18

1.2K 170 46
                                    

🌸STAR BLOSSOM🌸
Happy Reading
***

"TEN!" Kedua langkah gadis itu terhenti saat melihat Ten yang asik mengobrol dengan seorang perempuan. Tingginya tidak jauh berbeda dengan Ten walaupun perempuan itu lebih pendek. Rambutnya pendek dan setelan berwarna merah yang membalut tubuhnya sukses membuat Joy merasa sedikit terancam.

 Rambutnya pendek dan setelan berwarna merah yang membalut tubuhnya sukses membuat Joy merasa sedikit terancam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu menoleh pada Joy, membuatnya membungkuk sekilas dan mendekati mereka. Joy berdiri disamping Ten.

"Ten, ayo pulang!"

Ten menoleh dan tersenyum. Dia menepuk pundak Joy dengan antusias sambil menunjuk perempuan dihadapannya.

"Dia Momo! Dia satu fakultas dengan Sejeong. Jurusan Tari!" Sempat bingung sejenak, Joy kembali membungkukkan badan dan dibalas oleh perempuan bernama Momo itu.

"Annyeonghaseyo Momo-ssi."

"Annyeonghaseyo.."

"Oh ya, maaf Joy. Aku ada janji dengan Momo. Jadi, apa tidak masalah kau pulang sendiri?"

Tentu saja Joy terkejut mendengar hal itu. Bahkan dia memberi tatapan tajam kearah Ten berharap namja itu mengubah perkataannya.

"Aku? Pulang sendiri?" Ten mengangguk tanpa ragu. Wajahnya sangat antusias tidak mempedulikan Joy yang kesal saat ini.

"Memangnya urusan apa?"

"Hehehe..."

Melihat wajah konyol yang ditunjukkan Ten, emosi Joy memuncak. Ten selama ini tidak pernah absen untuk mengantarnya pulang, kecuali saat dia sakit. Namja itu sama sekali tidak pernah berkata untuk Joy pulang terlebih dahulu apalagi ada seorang perempuan yang sedang menunggunya sekarang.

"YAK!" Ten dan juga Momo terlonjak kaget saat Joy berteriak. Gadis itu menatap kesal dan marah kearah Joy.

"Setidaknya kau katakan padaku terlebih dahulu, keparat! Aku tahu pulangmu terlambat dan aku menunggu di perpustakaan tanpa melakukan apapun!"

"M-maaf Joy. Aku lupa." Menghela nafasnya kasar, Joy melirik kearah Momo sedikit tidak suka. Disisi lain, perempuan itu hanya tersenyum kearahnya.

"Terserah."

Joy berbalik meninggalkan Ten. Dengan langkah tergesa dia menjauh dari dua orang itu yang sedang menatapnya bingung.

"Menyebalkan. Menyebalkan! Menyebalkan!! MENYEBALKAN!"

Joy berhenti di depan gerbang kampusnya. Teriakan kesalnya sukses menarik beberapa mahasiswa yang melewatinya. Kejadian tadi seolah berputar dalam pikirannya. Dalam benaknya dia bertanya-tanya.

Mengapa dia marah?

Apa alasannya?

Maksudnya, kenapa dia bisa semarah ini?

[2] STAR BLOSSOM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang