#26: G̸̢͠h̷̻̀o̷̬̊ṡ̴͈t̸̩͗ ̶͇́f̴͈̽r̴̬̈́ȍ̷̦m̵̡̆ ̴̟̐P̶̲̔å̷̼s̴̤̑t̷͍͛

262 70 16
                                    

"Profesor Kim, Menteri sudah menunggu."

"Ah, baik."

Di lorong yang dilalui oleh banyak orang tersebut, Profesor Kim menjejakkan kakinya. Tidak jarang beberapa orang membungkuk menyapanya karena ia merupakan kepala pusat penelitian Universitas Seoul di bidang elektro. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang pertemuan yang telah ia janjikan sebelumnya. Saat tiba di ruangan tersebut, ia telah disambut oleh beberapa orang yang menunggunya.

"Profesor Kim, sudah lama kita tidak bertemu."

Sang Menteri langsung menjabat tangan Profesor Kim dengan antusias. Ia bahkan dapat merasakannya melalui genggaman yang kuat. Sambutan tersebut dibalas dengan senyuman oleh Profesor Kim. Ia kemudian melirik seseorang yang tidak pernah ia lihat sebelumnya di samping menteri tersebut.

"Bagaimana perkembangan penelitianmu?" Pertanyaan tersebut mengalihkan rasa penasaran Profesor Kim.

"Semua berjalan dengan lancar akhir-akhir ini, Iris ID Identification telah mencapai tahap uji coba."

"Senang mendengar kabar tersebut. Ah, hari ini aku ingin memperkenalkan CEO perusahaan yang akan membantu memproduksi lensa Iris ID Identification. Perkenalkan, beliau adalah Seo Chansung."

Orang yang berdiri di samping menteri tersebut kemudian mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri kepada Profesor Kim. "Seo Chansung, CEO dari Xero Company."

Profesor Kim menyambut tangan Chansung sambil tersenyum. Saat mereka telah saling memperkenalkan diri, Sang Menteri kemudian tersenyum.

"Baiklah, kita mulai saja pertemuan kali ini."

.

🎮 C Y P H E R | O N L I N E ⚔️

.

Profesor Kim membuka pintu rumahnya tanpa tenaga. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tetapi ia masih dapat melihat anaknya yang berusia sepuluh tahun belum tidur dan malah menonton televisi di ruang tengah. Niat untuk memarahinya ia urungkan saat anaknya langsung memeluknya sambil tersenyum ceria.

"Ayah pulaaang!" ujar sang anak saat memeluk ayahnya.

"Hah... apa kau harus pulang malam setiap hari? Seungmin tidak mau tidur sebelum kau pulang," ujar sang istri.

Profesor Kim kemudian tertawa tetapi ada sedikit guratan lelah di wajahnya. "Karena Ayah sudah pulang, Seungmin sekarang tidur, ya?" bujuknya yang diangguki sang anak.

Setelah merasa Seungmin sudah di kamarnya, Profesor Kim kemudian mendudukan dirinya di sofa dengan wajah lelah. Hal tersebut tentunya mengundang rasa cemas sang istri.

"Ada apa? Apa terjadi hal yang berat, Sayang?"

"Hanya penelitian yang melelahkan," jawabnya tak mau membuat sang istri cemas. Ia kemudian menghela napas sambil sedikit melamun. "Aku tidak tahu apakah yang aku lakukan selama ini merupakan hal yang benar atau tidak."

"Tentu kau telah melakukan penelitian yang akan menjadi manfaat. Teman-teman di pusat penelitianku juga berkata bahwa penemuanmu akan menjadi penemuan besar yang bermanfaat," jawab sang istri mengingat ia juga merupakan seorang peneliti.

"Bagaimana jika penelitian yang aku lakukan selama ini hanya akan membawa bencana bagi banyak orang?"

Profesor Kim bertanya dengan cemas. Kecemasan itu entah mengapa tiba-tiba muncul dalam dirinya seusai pertemuan. Ada beberapa perkataan yang disampaikan oleh Pak Menteri yang tidak sesuai dengan visi dan misinya.

Cypher | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang