Still day 24
________📍
Setelah mendapat tempat perlindungan yang cukup aman. Jeongwoo mengaktifkan perlindungan yang ada di jam hologram miliknya. Hal itu membuat Mashiho yang sebenarnya hendak membuat perlindungan dengan mantra akhirnya mengurungkan niatnya.
"Jam itu sangat berguna ya?"
"Begitulah. Ngomong-ngomong kenapa kau membawaku pergi?"
"Kau tidak lihat jika abu dari surat itu hendak menggapai kakimu? Jika abu itu menyentuhmu, aku yakin benda itu akan terus menghantuimu."
"Kenapa kau menyelamatkanku?"
"Aku tahu kau baru saja mendapat pendengaranmu kembali. Maka dari itu aku menyelamatkanmu agar pendengaranmu tidak hilang kembali."
Jeongwoo mengangguk paham. Mereka duduk bersandar pada tembok gang sambil menatap langit. Walaupun pisau Ibu Dara masih menyerang dinding pelindung buatan jam hologram Jeongwoo, keduanya tidak merasa terganggu sama sekali. Mashiho yang merasa terganggu dengan pikiran Ibu Dara tadi menghela napasnya berat. Berbeda dengan Jeongwoo yang terlihat melamun walau pandangannya menatap ke langit.
"Apa yang Ibu Dara rencanakan?" batin Mashiho.
"Apa yang harus aku lakukan?" batin Jeongwoo.
Isi surat itu tercetak dengan jelas di ingatan Jeongwoo. Jeongwoo mulai memprediksi siapa yang memberikan surat itu kepadanya. Apakah itu Ibu Dara? Atau para Demon? Atau orang lain yang Jeongwoo tidak ketahui?
"Jeongwoo." panggil Mashiho.
"Ada apa?"
"Aku kepikiran dengan pikiran Ibu Dara."
"Memang apa yang Ibu Dara pikirkan?"
Bukannya menjawab pertanyaan Jeongwoo, Mashiho justru terdiam sambil menatap sedih Jeongwoo. Jeongwoo yang tidak mengerti maksud dari tatapan itu hanya dapat menepuk pundak Mashiho. Berusaha memberi semangat kepada laki laki mungil itu. Jika Jeongwoo perhatikan, Mashiho terlihat lebih tertekan setelah IN meninggal.
"Tenanglah. Kau pasti bisa menemukan jawabannya. Jangan langsung menarik kesimpulan, tetapi lakukan observasi terlebih dahulu. Terkadang, pikiran kitalah yang membuat kita salah paham."
"Tapi pikirannya dengan jelas bedpikir sepert itu."
"Bagaimana jika pikiran yang ia pikirkan itu hanya pikiran yang sengaja ia pikirkan untuk mengecohmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tᕼᙓ ᒪOᙀᗪᑎᙓSS SIᒪᙓᑎᙅᙓ ✓
Fantasy[ŦɍɇȺsᵾɍɇ SᵽɇȼɨȺł Ꝁɨđs Sɇɍɨɇs] Ini tentang Jeongwoo dan takdirnya yang terlahir sebagai seorang Listener. Awalnya kehidupan Jeongwoo di Al-Na'ir berjalan cukup baik. Hingga satu per satu kaumnya mati karena Eonian memakan para Listener. Akhirnya Jeo...