•olim•

1.8K 139 6
                                    

Happy reading!

Enjoy:))

|Monokrom-Tulus|

Lebih baik aku jatuh cinta kepadamu dan patah hati berjuta-juta kali, daripada harus merasakan kekosongan hati selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih baik aku jatuh cinta kepadamu dan patah hati berjuta-juta kali, daripada harus merasakan kekosongan hati selamanya

-Alisha Nadhira M.

***

Hari dimana yang ditunggu oleh papah Barra telah tiba. Yaitu anaknya yang akan melaksanakan olimpiade untuk kesekian kalinya. Tepatnya sekarang tanggal 25 Agustus. Seperti biasa, partner Barra adalah Tania Shofia. Akan selalu seperti itu.

Olimpiade yang tadinya diadakan di SMA Tulus Bhakti kini dipindahkan menjadi di PHS. Oleh karena itu seluruh murid kelas sepuluh diliburkan. Hanya kelas sebelas yang boleh menonton Olim dan anak OSIS.

Kelas dua belas, mereka lebih sibuk ke pelajaran dari pada melihat olimpiade yang sama sekali tidak ada ngaruhnya bagi mereka.

Barra bersama Tania dan papahnya bersiap berangkat ke sekolah. Memang,orang tua dari peserta olim diharuskan datang. Sementara itu orang tua Tania akan menyusul.

"Sudah siap semua?" Tanya papah Barra seraya merapihkan dasi.

"Udah om. Mau sekarang aja berangkatnya?" Jawab Tania.

Papah Barra mengangguk. Pria berumur 40 tahun itu menduduki kursi di depan. Sementara Barra dan Tania di belakang.

Hasil perlombaan 17 Agustus? ya jelas. Barra lah pemenang lomba itu. Sementara Maudy menduduki posisi ketiga. Kalau Alisha, gadis itu mendapat posisi kedua tebak judul lagu sementara Darren berada di bawahnya.

"Nama lawannya siapa?" Tanya papah Barra.

"Adam sama Desi om" jawab Tania.

Papah Barra mengangguk.

"Kok gue gugup ya?" Ucap Tania merasakan detak jantungnya berdegup lebih cepat.

Barra memberikan sebuah botol minuman. Tania mengerutkan alisnya

"Biar gak gugup" ucap Barra.

Pasalnya kedua lawan Barra itu juga terkenal akan kepintarannya. Kalau dibandingkan mereka lebih unggul, tapi Barra tidak akan pesimis. Roda berputar bukan?

Setelah tiba di sekolah kini mereka bertiga benar-benar menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? kedua orang terpintar di PHS berjalan layaknya raja.

Sebelum ke aula diadakannya olim,mereka ke ruangan kepala sekolah terlebih dahulu.

"Selamat pagi" ucap papah Barra tegas.

Guru yang ada di dalam berdiri dan menghampiri serta bersalaman dengan papah Barra.

About Barra [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang