33

320 27 8
                                    

Pukul 10:30 wib. Kelas saaih , boby dan jejes sudah berakhir. Setelah dosen mengucapkan salam dan keluar kelas , kini giliran para mahasiswa yang keluar kelas. Termasuk saaih , boby dan jejes.

Mereka bertiga pun menuju parkiran bersama sama.

"gue duluan ya bob , jes" ucap saaih

"yoo , hati hati" ucap boby dan jejes

Saaih pun masuk ke mobil milik nya , setelah menyalahkan mesin dan memakai seatbelt. Ia pun mulai melajukan mobilnya menuju arah apartemen.

Disatu sisi.

Mobil rey

Kini rey sudah mulai mengikuti saaih dari belakang. Ia ditemani oleh gerry , teman kampusnya.

"hati hati rey , jangan sampe ketauan" ucap gerry

"siap , tenang aja. Gue udah jago , untuk ikutin orang" ucap gerry

"iya deh" ucap gerry pasrah.

Saat mobil saaih sudah berhenti tepat di parkiran apartemen nya. Mobil rey ikut berhenti dan memarkirkan mobilnya , agak menjauh agar tak terlihat oleh saaih.

"eh , kok apartemen? mereka tinggal diapartemen ya rey?" tanya gerry

"mungkin , gue kagak tau. Jangan nanya gue" jawab rey

"udah ah ayo , dari pada banyak omong kita keluar sekarang. Junior ingusan nya udah agak jauh tuh" lanjut rey

"iya dah" ucap gerry

Rey dan gerry pun keluar dari mobil nya , lalu mengikuti saaih dari belakang dengan jarak yang lumayan jauh.

"shit, dia naik lift. Masa iya , kita barengan naik liftnya? yang ada ketauan" ucap rey

"mending lu tanya resepsionis depan aja rey, ribet banget lu" ucap gerry

"oh iya ya , yaudah ayo" ucap rey

Mereka berdua pun menuju ke resepsionis depan.

"permisi mbak" ucap rey

"iya mas , ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis tersebut

"saya ingin tanya , nomor apartemen saaih halilintar berapa ya?" tanya balik rey

"maaf tapi sebelumnya mas siapa nya tuan saaih ya?" tanya resepsionis lagi

"saya saudara nya" jawab rey

"saudara nya? tuan saaih tidak mempunyai saudara seperti mas , karena tuan saaih mempunyai banyak saudara. Dan saya tidak melihat mas ketika saudara tuan saaih ke apartemen nya" ucap resepsionis tersebut

"ah shit , nih mbak mbak bawel banget sih. Tinggal dikasih tau aja , nomor berapa" batin rey kesal

"saya saudara jauh nya mbak, bisa kah mbak menunjukkan nomor apartemen nya?" tanya rey

"oh begitu , baik kalo begitu saya akan beritahu nomor apartemen nya tuan saaih" jawab resepsionis tersebut

"apartemen tuan saaih ada dilantai 10 nomor 105" lanjut resepsionis

"oh baik terimakasih mbak" ucap rey

"tunggu rey , gue kepo. Kenapa nih mbak mbak , manggil tuh junior ingusan dengan sebutan tuan" ucap gerry berbisik

"yaudah tanya gih" ucap rey

"mbak , kenapa mbak manggil saaih dengan sebutan tuan? memang saaih siapa ya disini?" tanya gerry

"iya , karena tuan saaih yang mempunyai apartemen ini." jawab resepsionis tersebut.

"APA? Jadi saaih yang punya apartemen ini?" tanya gerry heboh

"shit, woy jangan malu maluin dong" ucap rey

"hehe, maaf rey. Abis gue kaget dengernya" ucap gerry

"kaget sih kaget, tapi gak gitu juga" ucap rey

"mbak , mbak serius apartemen ini punya saaih?" tanya gerry lagi

"iya mas , benar." jawab resepsionis tersebut

"gila , tajir juga tuh saaih. Lo kalah rey, gue jadi temen nya saaih aja kalo gini cara nya" ucap gerry

"njir, matre lo." ucap rey

"biarin" ucap gerry

"yaudah mbak , kalo begitu kita permisi. Terimakasih" ucap rey

"iya mas, sama sama" ucap resepsionis

Saat rey dan gerry hendak berjalan kembali menuju lift , ia melihat saaih dan (nama kamu) yang sedang berjalan menuju kearah luar. Tepatnya kearah rey dan gerry.

"ger ger , cabut cabut." ucap rey

Rey langsung menarik tangan gerry , mereka berdua pun lari menuju keluar dan menuju ke parkiran.

Setelah itu rey membuka mobilnya , lalu mereke berdua pun masuk ke dalam mobil tersebut.

"huuh selamat" ucap rey lega

"lu kenapa sih? Ngapa kita lari tadi?" tanya gerry

"elo kagak liat woy? tadi junior ingusan itu mau keluar dan otomatis kita bisa berpas pasan sama tuh junior ingusan" jawab rey

"ohh , sorry dah gue kagak liat. Gue masih berfikir , gak nyangka junior ingusan itu setajir itu" ucap gerry

"yaelah lu , gue gini gini juga tajir" ucap rey

"tapi gila banget , dia udah punya apart" ucap gerry

"udah deh diem , jangan berisik." ucap rey

"dih sensi" ucap gerry

Rey tak mengubris omongan gerry, ia langsung menyalahkan mesin mobilnya. Lalu setelah itu melajukan mobilnya menuju pulang kerumah.

Vottee
Commentt
💚

Mine ● (NK) >< Saaih HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang