#16: Guild Arena

299 68 24
                                    

SKZ Guild vs AteeZ

AteeZ
Wooyoung    BEAST
Mingi    LANCER
San ASSASSIN

"Kombinasi macam apa ini," ujar Changbin di sela-sela hitungan mundur.

"Mereka bahkan tidak memiliki tank atau damage dealer," sahut Felix di pinggir Changbin, "ya walaupun beast bisa menjadi damage dealer."

"Ayo kita buat cepat."

Changbin bersiap memegang tongkatnya. Saat hitungan mundur menyentuh angka nol. Ketiga lawannya langsung menyerang mereka bertiga dengan cepat.

TRAAAANG!

Belum apa-apa, Changbin sudah diserang oleh Wooyoung dengan jarak yang begitu dekat. Hampir saja ia terkena cakarnya jika ia tidak menahan sang beast.

"Kau akan menyesal karena menahannya."

"Apa?"

BRAAAAAK!

Tubuh Changbin terpental jauh tepat setelah menahan serangan Wooyoung. Gila, pikirnya. Pemain yang satu ini bukan hanya mengandalkan kecepatan karakter beast namun serangannya juga sangat kuat. Sangat berbeda dengan Jisung yang hanya mengandalkan kecepatannya.

"Hah... kucing sialan."

"Aku bukan sekadar kucing tahu!"

TRAAAANG! TRAAANG! TRAAANG!

Serangan demi serangan diterima Changbin dan berusaha ia tahan dengan tongkatnya. Benar-benar tidak masuk akal, ia bahkan tidak sempat melancarkan satu serangan pun. Ia hanya terus bergerak mundur menghindari lawannya.

"Mau sampai kapan kau menghindar terus?" tanya Wooyoung meremehkan.

"Sampai kau tidak sadar dengan pemain di belakangmu."

DOR!

Wooyoung berbalik dan melihat sosok Minho yang mengacungkan pistol di belakangnya. Walaupun sebenarnya ia masih harus bertarung dengan assassin lawan, ia masih bisa memberi Changbin celah untuk melancarkan serangan. Tiba-tiba hawa di sekitar Wooyoung berubah menjadi tidak enak hingga membuatnya merinding. Setelah ia berbalik kembali ternyata Changbin sudah bersiap menyerangnya.

"Serangan yang bagus, Minho. Sekarang saatnya aku habisi kucing kecil ini."

"Sial..."

TRAAAANG!

Di sisi lain, Minho sedang bertarung dengan assassin lawan dengan dua pedang pendek, San. Sebagai dual wielder, kelincahannya memang tidak dapat diragukan. Namun itu saja tidak cukup untuk melawan serangan assassin yang memiliki pergerakan yang lincah dan kecepatan serangan yang tinggi.

"Halo~ pengguna senjata ganda. Pemain yang paling jarang kulihat," sapa San di tengah pertarungan, "karena semuanya mati dibunuh olehku."

"Banyak bicara."

DOR! DOR! DOR!

"Kalau hanya mengandalkan pistolmu kau tidak akan bisa bertahan."

Tanpa Minho sadari, San bahkan sudah ada tepat di depannya sekarang.

BRAAAK!

Sebuah tendangan mengenai rusuk Minho yang terlempar sampai ke sisi arena. Jika ini dunia nyata, mungkin sekarang rusuknya telah patah. Ia sedikit meringis walaupun tubuhnya tidak merasakan rasa sakit.

Cypher | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang