16

1.1K 178 25
                                    

🌸STAR BLOSSOM🌸
***

"Maaf aku terlambat, Wonwoo-ya."

Semua orang disana berdiri, menatap tidak percaya kearah Sejeong. Wonwoo menatap geram kearah Sejeong yang tersenyum manis kearahnya.

"Bukankah Kim Sejeong telah meninggal dunia?"

"Hei! Apa-apaan ini?! Siapa kau sebenarnya?!"

Semua bingung, menatap curiga kearah Wonwoo. Bahkan Jeonghan yang datang bersama pria itu juga ikut merasa kebingungan. Dia juga tidak menyangka, nona muda yang dia tahu sedang berusaha dibunuh ayahnya itu harus memunculkan dirinya sekarang di tempat ini.

Melihat semua orang berbisik satu sama lain mengungkapkan pikiran mereka setelah melihat Sejeong, Doyoung dan Gongmyung saling berpandangan. Gongmyung berdeham sejenak dan menggebrak meja sedikit keras.

"PERHATIAN SEMUANYA!" Seketika dalam ruangan itu hening. Semua perhatian tertuju pada Gongmyung. Doyoung tersenyum bangga untuk kakaknya itu.

"Rapat masih berlangsung, dimohon untuk tetap kondusif." Semua menuruti perkataan Gongmyung dan duduk kembali. Gongmyung membungkuk sopan kearah Sejeong dan membiarkan gadis itu masuk lalu duduk disamping Wonwoo. Doyoung melanjutkan sisa presentasi yang sempat terpotong.

Suasana diantara Wonwoo dan Sejeong sangat suram. Ditambah tatapan aneh dari setiap orang yang datang membuat Wonwoo sangat tidak nyaman. Walaupun Sejeong terlihat menunjukkan senyumannya, dia merasa kecewa melihat reaksi Wonwoo terhadapnya.

"Kenapa kau berbohong padaku?" Bisik Sejeong dan dapat didengar jelas oleh Wonwoo. Namja itu mengepalkan tangannya geram.

"Kau tidak akan bisa merebut milikku, Wonwoo-ya."

"Kim Sejeong-ssi, ada yang ingin kau tambahkan?" Doyoung menatap kearah Sejeong, memberikan senyuman penuh arti untuk gadis itu. Dengan percaya diri gadis itu berdiri, menyapaikan beberapa pendapatnya untuk menambahkan presentasi milik Doyoung.

Semua cukup terkagum dengan bagaimana gadis itu bisa mempresentasikan pemikirannya dengan baik disamping dirinya yang terlambat tadi. Sesekali Doyoung melirik Wonwoo yang masih menatap tidak suka kearah Sejeong. Namja itu memicingkan matanya.

"Bukankah itu sedikit menyimpang dari yang perwakilanmu sebelumnya jelaskan?" Seorang perwakilan dari perusahaan lain menginterupsi, membuat Sejeong terdiam sejenak kemudian tersenyum.

"SeS tentunya akan mencoba berbagai cara untuk proyek ini dan setelah rencana sebelumnya terlaksana, apa yang saya sampaikan-"

"Diam kau."

Sejeong berhenti berbicara. Gadis itu tersenyum penuh arti. Wonwoo berdiri, menunjuk Sejeong dengan emosi.

"Berhentilah bersikap sok tahu tentang proyek-"

"Bukankah kau yang tidak bisa mengenali perusahaanmu sendiri." Gadis itu menatap Wonwoo. Dia berikan senyumnya pada namja itu.

"Woah.. Aku tidak menyangka oppaku akan bersikap seperti ini."

Wonwoo tersenyum mengejek. Dia menatap tajam semua orang disana, menunjuk Doyoung dan tertawa.

"Harusnya dia yang kalian bicarakan! BAGAIMANA BISA DIA MEMBAWA PERGI CALON PENERUS PERUSAHAAN LAIN?! HARUSNYA KALIAN CURIGA DENGANNYA!!"

Semua spontan menoleh pada Doyoung. Namja itu hanya tertawa pelan menanggapinya.

"Dibanding membawa pergi, justru aku membawanya kembali." Wajah Doyoung berubah serius, melempar berkas yang dipegangnya keatas meja dan mendekati Wonwoo sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

[2] STAR BLOSSOM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang