2 Bulan kemudian
Waktu terus berlalu, kini tak terasa kandungan (nama kamu) sudah memasuki 9 bulan. Kurang lebih 10 hari lagi (nama kamu) akan melahirkan.
Sudah 3 Hari ini, (nama kamu) sudah berada dirumah sakit. Karena sejak 3 hari lalu, (nama kamu) mengalami kontraksi pada perutnya. Dan ternyata hanya kontraksi kecil.
Kini sudah hari 3 ,(nama kamu) dirumah sakit. Saaih tetap setia berada di samping (nama kamu), tetapi ia tidak pernah meninggalkan kuliah online nya.
Ya, saaih bergantian menjaga (nama kamu). Disaat saaih kuliah online, umi abi atau mamah papah menjaga (nama kamu) dirumah sakit. Dan saat hari weekend, saaih sepenuhnya ada di rumah sakit menemani (nama kamu).
Hari ini adalah hari selesa, tangal 16 Juli. Pukul 03:00 wib. (nama kamu) terbangun dari tidurnya.
"enghh.." eluh (nama kamu) sembari membuka mata.
(nama kamu) pun melihat saaih yang tengah tidur disofa, ya memang (nama kamu) selalu menyuruh saaih tidur disofa saja. Agar nanti saat terbangun, saaih tidak pegal.
"duh...segala haus sih" ucap (nama kamu) pada diri sendiri
Saat (nama kamu) hendak beranjak dari brankar, tiba tiba perut (nama kamu) merasakan sangat mulas.
"aduh duh...perut gue kok mules banget ya...aduhh..." ucap (nama kamu) sembari mengusap usap perut nya.
"sayang bangun...aduhh..huuhh...saaih wake up" lanjut (nama kamu) memanggil
(nama kamu) pun melihat air yang mengalir kebawah kaki.
"aduhh...itu air apa ya? huuhh...jangan jangan air ketuban..aduh duh , perut gue makin mules. Saayaanggg" panggil (nama kamu) geram
Seketika saaih terbangun.
"kenapa? ada apa sayang?" tanya saaih terkejut
"perut aku...aduhh...mules...kaya nya..huuhh..mau lahiran deh...huuhh..huuhh" ucap (nama kamu) sembari mengatur nafas
"bentar bentar, aku panggil dokter dulu. Sabar"ucap saaih
Saaih langsung lari keluar untuk memanggil dokter. Tak lama dokter keruang rawat (nama kamu) , bersama 2 suster.
Setelah itu memeriksa keadaan (nama kamu) terlebih dahulu.
"baik bu, sudah waktu nya melahirkan. Tarik nafas , perlahan buang ya. Ikuti arahan saya" ucap dokter
"iya dok" ucap (nama kamu)
(nama kamu) pun mulai mengikuti arahan dokter. Saaih masih setia berada di samping (nama kamu), ia terus menyemangati (nama kamu). Saaih juga terus berdoa dalam hati.
Beberapa menit kemudian... OEEK OEEK..
"huuhh..alhamdulilah" ucap (nama kamu) sembari mengatur nafas
"alhamdulilah, bayi nya sehat wal'afiat dan tidak ada kekurangan apa pun." ucap dokter
"alhamdulilah" ucap saaih bersyukur
"suster akan bersihkan terlebih dahulu bayi nya, baru nanti bapak azan kan" ucap dokter
"baik dok" ucap saaih tersenyum
Salah satu suster pun membawa bayi untuk membersihkan bayi nya. Sedangkan dokter, ia sedang menjahit bekas lahiran (nama kamu).
Skip #~
Kini anak pertama saaih dan (nama kamu) sudah berada diruang rawat dan kini bayi nya sedang di susui oleh (nama kamu).
