[Song : Ariana Grande - Moonlight]
***
Shin Jihwan pada akhirnya baru kembali pada pukul delapan pagi saat Jungkook hendak bersiap-siap pergi ke kantor. Pemandangan akan kedatangan sepasang kekasih itu sempat menyita perhatiannya, bahkan membuat Jungkook mematung di atas pijakan cukup lama tatkala mendapati Jihwan hanya mengenakan selembar kaus putih polos sebatas paha dengan lapisan mantel hangat. Dia tidak tahu sama sekali mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi, akan tetapi pakaian seadanya yang dikenakan oleh Jihwan membuat pikirannya berubah negatif dalam waktu singkat.
Raut pasi dan tidak nyaman di wajah Jihwan membuatnya bertanya-tanya, namun keberadaan Namjoon di sisi wanita itu membuatnya meragu untuk mendekat lantas memilih untuk menahan diri, paling tidak sampai Namjoon tak terlihat lagi di sana. Ia melihat perlakuan hangat yang Namjoon torehkan pada Jihwan dan mengamati reaksi yang Jihwan berikan pada sang lawan. Ada sesuatu yang tak beres. Jungkook bisa dengan mudah menangkap kejanggalan itu.
Maniknya bergulir ke sisi lain disertai perasaan muak saat melihat Namjoon mendaratkan kecupan pada kening Jihwan. Mobil Namjoon meninggalkan halaman rumah dalam semenit kemudian sehingga membuat Jungkook mengangkat pandangan lagi dan menemukan sosok Jihwan yang sedang menatap kosong ke arah rerumputan halaman. Sesaat Jungkook hanya bisa mengerutkan keningnya penasaran sambil menerka-nerka. Sialnya dia tidak tahu apa pun. Dia tidak bisa membaca pikiran Jihwan dan tiba-tiba melihat wanita itu menghela napas dalam-dalam seolah tengah berjuang menciptakan ketegaran untuk dirinya sendiri.
Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Jungkook jadi merasa kalut? Detik ketika tungkainya terangkat untuk mengambil langkah menuju wanita itu, sayangnya Jihwan telah lebih dulu masuk ke dalam rumah dan membuat Jungkook menghentikan aksinya disusul hadirnya suara dering dari ponsel dalam saku celana. Jungkook melipat bibirnya agak geram sebelum memutuskan merogoh benda pipih tersebut dan langsung menerima panggilan dengan gesit.
"Kak, serius akan menjemputku kan? Aku hampir berubah jadi jamur sekarang."
Jungkook lekas merotasikan bola matanya tatkala mendengar pernyataan hiperbola tersebut kemudian bergegas masuk ke dalam mobil. "Ya. Aku sedang dalam perjalanan," sahutnya sembari menyalakan mesin mobil.
"Aku bisa mendengar suara mesin mobilmu yang baru menyala."
Dalam waktu beberapa detik, Jungkook langsung mendesis jengkel. "Kau pandai menebak ya. Anak pintar." Jungkook tertawa seraya memutar setir dengan tangan kanannya, perlahan-lahan mulai keluar dari area rumah dan akhirnya menyusuri jalan kecil sepanjang kompleks perumahan. "Tunggu saja. Aku akan segera sampai."
"Pokoknya aku tunggu dalam waktu setengah jam. Kalau tidak sampai-sampai, aku akan menghajar wajahmu." Jungkook terkekeh lagi usai mendengar ancaman tersebut, berakhir berdeham panjang dan segera mengakhiri panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Jeon
FanfictionKita bersahabat, sudah seperti saudara malahan, katanya demikian. Shin Jihwan selalu mengatakan hal itu pada Jeon Jungkook. Seolah-olah, ia sedang berusaha membangun tembok di antara mereka supaya suatu saat tidak saling menaruh rasa. Meski begitu...