#20: Parents

332 74 16
                                    

"Seungmin, lihat robot baru yang ayah buat."

"Wah..."

"Seungmin suka?"

"Heem!"

"Hm... baiklah, kalau begitu ayah akan berikan dia untukmu. Ayo, kita beri dia nama tapi apa ya nama yang cocok untuknya?"

"Ung... ung... ubo..."

"Bo?"

"Ku... bo..."

"Kubo? Baiklah, ayo kita beri ia nama 'Kubo' tapi Seungmin harus merawatnya dengan baik, ya?"

"Ung... ung..."

"Ya ampun, lucu sekali ayah dan anak ini merakit robot."

"Sayang, ayo kita ambil foto Seungmin."

"Tidak, biarkan aku mengambil foto kalian berdua. Nah, sekarang ayo senyum satu... dua... tiga..."

BRAAAK!

Suara bantingan pintu besi membangunkan seorang pemuda yang tengah terikat di kursi dalam sebuah ruangan pengap tanpa jendela. Ruangan yang tampak sangat kuno dengan sebuah meja serta kursi kayu. Tak lupa sebuah lampu remang-remang yang menambah kesan mencekam bagi siapapun yang memasukinya.

"Oh, maafkan perlakuan kasar anak buahku tetapi semua ini tidak akan terjadi jika kau segera bekerja sama dengan kami, Kim Seungmin."

Pemuda yang tengah terikat bernama Kim Seungmin tersebut tak membalas perkataan pria di depannya. Ia masih berusaha memfokuskan pandangannya ke sekitar ruangan tersebut karena baru saja tersadar. Tiba-tiba kepalanya sedikit terasa nyeri ketika beberapa ingatan muncul dalam bayangan kepalanya.

"Aku tahu kau bukan orang yang suka basa-basi karena bujukan tidak akan bekerja kepadamu. Sekarang, katakan kepadaku dimana kepingannya?"

Tidak ada jawaban dari mulut Seungmin, ia lebih memilih untuk bungkam dan menatap tajam pria tersebut.

BRUUUK!

"AAAAAAAAARGH!"

Raungan kesakitan yang memekakan telinga terdengar ketika meja di ruangan tersebut diangkat dan sengaja menimpa ibu jari kaki Seungmin. Rasa sakit yang bukan main menyerang kakinya. Hampir saja air matanya keluar jika ia tidak berusaha agar terlihat tetap tegar saat ini.

"Aku bisa melakukan ini seharian, Kim Seungmin."

Pria tersebut kemudian mendudukan dirinya di atas meja tersebut yang membuat Seungmin terguguk kesakitan.

"Akh... ugh..."

Ia memejamkan matanya erat berharap rasa sakit yang ia rasakan menghilang. Namun nahas, seakan rasa sakit di kakinya belum cukup pria tersebut turun dari meja kemudian menjambak rambut Seungmin ke belakang sehingga mata mereka saling bertatapan.

"Keras kepala seperti ayahmu."

Pria tersebut kemudian meraih pundak Seungmin lalu berjalan di sekitarnya.

"Iris Identity Identification, teknologi yang sangat mengagumkan yang menunjang kehidupan manusia saat ini. Penemuan yang luar biasa." Pria tersebut tersenyum remeh. "Namun sayang, penemunya terlalu naif sehingga harus menjemput ajal dengan cepat. Tentu kau tahu bagaimana ia mati."

Cypher | Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang