoung hanya sanggup mengumpat pelan sembari mengacak kasar rambutnya. Ini sangat menyebalkan bagaimana Wonwoo justru memilih membawa Chungha dan Joy sebagai umpan. Ten yang juga sejak tadi menemani Doyoung juga terlihat lelah dan tersirat raut kekhawatiran dari ekspresi wajahnya. 

Kalau boleh jujur, Doyoung sedang putus asa sekarang. Sejak jam 12 malam terjaga sampai sekarang jam menunjuk pukul 6 pagi, tanda-tanda keberadaan Wonwoo dan yang lain belum juga terlihat. Apalagi melihat betapa kalutnya Sejeong dan Ten semalam. Bahkan sahabatnya ini sampai berbohong pada orang tua Joy kalau gadis itu saat ini sedang bersamanya dan menginap di tempat Sejeong. Entah apa yang akan dilakukan Wonwoo dengan menyandera kedua gadis itu.

"Ten, ayo mencari bersamaku!" Doyoung menarik lengan Ten, mengabaikan kedua laki-laki yang sedang berteriak protes padanya. Doyoung masih sakit dan saat ini dia sedang memaksakan dirinya.

"Kau memang keras kepala, eoh?!"

"Bukan begitu. Wonwoo sudah terlalu nekat dan aku khawatir dengan Joy dan Chungha." 

"Apa dia sungguh akan mencelakai mereka?"

Doyoung sama sekali tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Ten itu. Dalam pikirannya masih merasa yakin kalau Wonwoo tidak akan seberani itu namun disisi lain hatinya dia merasa tidak tenang. Rasa khawatirnya ini sampai membuatnya lupa dengan kondisinya sendiri.

Kedua laki-laki itu masuk kedalam mobil, dengan Ten yang menyetir tentunya. Dia tidak ingin terjadi hal-hal buruk di tengah jalan kalau-kalau Doyoung telah sampai pada batasnya. Tanpa banyak bicara pun Ten segera melajukan mobilnya. 

"Jadi, apa rencanamu? Kau ingin kemana sekarang?" Tanya Ten sambil menyetir mobil mengarah ke Seoul.

"Ke kampus Gwanak." Laki-laki itu menuruti apa yang Doyoung ucapkan, mengarahkan kemudinya menuju ke Gwanak-Gu. Selama perjalanan, hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Isi kepala mereka hanya penuh dengan pertanyaan yang sama.

Dimana mereka bisa temukan Wonwoo?

***

Sejak semalam Sejeong sudah berada di rumahnya setelah sebelumnya datang ke tempat Doyoung untuk ikut membahas apa yang baru saja terjadi. Dia bahkan tidak diizinkan pergi kemana pun karena memang tujuan utama Wonwoo adalah untuk mendapatkan Sejeong. Laki-laki itu membawa dua sahabat baik Sejeong dan tahu bahwa gadis itu tidak akan tinggal diam jika menyangkut teman-temannya. Bahkan sejak malam itu pula dia mencoba menghubungi nomor Wonwoo yang masih disimpannya. Walaupun dalam panggilan itu terus berbunyi kalau nomor itu sudah tidak aktif, Sejeong tetap berusaha. 

[2] STAR BLOSSOM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang