Allow! Aku datang dengan cerita baru^^
Ada yang kangen?
Selamat membaca:*
Vote+comment dari kalian adalah penyemangatkuSunyinya malam, gelapnya langit dan dinginnya udara, tidak bisa mengalahkannya untuk tetap menunggu seseorang. Bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu, terselip rasa rindu dihati kecilnya.
Hanya satu alasan mengapa ia memilih untuk tetap tinggal di kota ini yaitu menunggunya kembali.Cinta tidak hanya mengajarkan tentang arti kesetiaan namun cinta juga mengajarkan tentang sebuah kesabaran. Begitulah yang Ia rasakan selama ini. Selama delapan belas tahun Ia hidup, Ia hanya mengenal cinta dari keluarga. Ia bahkan tidak percaya dengan cinta lainnya. Baginya hanya ada satu cinta dan selamanya akan tetap satu.
Tidak mudah menaklukan hatinya yang keras, jika memang ada berarti dialah yang pantas untuknya. Sempat mencoba untuk 'pacaran' namun, tidak benar-benar serius malah Ia mendapatkan fakta yang membuatnya lebih selektif dalam memilih pasangan.
Di setiap do'a yang ia panjatkan, terselip satu nama yang sampai saat ini masih Ia rindukan. Ia tersenyum kecut saat mengingat percakapannya beberapa bulan yang lalu.
"Bang, dia apa kabar?" tanyanya pada laki-laki berusia dua puluh lima tahun di depannya.
"Sabar, ya." jawabnya.
Hanya dua kata itu yang selalu terucap setiap kali Ia bertanya. Ia sampai muak mendengarnya. Meninggalkan kota ini sama saja ia menyerah untuk menunggu lebih lama lagi.
Semoga penantiannya selama ini tidak sia-sia.
Hanya itu, do'anya malam ini.
Ia kembali masuk ke kamarnya, merebahkan tubuhnya di atas king size miliknya. Jarum jam menunjukan pukul dua dini hari. Getaran benda pipih di atas nakas mengacaukan niatnya untuk tidur. Lagi pula dini hari seperti ini siapa yang menghubunginya?
Ia menggeser icon berwarna merah lalu kembali merebahkan tubuhnya. Menganggu.
Belum lama, getaran itu kembali lagi. Untuk apa lagi menghubunginya? Ia berdecak kesal lalu mengangkat panggilan itu."Apa?!"
"Aku tahu kamu belum tidur jam segini," ucap seseorang.
Ia hanya diam enggan untuk menanggapi. Jika menghubunginya hanya untuk berkata demikian, sangat basi dan amat teramat tidak penting baginya.
"Kamu bisa jemput aku gak?"
"Gak!" tolaknya cepat.
Mereka tidak memiliki hubungan apa pun, lagi pula dia bisa meminta jemput pacarnya. Bukannya Ia merasa cemburu karena hubungan mereka telah berakhir namun, mengapa harus padanya? Apa tidak lebih baik meminta jemput pacarnya sendiri?
Semenjak hubungan mereka berakhir, Ia memilih untuk tidak lagi berkomunikasi atau pun bertemu dan bersyukur mereka berbeda sekolah. Jika sampai mereka satu sekolah, Ia tidak akan mau melihatnya lagi. Baginya sudah cukup sekali dan tidak ada kata kedua kalinya.
"Please, kali ini aja. Dia sibuk gak bisa jemput aku,"
"Gue gak bisa!" tegasnya lagi.
Ia tidak peduli lagi, bodo amat aja dengannya. Ia memutuskan sambungan sepihak lalu mematikan hpnya agar tidak di ganggu oleh mantannya.
Ia hampir terperangkap lebih jauh jika tidak mengikuti sahabatnya untuk pergi ke sebuah caffe yang baru saja di buka. Awalnya tidak ada yang menarik, sampai iris matanya menagkap seseorang yang saat itu berstatus sebagai pacarnya datang bersama seorang cowok yang sangat Ia kenal.
Marahnya saat itu hanya sebagai formalitas tidak lebih. Malah Ia berterimakasih padanya karena telah mempermudah untuk memutuskan hubungannya dengan cewek itu. Jika kalian mengira hubungan mereka berdua rusak karena cewek itu maka, kalian salah besar. Justru hubungan mereka sangat dekat layaknya keluarga.
Dari awal mereka pacaran memang tidak ada rasa sedikit pun. Karena paksaan dari sahabat-sahabatnya, akhirnya Ia menerima cewek yang sudah berkali-kali mengungkapkan perasaan padanya.
Sudahlah, tidak perlu membicarakan apa yang tidak perlu di bicarakan. Bicarakan saja tentang dirinya yang tampan seperti dewa Yunani. Ia merebahkan kembali tubuhnya dan menutup kelopak matanya.
Semoga hari esok akan lebih menyenangkan di banding tahun lalu, kira-kira apa yang akan mereka lakukan di sekolah? Telat masuk? Membolos pelajaran? Merokok di belakang sekolah? Membuat onar seperti dua tahun belakang atau....
Lihat saja hari esok!
Salam sayang dari Tity
Next gak nih?
Minta spamnya dong kalau next^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Radyan Arjuna ✔
Teen Fiction[CERITA SELESAI✔] [Follow dulu biar sama-sama menguntungkan] Radyan Arjuna, ketua geng Deforters dan juga seorang most wanted sekolah. Sebuah pertemuan yang kurang dari tepat antara Arjuna dan Litha, memunculkan keisengan dalam diri Arjuna untuk men...