"sayang, nama anak kita siapa?" tanya (nama kamu)
"nama nya Novisyah Halilintar Putri" jawab saaih
"novisyah? nama yang bagus, eh tunggu kok halilintar putri? kenapa terbalik gitu sayang? seharusnya kan putri halilintar" ucap (nama kamu)
"kalo aku namain nya putri halilintar, berarti anak kita anak umi abi dong?😅 aku sengaja dibalik gitu, biar unik aja gitu. Eh tapi enggak juga deng" ucap saaih
"yeu dasar, iya juga ya? hm..boleh juga nama nya😅" ucap (nama kamu) ketawa
"cantik banget sih kamu baby" ucap saaih sembari menciumi baby novisyah
"ihhh sayang, diem diem. Baby nya lagi nyusu" ucap (nama kamu)
"biarin😋" ucap saaih menjulurkan lidah
"dasar ngeselin" ucap (nama kamu)
"cantik nya kaya kamu sayang" ucap saaih sembari mencolek hidung (nama kamu)
"iya dong, aku kan momy nya" ucap (nama kamu)
"dih dasar" ucap saaih
"oh ya nanti jangan lupa kabarin yang lain ya" ucap (nama kamu)
"shiapp ibu negara" ucap saaih sembari mencium kening (nama kamu)
"haus bener nih mum nya anak cantik momy" ucap (nama kamu) sembari mengusap ujung kepala nya.
"kamu gak tidur lagi yang?" lanjut (nama kamu) bertanya
"enggak , soalnya nanggung banget. Udah mau subuh" jawab saaih
"oh yaudah" ucap (nama kamu)
"yang, aku mau gendong dong" ucap saaih
"bentar ya dady, acu mum ucu ulu" ucap (nama kamu) menirukan suara anak kecil
"huuhh iya deh" ucap saaih pasrah
"sabar ya sayang" ucap (nama kamu)
"selalu sabar" ucap saaih
"oh ya sayang, kira kira kamu mau punya anak berapa?" lanjut saaih bertanya
"hm..kalo aku sih mau 4, kalo dikasih sama allah. Kalo enggak yaa, udah syukuri aja anugerah yang ada" jawab (nama kamu)
"kalo kamu?" lanjut (nama kamu) bertanya
"enam" jawab saaih spontan
"hah? enam? kamu kira aku kucing kali, lahirin anak 6" ucap (nama kamu) terkejut
"ya kan di kasih jarak yang" ucap saaih
"iya sih, yaudah lah sedikasih aja" ucap (nama kamu)
"iya deh" ucap saaih
"bobok yang nyenyak yang baby" ucap (nama kamu) sembari mencium kening baby novisyah
(nama kamu) pun menyudahi baby novisyah untukmenyusu, karena baby novisyah sudah tertidur.
"sini aku taro di box baby" ucap saaih
(nama kamu) memberikan baby novisyah ke saaih, lalu saaih mengambilnya. Dan meletakkan baby novisyah di box bayi.
"selamat tidur baby girl nya dady" ucap saaih sembari mengusap usap puncak kepala baby novisyah
"sayang, aku tidur dulu ya. Ngantuk" ucap (nama kamu)
"tamggung yang, tunggu subuh dulu" ucap saaih
"sayang kan-" ucap (nama kamu)
"iya aku tau, kamu gak shalat. Tapi nanti aja tidurnya, sehabis azan subuh. Baru deh kamu boleh tidur" ucap saaih
"hm..iya deh" ucap (nama kamu) pasrah
Saaih dan (nama kamu) pun mengobrol ngobrol, sambil menunggu azan subuh berkumandang.
Comment
Votte
♡♡♡♡
👉👈
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ● (NK) >< Saaih Halilintar
NonfiksiMelanjutkan Kisah Cinta (Nama Kamu) & Saaih Halilintar Di Cerita Sebelumnya. Saaih Berniat Untuk Menjadikan (Nama Kamu) Menjadi Milik nya. Dan Mereka Berdua Akan Tetap Melanjutkan Masa Pendidikan nya Di Salah Satu Universitas Jakarta Selatan. Merek...