Still Day 16
_____📍
Bel tanda pembelajaran harus diakhiri berbunyi. Dengan segera seluruh murid masuk ke dalam sekolah dan membereskan barang barangnya. Mereka juga diwajibkan untuk selalu membersihkan satu sekolah setiap akhir bulan karena sekolah tidak memiliki jasa pembersih. Jeongwoo yang pertama kali melakukan itu terlihat bingung.
"Kau tidak tahu harus hm? Kita tidak membersihkan kelas ini. Kita membersihkan gedung atas bersama dengan Vier dan Arrowed. Ayo naik." ajak IN.
Jeongwoo merasa diawasi dengan intens membuatnya terus saja mengedarkan pandangan untuk mencari seseorang yang mengganggu perasaannya itu. Daehwi yang berjalan di belakang Jeongwoo merasa terganggu dengan aktifitas yang dilakukan laki laki itu. Ia dengan kesal menjitak Jeongwoo dan menyuruh laki laki itu berhenti mengedarkan pandangan.
Jeongwoo hanya dapat mengangguk, menuruti kemauan Daehwi yang sejak kemarin emosional. IN terlihat lebih tenang dan memiliki aura dingin seperti biasanya, membuat Jeongwoo merasa sedikit tenang karena IN tidak seperti yang ia pikirkan.
Mereka berjalan ke ujung ruangan. Sepertinya ruangan yang mereka bersihkan adalah ruangan dimana Jinwoo mati. Benar saja, IN membuka ruangan itu membuat Daehwi dan Jeongwoo membeku di depan pintu.
"Tunggu apalagi? Cepat masuk." perintah IN.
Dengan berat hati kedua Listener itu masuk. Mereka mulai memasukkan barang yang tidak digunakan ke dalam kotak dan menyingkirkan seluruh meja dan kursi ke sudut ruangan. Karena IN dan Daehwi sibuk memindahkan kursi dan meja, IN memerintahkan Jeongwoo untuk mengambil sapu dan pel yang berada di gudang lorong itu.
Begitu Jeongwoo mengambil sapu dan pel, ia membalikkan badannya untuk keluar dari gudang. Tetapi, Asahi dan Haruto menghalangi jalannya membuat Jeongwoo harus menaruh barang barangnya di lantai dan memohon kepada kedua orang itu untuk membiarkannya pergi. Asahi tersenyum tipis. Ia mendekati telinga Jeongwoo dan membisikkan sesuatu disana.
"Kaum terbuang sepertimu akan kehilangan segalanya. Bersiaplah." bisik Asahi.
"Hari ini kematian Daehwi. Kau tahu bukan? Waktu kalian sudah ditentukan. Bersikap baiklah kepadanya. Ini kali terakhir kau bisa menghabiskan waktu bersamanya." kata Haruto.
"Kau, serius?"
"Untuk apa kami berbohong dengan kaum lemah sepertimu? Sangat tidak berguna Jeongwoo." sinis Asahi.
"Pergilah. Wajahmu penuh dengan kesedihan. Aku muak melihatmu." cetus Haruto membuat Jeongwoo buru buru keluar dari gudang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tᕼᙓ ᒪOᙀᗪᑎᙓSS SIᒪᙓᑎᙅᙓ ✓
Fantasy[ŦɍɇȺsᵾɍɇ SᵽɇȼɨȺł Ꝁɨđs Sɇɍɨɇs] Ini tentang Jeongwoo dan takdirnya yang terlahir sebagai seorang Listener. Awalnya kehidupan Jeongwoo di Al-Na'ir berjalan cukup baik. Hingga satu per satu kaumnya mati karena Eonian memakan para Listener. Akhirnya Jeo...