Hari ini adalah awal hari weekend.
Kini (nama kamu) masih dirawat intensif dirumah sakit dan saaih masih tetap setia menemani (nama kamu).
Pukul 07:00 wib. Saaih dan (nama kamu) sudah bangun sejak satu jam yang lalu.
"sayang.." panggil saaih
(nama kamu) hanya diam.
"sayang , jangan diem aja dong. Nanti kesambet baru tau rasa lho" ucap saaih
(nama kamu) tetap diam , ya memang sejak satu jam lalu (nama kamu) hanya diam. Tanpa bicara sedikit pun.
Bukan hanya sejak satu jam yang lalu (nama kamu) seperti itu, tetapi sejak kemarin saat ia mendengar kabar duka.
"sayang , udah ya. Kamu gak usah pikirin lagi , nanti kita bisa buat lagi kok. Belum rezeki kita sayang" ucap saaih
(nama kamu) tetap diam.
"sayang-" ucap saaih terpotong
Suster pun datang membawa sarapan (nama kamu)
"pagi pak , bu." sapa suster
"pagi juga sus" sapa balik saaih
"saya bawakan sarapan dan obat untuk ibu (nama kamu)" ucap suster
"oh iya sus, terimakasih" ucap saaih
"sama sama , saya permisi" ucap suster
"iya sus" ucap saaih
Setelah suster meletakkan nampan yang berisi sarapan serta obat (nama kamu) di meja makan pasien. Suster pun keluar kembali dari ruang rawat (nama kamu).
"sayang , kamu sarapan dulu yuk. Abis itu minum obat , abis minum obat istirahat lagi deh" ucap saaih
(nama kamu) tetap diam.
"sayang, aku mohon kamu jangan seperti ini terus" ucap saaih sembari menggenggam tangan (nama kamu)
Tak terasa air mata (nama kamu) turun membasahi kedua pipi nya.
"hey , kok nangis? Kenapa?" tanya saaih sembari memeluk (nama kamu) dari samping
"aku.. Aku mau calon anak kita kembali...aku.... Aku gak becus jaga kandungan aku sendiri... Aku gak becus , aku bodoh, aku beg*.. Hikss" ucap (nama kamu) menangis
"hey, sayang udah jangan nangis lagi. Kamu jangan salahin diri kamu lagi , ini semua bukan salah kamu sayang" ucap saaih sembari mengusap bahu (nama kamu)
"tapi , kalo aja aku bisa nahan sakit kemarin. Pasti aku gak akan keguguran...hikss" ucap (nama kamu) menangis
"hey , mau kamu tahan rasa sakit kamu. Itu gak akan ngaruh dengan kandungan kamu, karena apa? karena perut kamu kena benturan yang cukup keras sampai akhirnya kamu keguguran" ucap saaih
(nama kamu) kembali terdiam.
"udah ya , jangan sedih lagi. Aku gak mau kamu terus menerus nangis" ucap saaih sembari mengusap kepala (nama kamu)
Perlahan saaih melepaskan pelukkan nya , lalu memegang kedua bahu (nama kamu)
"sekarang kita sarapan ya" ucap saaih
"gak" ucap (nama kamu) singkat
"why?" tanya saaih
"gak nafsu" jawab (nama kamu)
"paksain dong , biar nafsu" ucap saaih
"aku gak maau" ucap (nama kamu)
"please makan ya , 6 suap aja" ucap saaih
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ● (NK) >< Saaih Halilintar
Non-FictionMelanjutkan Kisah Cinta (Nama Kamu) & Saaih Halilintar Di Cerita Sebelumnya. Saaih Berniat Untuk Menjadikan (Nama Kamu) Menjadi Milik nya. Dan Mereka Berdua Akan Tetap Melanjutkan Masa Pendidikan nya Di Salah Satu Universitas Jakarta Selatan. Merek...