Seungmin terbangun. Pergerakan mobil yang tiba-tiba terhenti membuatnya terbangun dari tidurnya selama perjalanan. Manik kecil itu mengerjap-ngerjap sebelum ia akhirnya turun dari mobil. Sebuah gedung tua yang berdiri tegak dikelilingi oleh beberapa mobil. Beberapa orang kemudian memasuki gedung tersebut termasuk dirinya.
Suasana gedung tersebut cukup mencekam. Tidak ada penerangan selain dari lampu mobil yang belum dimatikan. Ia bersama teman-teman yang lain memasuki sebuah ruangan yang ternyata merupakan sebuah elevator. Badannya dapat merasakan bahwa elevator tersebut bergerak turun. Entah berapa meter tanah yang ia terobos sampai akhirnya elevator tersebut berhenti.
Berbeda dengan gedung di atas yang tidak terurus, ruangan bawah tanah ini terlihat sangat kokoh dan modern. Ia dan yang lainnya menyusuri lorong sampai akhirnya berhenti di depan sebuah pintu dengan pemindai sidik jari yang dibuka oleh Jae. Mereka kemudian memasuki ruangan dengan berbagai layar serta perangkat elektronik yang menyambut mereka.
"Selamat datang di markas Kyou Ho Kai," sambut Jae saat mereka terlihat sedikit kebingungan—kecuali Chan.
"Ng... tempat apa ini?" tanya Jeongin hati-hati.
"Ruangan ini merupakan ruang kendali 'bisnis' yang dijalankan oleh Kyou Ho Kai. Yah, kalian tidak perlu tahu dengan jelas bisnis apa yang kami jalani."
Chan memalingkan wajah ke arah Kevin dengan tatapan bertanya. "Dari semua tempat, kenapa kau membawa kami ke sini, Jae Hyung?" tanya Chan tidak suka.
Jae kemudian tersenyum menatap Chan. "Kau tahu, beberapa tahun belakangan setelah kau keluar, bisnis Kyou Ho Kai sedikit mengalami penurunan. Kami membuat perjanjian dengan sebuah partner bisnis baru di Distrik 1. Bisnis yang menjanjikan dengan jangka panjang."
"Lalu apa urusannya dengan kami? Kukira kau ingin menyelamatkan kami dari drone gila di tengah kota," ujar Hyunjin.
"Tentu saja karena keuntungan."
"Keuntungan?" tanya Hyunjin tak paham.
Jae kemudian tertawa—ralat, menahan tawa membuncahnya—melihat ia membawa mereka seperti kawanan domba tanpa akal. "Menurutmu, sekumpulan orang dengan senjata seperti kami akan menyelamatkan orang-orang di tengah kota dengan mudah?"
Jae kemudian kembali menatap Chan dan Kevin lalu mengalihkan pandangannya kepada Changbin. "Kami ini mafia, mafia yang mencari keuntungan besar. Beruntungnya, salah satu keuntungan kami bisa didapatkan dengan mudah." Ia menarik napas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Partner bisnis kami, Xero Company, telah melakukan kesalahan terbesarnya saat ini."
"Jangan bilang kau yang membuat drone-drone di kota tersebut malfungsi," selidik Chan menahan emosi.
"Aku tidak selicik itu, Chan. Perusahaan raksasa tersebut bahkan lebih licik dengan membeli suku cadang dari pasar gelap dengan harga murah melalui Kyou Ho Kai lalu menjual produk mereka kepada publik. Namun mereka membekukan dana serta saham kami di sana. Tidak heran mereka mendapat keuntungan yang besar, cih."
"Jadi, kau tidak lebih dari sekadar kacung?" Salahkan mulut Changbin yang tidak bisa direm jika tiba-tiba kepala mereka diledakan oleh sekumpulan mafia.
"Jaga mulutmu, Nam. Kami bisa meledakan kepalamu kapan saja di sini."
"Lalu kau mau kami untuk apa? Apa kau hanya menginginkan si Ketus ini?" tanya Hyunjin.
"Sayangnya, kami tidak bermain mudah seperti itu. Seperti yang kalian ketahui, keadaan di luar sedang kacau. Penyebabnya? Tentu saja perusahaan gila tersebut. Sebagai mafia, kekacauan ini tentunya harus dimanfaatkan dan urusan bisnis kami harus dituntaskan. Para pemimpin kami menginginkan perusahaan tersebut hancur tak bersisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cypher | Stray Kids
FanfictionVRMMORPG populer, Cypher Online, merupakan game yang baru dirilis oleh Xero Company. Akan tetapi, bagaimana jika game ini memiliki eror yang fatal? "CB97 has invited you to SKZ Guild. Would you like to accept?" [UPDATE WEEKLY ON WEDNESDAY] Genre : A...