Jangan lupa follow akun ini, tandai typo dan kalimat rancu 💡
***
1 tahun kemudian ...
Tidak terasa sekarang statusku menjadi anak kelas 12 dimana sudah sampai di tahun terakhir kesempatan menggali ilmu. Melihat hasil belajarku aku cukup merasa puas sebab hasilnya selalu memuaskan bagi ayah dan bunda. Tak menutup kesenanganku berharap akan bisa diterima di Kampus Unair jurusan Kedokteran melalui jalur SNMPTN. Yah, siapa sih yang tidak mau masuk kampus tanpa harus tes.
Kemauan untuk menjadi mahasiswa kedokteran sesungguhnya atas keinginan ayah didukung dengan Ketidak mauan kak Kelvin untuk menjadi seorang tenaga kesehatan. Iya, sekarang kak Kelvin menjalani hidup sebagai mahasiwa teknik sipil. Lagi lagi aku menjadi harapan satu satunya ayah untuk menjadi mahasiwa kesehatan, dan setelah kufikir fikir tak terlalu buruk juga untuk kucoba.
"Pril?" Kudengar suara memanggilku, sedikit terkejut karena ternyata Ali yang memanggilku.
Bukan apa apa semenjak kejadian dimana aku meminta Ali menjauhiku, masih ingat bukan. Dari sana memang aku berusaha membatasi interaksi dengannya hingga sekarang, dan tak sulit sebab Ali juga melakukan hal yang sama. Adanya sosok Agatha mungkin salah satu alasannya, karena sepengetahuanku mereka akhirnya memiliki sebuah ikatan.
***
FLASHBACK ON
Upacara berlalu namun aku masih belum beranjak, kurasakan pening di area kepalaku diikuti rasa lemas yang kurasakan. Ini akibat jika aku memaksakan diri belajar tanpa mengenal jam, aku baru menyelesaikan belajarku pukul 02.00 pagi tadi.
"Prill, lo kenapa? Pusing?" Tanya mila yang ternyata masih disebelahku.
Aku hanya mengangguk, tak lama rasa lemas yang kurasakan semakin nyata membuat tubuhku limbung jatuh. Kudengar suara Mila berteriak memanggil namaku. Aku masih sadar namun begitu sulit untuk membuka mata. Terakhir yang kurasakan tubuhku melayang seperti terangkat.
Aku mengerjabkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinaku. Pemandangan yang kulihat pertama kali yaitu Mila yang menatap harap ke arahku, aku hanya tersenyum kecil. Mila buru buru mengambilkan air hangat bermaksud agar aku meminumnya. Hanya ucapan terimakasih yang mampu aku ucapkan.
"Jangan lupa makasih juga ke Ali ya Pril, dia yang udah bela belain gendong Lo kesini. Kasihan ntar pasti dia ribut ama pacarnya." Perkataan Mila membuatku terkejut, Ali yang membawaku ke UKS tanpa memperdulikan reaksi Agatha.
Setelah merasa baik aku kembali ke kelas tentunya bersama Mila yang sejak selesai upacara menemaniku. Kulihat Ali ada didepan kelas, Mila mengisyaratkan agar aku berterimakasih atas bantuan Ali. Menekan rasa ego, akupun menghampirinya.
"Li!" Panggilku seketika dia menoleh.
"Lo ngapain disini Prill? Istirahat aja di UKS, gue udah izinin lo ke guru piket." Ali tetaplah seorang Ali bayu yang baik meskipun aku pernah berbuat buruk padanya.
"Aku udah gapapa kok, aku cuma mau bilang makasih tadi udah bawa aku ke UKS." Ujarku pelan.
"Oh, soal itu santai aja. Yah meskipun ternyata lo berat juga ya, padahal badan lo keliatan kecil gini." Ali tertawa
"Ihh, enak aja. Aku gak gendut ya." Sahutku sembari memukul lengannya pelan.
"Gue tahu deh yang buat lo berat apa?" Ujar Ali
"Apa emang?" Sahutku
"Nihh .. pipi gembul Lo nihh." Jawabnya sembari menarik gemas pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I've Your Heart? [COMPLETED]
Fanfiction(Follow dulu sebelum membaca, adalah salah satu sikap dari pembaca yang cerdas 👌) "Aku yang hanya bisa memandangimu tanpa berani mendekatimu. Aku yang selalu jadi pengamatmu yang tak pernah kau sadari. Aku yang selalu berusaha menggapaimu dalam dia...