R. A. 12

2.8K 141 12
                                    

Selamat membaca!
Vote dan comment kalian adalah penyemangatku^^

Seperti janjinya, malam ini mereka makan malam di sebuah rumah makan yang sudah Guntur sewa. Sebuah ruang VVIP yang kini di penuhi oleh teman atau lebih tepatnya keluarga keduanya.


Tidak hanya mereka saja, melainkan Anjani juga ikut bergabung. Kapan lagi dirinya bisa main bareng most wanted sekolah? Meski sebelumya Anjani dan Litha sempat beradu argumen. Tapi, akhirnya Anjani tetap mau ikut.

"Lo yakin mau gabung sama mereka?" tanya Litha setelah mereka sampai di kelas.

"Yup! Kapan lagi gue dapet kesempatan emas ini," jawab Anjani mantap.

"Anjani, temen-temen mereka cowok semua dan kalau lo ikut. Lo bakal cewek sendiri di sana," ujar Litha.

"Ya bagus dong! Gue ibarat ratu dan berlian dijaga dan dilindungi," sahut Anjani.

"Hewan langka kali dilindungi," cibir Litha.

"Ck! Lo kenapa sih? Lo kan juga di sana dan gue gak mau tau, lo harus nemenin gue," ujar Anjani tak terbantahkan.

"Gak bisa, Anjani. Gue kerja," ujar Litha.

"Gak peduli!"

Suara keributan mulai mengisi terdengar setelah Arjuna dan kawan-kawannya memasuki ruangan ini. Arjuna, Bima, Guntur, Anjani, dan Dewa duduk di pojok. Sementara Dimas, Rangga, Gilang dan lainnya mengisi meja yang kosong.

Pelayan dari rumah makan ini mulai melayani mereka dari meja ke meja. Tak terkecuali Litha. Ia menghampiri meja Arjuna untuk mencatat pesanan mereka.

"Lo gak ikut gabung Tha?" tanya Anjani.

"Gue kerja, Anjani." jawab Litha dengan senyum yang mengembang.

Anjani mendengus kesal. Ia sangat berharap Litha ikut bergabung dengan mereka. Namun, cewek di depannya kini tetap saja keras kepala. Sama seperti dirinya.

Arjuna menatap tajam Guntur karena cowok itu telah Ia percaya untuk mengatur semuanya. Ya semuanya! Termasuk Litha. Guntur mengangguk sebagai jawaban. Ia sudah berbincang dengan pemilik rumah makan ini dan hasilnya?

"Litha, hari ini kamu boleh libur dan bergabung dengan teman-teman kamu." pimpinan rumah makan ini tiba-tiba saja datang dan memberi kabar yang mengejutkan bagi Litha. Litha ingin menanyakan alasannya. Namun, Bosnya sudah lebih dulu pergi.

Litha terpaksa ikut bergabung dengan mereka. Arjuna menang! Cowok berkaos hitam ini nampak puas dengan pekerjaan Guntur. Litha hanya diam memikirkan nasib gajinya nanti.

Bagaimana Litha menutup biaya hidupnya selama sebulan kedepan? Namun, Ia berterimakasih pada Guntur dan mungkin pada Arjuna. Jika Arjuna tidak mengajak temen-temannya makan di sini mungkin Ia tidak akan bisa membagi waktunya untuk Anjani.

"Selesai mau langsung pulang?" tanya Guntur pada Anjani.

"Iya, cuma dikasih izin sampai jam sembilan sama nyokab," jawab Anjani.

"Oke, pulangnya gue anter," ujar Guntur.

"Eh, gak usah. Gue bisa naik taxi sendiri kok," tolak Anjani.

"Gak lah, lo cewek. Gak baik pulang sendirian," elak Guntur.

"Bang Guntur mau modus?" tanya Dimas yang duduk tak jauh dari mereka.

"Lo 'kan tau Guntur, Dim. Semua cewek dia modusin," ujar Bima mengompor.

"Tapi kalau kali ini, boleh lah Bang dibanding yang dulu," ujar Dimas ngakak.

Radyan Arjuna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang