[2] STAR BLOSSOM✔

19

🌸STAR BLOSSOM🌸
***

"Doyoung-ah?!"

Doyoung menoleh saat mendengar suara Joy yang memanggilnya dengan keras. Namja itu tersenyum dan kembali melanjutkan aktivitasnya, membersihkan isi loker di fakultasnya.

"Kau sedang apa? Kenapa kau berberes?"

Namja itu sedikit mengabaikan Joy yang menatapnya heran. Karena isi lokernya yang bisa dibilang tidak cukup banyak, dia ingin segera menyelesaikannya dan pergi ke kampus Yeongeon, tempat departemennya berada.

"Departemenku psikiatri ada di Yeongeon. Aku harus pindah ke sana menjelang tugas akhir."

"Ah.. Kau benar! Aish, aku lupa jika kau sudah mulai mengerjakan tugas akhir."

"Heum. Kenapa departemenku harus dibagi seperti ini! Bukankah melelahkan harus berpindah tempat?" Joy tertawa pelan.

"Ingin kubantu?"

Doyoung mengeluarkan tumpukkan kertas yang dia simpan dalam map, kemudian menoleh saat Joy menawarkan bantuan. Keduanya tersenyum konyol sampai namja itu menyodorkan map yang dibawanya kepada Joy.

"Gomawo!"

Doyoung menutup lokernya dan berjalan mendahului gadis itu. Dia tidak lupa untuk menenteng tasnya yang penuh dengan buku-buku tebal.

"Ya! Kau dan Sejeong bagaimana?"

"Hm? Waeyo?"

"Hanya... Penasaran."

Doyoung melihat jam tangannya, memastikan sesuatu saat Joy bertanya demikian.

"Masih seperti sebelumnya. Proses pendekatan?"

"Kau tidak bisa langsung mengajaknya berpacaran, eoh?"

"Aish! Kau lupa jika dia masih belum bisa melupakan Wonwoo? Aku tidak tahu Sejeong benar-benar nyaman atau tidak saat aku berusaha mendekatinya."

"Eoh? Kau tidak percaya diri? Sejak kapan kau seperti itu?"

"Entahlah.." Doyoung menghela nafasnya. Namja itu melirik Joy yang mulai sedikit kesulitan membawa map yang dia berikan.

"Aku bisa membawanya sendiri jika kau keberatan."

"Aniyo.. Ini ringan."

Tidak ada pembicaraan lagi setelahnya. Doyoung berjalan di depan Joy. Namja itu harus mengembalikan kunci loker ke tata usaha. Hari ini menjadi hari terakhirnya di kampus Gwanak.

Sepanjang mereka melewati lorong gedung Fakultas Ilmu Sosial, semua orang memandang keduanya takjub dan memuja. Dua orang yang bisa dikatakan menjadi wajah fakultas tersebut selama beberapa tahun belakangan, Joy yang sangat cantik dan Doyoung yang tampan. Bahkan teman-teman dekat gadis itu masih merasa takjub setiap dekat dengan Joy.

Joy menunggu Doyoung di luar ruangan tata usaha sambil menatap sekelilingnya. Dia juga sebentar lagi akan mengurus tugas akhirnya. Melalui banyak ujian akhir juga yang pastinya sangat melelahkan. Sesekali dia merasa bimbang dan bingung menentukan harus kemana dia setelah ini.

Tidak perlu waktu lama, Doyoung keluar dari ruangan itu dan meraih map dalam pelukan gadis itu.

"Aku saja yang bawa." Doyoung mengusak rambut Joy dan tertawa. Gadis itu hanya mendengus kesal dan merapikan rambutnya.

"Kau sudah makan siang?"

Keduanya saat ini berjalan menuju kantin mengingat saat ini sudah lewat setengah jam dari jam makan siang.