23. New Years, New Hope

502 68 0
                                    


***

Pernah kalian tersandung?

Lalu apa yang akan kalian lakukan. Jika banyak dari kalian menjawab akan kembali berdiri setelah tersandung, maka kalian hebat. Mudah bangkit, setelah beberapa kali jatuh.

Setiap kalian menjalani suatu proses, mungkin ada kalanya kalanya kalian istirahat ketika merasa lelah. Atau bahkan berniat untuk berhenti? Who knows. Tak ada jaminan yang membuat kalian akan selalu berjalan terus.

Pada akhirnya kalian memang harus menjalani. Kalau memang yang buruk belum segera pergi, mungkin yang baik masih dipersiapkan. Memang kodratnya manusia menunggu bukan.

Seperti sekarang, detik detik menuju pergantian tahun. Tahun baru akan selalu identik dengan 'apa resolusi baru mu di tahun depan?' Atau 'apa yang belum sempat kamu capai di satu tahun terakhir ini?'

Well, aku salah satu manusia yang masih membuat list to do pada tahun yang akan mendatang. Rasanya, ketika aku mengetahui beberapa list sesuatu yang udah aku capai pasti bangga. Ada sebuah luapan rasa yang tersendiri yang aku rasakan. Dan mungkin bisa kalian contoh untuk diterapkan.

Sebenarnya tradisi perayaan penyambutan tahun baru ala keluargaku nyatanya cukup sederhana. Apalagi jika bukan pesta bakar bakar didepan halaman rumah. Mungkin lebih tepatnya aku dan Ayah yang kebagian tugas bakar membakar. Sedangkan Bunda menyiapkan cemilan dan minuman. Kak Kelvin? Hah jangan di tanya ngapain, karena pastinya dia cuma duduk main gitar. Kasih backsound acara, katanya dengan bangga.

Sudah ada jagung bakar, sosis bakar, puding buah, dan sirup maple yang siap untuk disantap menemani keramaian langit dimalam pergantian tahun ini.

3..

2..

1..

Happy new yearrr!!!

Jangan lupakan terompet dan topi yang kami berempat pakai. Tentu atas dasar pemaksaan yang ku lakukan. Aku tertawa jahat mengingatnya.

Tahun baru kali ini jelas rasanya berbeda. Aku sempat ketar ketir apakah aku sempat merayakan malam pergantian tahun di rumah bersama keluarga kecilku. Tapi ternyata libur yang di miliki anak kuliah sangat menyenangkan.

Hampir satu bulan jatah liburku, karena hal ini aku bisa ada di sini. Meskipun minggu depan aku sudah harus kembali ke Malang. Tak apa lah, namanya udah milih buat kuliah.

"Gayaan kamu dek, makan pudingnya aja.." Kudengar cibiran yang berasal dari Kak Kelvin. "Tapi gapapa deh, jatah jagung sama sosis bakarmu Kakak sikat ya."

Aku berdehem keras dan kembali menyantap puding buah ditanganku.

Meskipun baru satu semester yang ku tempuh, aku akui pola makanku sekarang sungguh banyak perubahan. Jujur, sejak menjadi mahasiswa gizi apalagi mendapat ilmu ketika kuliah aku sadar mau tak mau aku mengikuti hal yang benar dan dianjurkan dalam asupan makan.

Ya, misalnya tak lagi konsumsi nasi dan mie instan secara bersamaan dalam satu waktu. Karena keduanya sama sama sumber karbo, jujur aku baru menghindari hal tersebut karena baru tahu. Intinya sedikit banyak ilmu yang kuperoleh akan ku coba terapkan pada diri sendiri.

Suara denting yang berasal dari gawai milikku menandakan ada sebuah pesan masuk. Tak menunggu lama aku mengeceknya. Well, aku akan selalu membalas setiap pesan jika memang aku sedang luang dan memegang ponsel. Bukan karena aku orang yang fast respon. Aku akan jadi orang slow respon pada waktunya.

Andra : Happy new year Pril! Tahun baru, suasana baru, rencana baru, terus apalagi ya ... ada niatan buat punya pacar baru juga gak?

Andra : Eh typo sorry, harusnya gak ada kata barunya. Btw aku kangen boleh gak? Hehehe, piss love n gaul :v

Can I've Your Heart? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang