About Barra [TAMAT]

•happy new year•

Maaf kalo kemaleman gais tadi lupa mau post. Tandai ya kalo ada yang typo ya!

Vote dan coment juga kalo kalian suka!

|Symphony-Clean Bandit|

“Mendoakan yang terbaik baginya adalah cara kita menjaganya dari jauh.”

-Alisha Nadhira M

***

Hari terakhir di 2019. Sebentar lagi akan ada hari baru, tahun baru, tentunya hal-hal yang baru datang. Barra masih duduk di kasur menatap jendela tapi pikirannya tetap pada Alisha.

Ia yakin ada yang melakukan ini pada Alisha dan ada yang sengaja merekam obrolan Barra. Tapi masalah ini ia belum ceritakan pada sahabat-sahabatnya karena mereka baru bertemu nanti malam sekalian merayakan pergantian tahun.

Seperti biasa, ibu dan ayahnya tidak tau kemana. Bahkan membuat sarapan untuk Barra saja tidak. Ternyata ada juga wanita yang setega itu. "Den" panggil bibi

Barra menoleh dan membuka pintu "Kenapa Bi?"

"Ada cowok katanya temen aden"

"Siapa?"

"Bibi gatau den, katanya nyari aden"

"Oke makasih bi" ucap Barra yang diangguki oleh bibi. Biasanya jika Darren atau Gabriel kesini pasti bibinya itu tau tapi ini bibinya tidak
tau.

Melihat di ruang tamu tidak ada orang, Barra berjalan keluar dan membuka pintu luar.

BUGH

Barra yang tidak tau bahkan tidak ada persiapan apa-apa itu hampir tersungkur karena satu pukulan tepat di rahangnya.

Barra melihat orang itu sambil memegang rahangnya. "BANGSAT LO!"

Barra menoleh kedalam takut bibinya keluar. Lalu menutup pintu. "Apa maksud lo?"

"LO MASIH NANYA MAKSUD GUE?!"

"LO COWOK APAAN HAH?!"

Diam. Itulah yang dilakukan Barra. Karena mau menjelaskan juga tidak ada bukti yang cukup tepat. Ia hanya menatap Kevin yang ingin melanjutkan perkataannya.

"Gue udah diem ya awal-awal lo nuduh Alisha kayak gitu. Terus sekarang?lo pura-pura sama dia, emang ga cukup yang kemaren?!"

Kevin benar-benar muak dengan pria itu. Seenak jidat menyakiti Alisha yang sudah dianggap adik. Semenjak mendengar Alisha cerita kemarin ia sudah bertekad ingin kerumah Barra dengan alamat yang ia ambil dari ponsel Alisha.

"Gue ga ngelakuin itu"

Kevin berdecih. "Terus kenapa lo diem aja?lo kayak pasrah banget sama keadaan"