[2] STAR BLOSSOM✔

15

🌸STAR BLOSSOM🌸
***

"Appa."

Sepasang pria dan wanita itu tersentak dan menjauhkan diri masing-masing saat seorang gadis menatap mereka dengan penuh amarah. Sejeong, dia sudah cukup muak untuk pura-pura tidak tahu tentang hubungannya dengan wanita lain dibelakang ibunya.

"Sejeong-ah?"

Kim Sechan. Pria itu mendekati Sejeong yang berjalan mundur menghindarinya. Gadis itu berusaha menahan air matanya melihat sendiri ayahnya sedang bermesraan dengan seorang wanita dirumahnya sendiri.

"A-aku sudah cukup sabar membiarkan appa dengan wanita jalang itu."

Wanita yang bersama ayahnya itu bangkit dan berdiri tepat dibelakang Tuan Sechan. Senyuman mengejek dia tujukan untuk Sejeong.

"Ah.. Kau sudah lama tahu hubunganku dengan appamu ini?"

"Diam kau!" Wanita itu tertawa. Dia menggandeng lengan Tuan Sechan dengan mesra, berusaha memanas-manasi Sejeong.

"Nak.. Sadar dirilah. Appamu ini, tidak pernah mencintai eommamu."

"SUDAH KUBILANG KAU DIAM SAJA!! AKU TIDAK INGIN MENDENGARMU JALANG!!" Sejeong berteriak dengan keras membentak wanita itu sambil menutup kuat kedua telinganya.

"Sejak kapan kau mengetahuinya?" Tuan Sechan mendekati Sejeong. Salah satu tangannya menakup pipi gadis itu, mencengkeram kuat dengan memberikan tatapan marah.

"Ah.. Sejak malam itu kau tidak sengaja melihatku, hm?"

"Kenapa appa melakukan ini..?"

"Astaga, Sejeong-ah.. Kau itu memang anak yang sangat polos." Tuan Sechan mendorong wajah anaknya itu kuat. Untung saja gadis itu cukup kuat menahan dirinya untuk tidak jatuh.

"Sejauh mana kau menaruh kecurigaan pada appamu ini, eoh?" Gadis itu menatap tajam kearah ayahnya.

Sejeong ingin marah. Dia ingin sekali menghabisi ayahnya. Namun bagaimanapun itu, dia tidak bisa membentak seorang ayah yang juga ikut membesarkannya itu. Dia merasa dirinya sangat jahat untuk menentang ayahnya. Kedua tangannya bahkan mengepal kuat, seolah siap untuk memukul wajah ayahnya saat ini.

"Eomma pergi keluar kota untuk bekerja, TAPI BUKAN BERARTI APPA BISA MELAKUKAN INI DIRUMAH!!"

Kedua orang dewasa itu tertawa mendengar penuturan Sejeong, seolah mengejek gadis itu.

Gadis itu tidak tahu sejak kapan ayahnya berkhianat seperti ini. Selama ini ayahnya selalu berperilaku baik didepannya dan ibunya. Menjadi sosok ayah yang sangat menyayangi keluarganya. Pikiran gadis itu terbuka. Didepannya hanyalah sesosok iblis yang kejam.

"Kau lupa jika rumah ini sudah menjadi milikku?"

Sejeong menghela nafasnya kasar, menatap ayahnya itu tidak percaya.

"Beberapa aset milik keluarga eommamu juga sudah menjadi milikku." Tuan Sechan menarik kuat rambut anaknya itu, membuat Sejeong kesakitan berusaha melepaskan cengkeraman kuat ayahnya itu pada rambutnya.

"Aku hanya butuh satu, perusahaan yang akan menjadi milik anak satu-satunya keluarga eommamu." Tuan Sechan mengejek Sejeong. Gadis itu masih berusaha melepaskan cengkraman kuat ayahnya itu.

"Aku akan beritahu eomma."

"Kau tidak perlu melakukannya."

"Kenapa appa melakukan ini..? Appa sudah mendapatkan semuanya..."