Kini dokter sudah berada di apartemen saaih dan (nama kamu). Saaih pun mengantarkan dokter tersebut ke dalam kamar , untuk menemui (nama kamu) untuk diperiksa.
"saya periksa dulu ya bu" ucap dokter
"iya dok" ucap (nama kamu)
Dokter pun memeriksa keadaan (nama kamu) , beberapa saat kemudian selesai.
"gimana dok , istri saya gak apa kan?" tanya saaih
"syukur alhamdulilah pak , istri bapak tidak apa apa. Hanya saja istri bapak sedang hamil" jawab dokter
"ha...hamil dok?" tanya saaih lagi
"iya pak , selamat ya pak bu" jawab dokter tersenyum
"alhamdulilah" ucap saaih dan (nama kamu)
"saya akan beri resep vitamin untuk ibu , silahkan tebus diapotik terdekat" ucap dokter
"baik dok" ucap
Dokter pun menulis resep vitamin tersebut , lalu memberikan ke (nama kamu).
"terimakasih dok" ucap (nama kamu)
"sama sama bu , kalo begitu saya pamit pak bu" ucap dokter
"iya dok silahkan" ucap (nama kamu)
"mari saya antar dok" ucap saaih
"iya pak mari" ucap dokter
Saaih pun mengantarkandokter nya keluar sampai depan pintu , setelah itu saaih kembali ke kamar.
Saat sudah berada dikamar , ia menghampiri (nama kamu) lalu duduk di dekatnya.
"alhamdulilah sayang , akhirnya kamu hamil lagi" ucap saaih senang
"iya alhamdulilah" ucap (nama kamu) tersenyum
"baby , baik baik ya di dalem perut momy. Jangan nakal , jangan buat momy sakit" ucap saaih sembari mengusap perut rata (nama kamu)
(nama kamu) hanya tersenyum melihat saaih yang begitu senang mendengar bahwa ia kembali hamil.
"oh ya , kamu gak nebus vitamin nya?" tanya (nama kamu)
"oh iya lupa , mana resepnya. Aku nebus dulu" ucap saaih
"nih , hati hati ya" ucap (nama kamu) sembari memberikan resep vitamin tersebut
"siap sayang , kamu juga hati hati. Kalo ada apa apa kabarin ya" ucap saaih
"oke" ucap (nama kamu)
"assalamualaikum" salam saaih sembari mencium puncak kepala (nama kamu)
"waalaikumsalam" jawab (nama kamu)
Saaih pun pergi untuk menebus vitamin (nama kamu).
Tak lama handphone saaih berdering , ia saaih tak membawa handphone saat pergi. Ia hanya membawa kunci mobil , dompet dan resep vitamin tadi.
(nama kamu) pun langsung mengambil handphone saaih , yang berada di samping nya. Tepatnya di meja rias , lalu ia melihat siapa yang menelepon saaih.
"siska? ngapain dia telepon saaih? angkat gak ya?" tanya (nama kamu) pada diri sendiri
"angkat aja deh" ucap (nama kamu) pada diri sendiri
(nama kamu) langsung mengangkat telepon dari siska.
Calling on
"hallo ih , gimana keadaan kamu? udah baikkan?" tanya siska the topoin
"waalaikumsalam" jawab (nama kamu) cuek
"eh... Hm...ini (nk) ya?" tanya siska lagi
(nama kamu) hanya berdehem
"saaih nya ada? aku mau ngomong" ucap siska
"mau ngomong apa? ngomong aja , nanti gue sampein" ucap (nama kamu) cuek
"gue mau nya ngomong sama saaih nya langsung" ucap siska
"saaih gak ada , lagi pergi. Ada keperluan apa sih lo nanya keadaan saaih?" tanya (nama kamu) cuek
"gue khawatir , soalnya-" jawab siska terpotong
"gue udah tau semua, makasih udah nolongin saaih." ucap (nama kamu) cuek
"sama sama" ucap siska
"elo nolongin saaih sambil ambil kesempatan dalam kesempitan ya?" tanya (nama kamu) cuek
"enggak tuh , gue nolongin ikhlas kok" jawab siska
"ikhlas lo bilang? ikhlas kok mesra banget" ucap (nama kamu) jutek
"gue kan cumaan ngobatin luka nya doang , bukan nya apa apa" ucap siska
"alah banyak alasan lo , bilang aja ambil kesempatan dalam kesempitan" ucap (nama kamu)
"yaampun enggak ya (nk) , gue nolongin ikhlas kok" ucap siska
"ikhlas itu tak terucap, ikhlas itu tulus dari hati" ucap (nama kamu) cuek
"yaelah gue salah mulu deh , gue bilang ini. Elo malah bilang gue yang enggak enggak , sekarang gue bilang ikhlas. Lo bilang kaya gitu , mau lo apa sih? jadi istri tuh jangan posesif, nanti saaih nya bosen aja baru tau rasa" ucap siska
"heh , maksud lo apa? jangan pernah lo coba coba rebut saaih ya" ucap (nama kamu) jutek
"emang kenapa kalo gue rebut saaih? saaih tuh gak cocok buat lo, elo cewek yang sok cantik dan sok laku" ucap siska
"sok cantik? dengerin ya , cantik itu relatif. Sok laku? gue gak ngerasa sok laku , gue B aja" ucap (nama kamu)
Tak lama saaih pulang dan datang kekamar.
"assalamualaikum" salam saaih
(nama kamu) langsung mematikan sambungan telepon nya.
Calling off
"waalaikumsalam" jawab (nama kamu) cuek
"kamu habis tleponan sama siapa?" tanya saaih
"sama cewek yang nolongin kamu" jawab (nama kamu) cuek
"kamu nelep-" ucap saaih terpotong
"dia yang nelepon kamu" ucap (nama kamu) cuek
"terus kenapa kamu jadi cuek gitu?" tanya saaih
"gpp" jawab (nama kamu) singkat
"siska bilang apa sih ke kamu? kok kamu jadi cuek gitu sama aku" ucap saaih
"mana vitamin nya , aku mau minum sekarang" ucap (nama kamu) mengalihkan pembicaraan
"enggak , kamu jawab dulu. Pertanyaan aku tadi" ucap saaih
"aku udah jawab juga" ucap (nama kamu)
"apa jawaban nya?" tanya saaih
"gpp" jawab (nama kamu)
"bukan itu sayang , aku tadi nanya. Siska ngomong apa kekamu sampe kamu cuek gitu sama aku?" tanya saaih
"udah lah , gak usah bahas siska. Males aku" ucap (nama kamu)
"iya deh iya" ucap saaih pasrah
"mau minum vitamin sekarang?" lanjut saaih bertanya
"iya" jawab (nama kamu)
"yaudah bentar aku ambil minumnya dulu" ucap saaih
"gak usah aku ambil sendiri aja" ucap (nama kamu)
"bisa?" tanya saaih
(nama kamu) hanya mengangguk. Lalu (nama kamu) beranjak dari kasur dan ngambil vitamin dari tangan saaih.
Votte
Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ● (NK) >< Saaih Halilintar
Não FicçãoMelanjutkan Kisah Cinta (Nama Kamu) & Saaih Halilintar Di Cerita Sebelumnya. Saaih Berniat Untuk Menjadikan (Nama Kamu) Menjadi Milik nya. Dan Mereka Berdua Akan Tetap Melanjutkan Masa Pendidikan nya Di Salah Satu Universitas Jakarta Selatan. Merek...