R. A. 04

4.8K 223 44
                                    

Selamat membaca:*
Vote+comment dari kalian adalah penyemangatku

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Arjuna, Bima dan Guntur akhirnya tiba, dengan rencana yang sudah matang tentunya. Mereka masuk ke dalam kelas 10 IPA 1 seperti biasa mereka melakukan aksinya dengan siswa siswi baru untuk mereka ajak bercanda.

Mereka benar benar enjoy dengan Arjuna, Bima dan juga Guntur maka mereka tidak segan melakukan apa yang ketiganya perintahkan.

"Agenda hari ini setelah istirahat pertama kalian kumpul di aula untuk pengarahan dari panitia lebih lanjut," info Bima pada mereka.

"Karena hari ini hari terakhir MPLS jadi kita bertiga minta maaf atas kesalahan yang kami sengaja ataupun yang kami gak sengaja dan sebelum kita bertiga akhiri kita ucapin terimakasih atas kerja samanya selama tiga hari ini dan wellcome to SMA Trisakti kami pamit undur diri." ujar Guntur panjang lebar untuk menutup kegiatan hari ini.

Lalu ketiganya mulai keluar dari kelas tersebut dan mulai menjalankan aksinya Bima dan Guntur telah lebih dulu menuju parkiran, sedangkan Arjuna pergi ke kantin untuk membeli minum.

Saat Arjuna melewati para siswi banyak dari mereka yang memuji ketampanan dan kecerdasan yang Ia miliki. Arjuna sangat malas berlama-lama di dekat para siswi yang terlalu melebihkan pujiannya.

Arjuna membeli sebotol air mineral, seusai membayar ia keluar dari kantin tapi belum sempat ia keluar seorang siswi tiba-tiba menabraknya dari arah samping. Air mineral yang Ia bawa tumpah bahkan Arjuna baru membuka tutup botolnya.

"Ma-maaf gak sengaja," ucap siswi itu menundukkan kepalanya.

"Minta maaf yang bener tatap orangnya!" Arjuna sedikit membentak, ia paling tidak suka jika seseorang berbicara dengannya menunduk.

Siswi tersebut mulai memberanikan diri untuk menatap orang yang ia tabrak beberapa detik yang lalu.

Ditatapnya Arjuna dan saat itu Arjuna menyadari siswi yang menabraknya ini sangat cantik wajahnya natural tanpa polesan make up apapun.

Mata gadis ini sangat indah, iris mata berwarna coklat gelap, bulu mata yang panjang nan lentik. Bahkan mantan kekasihnya akan kalah jika dibandingkan dengan gadis di depannya ini.

Berbicara mengenai sang mantan, Arjuna telah melupakannya lagi pula Arjuna tidak benar-benar suka pada gadis yang hanya mau uangnya saja.

Suasana di kantin kian mencengkam saat Arjuna diam cukup lama. Mereka takut sekaligus penasaran apa yang akan dilakukan Arjuna selanjutnya.

Tapi ketakutan dan rasa penasaran mereka harus sirna lantaran Arjuna tidak melakukan apa pun dan bahkan diluar nalar mereka Arjuna pergi tanpa mengatkan sepatah kata.

Saat ini siswi yang diketahui bernama lengkap SAHARA LALITHA PARAMESWARA atau kerap disapa Litha ini menjadi sorotan di kantin.

Litha sendiri sedikit merasa asing dengan siswa yang ia tabrak barusan. Tapi ia tidak memperdulikan itu ia membeli air mineral dan kembali ke kelas untuk melanjutkan belajarnya.

Baru beberapa langkah keluar dari kantin, banyak siswi yang menatapnya sinis dan tak sedikit pula yang membicarakan dirinya.

Bukan apa-apa tapi karena banyak dari mereka yang menyebut namanya.
Litha menepis semua ucapan dan makian dari para siswi Trisakti. Litha semakin mempercepat langkahnya menuju kelas.

Sesampainya di kelas ia duduk di bangku depan tempat ia duduk dan mulai berkutat dengan buku-buku di hadapannya.

"LITHA!" suara teriakan itu mengejutkan mereka yang tengah bermain game, bergosip ria di dalam kelas dan tak terkecuali Litha yang tengah belajarpun terkejut.

Radyan Arjuna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang