[Song : Chevy - Sweet Boi]
***
Berita bahagia mengenai kehamilan Jihwan telah diterima kedua belah pihak keluarga semalam. Mereka mendadak heboh ketika Jungkook dan Jihwan menyampaikannya melalui media video call. Soobin bahkan ikut menyimak kemudian menganga usai mendengar kabar tersebut, nyaris tidak percaya bahwa Jungkook dan Jihwan mendapatkannya dalam waktu cukup singkat.
Masih tersisa lima hari sebelum bulan madu itu berakhir. Jihwan menikmati waktunya, bepergian ke tempat-tempat menarik, menyusuri danau Lucerne dengan perahu dayung atau melihat pemandangan asri kawasan pedesaan, mengunjungi The Bucherer untuk membeli jam tangan lalu mampir sebentar ke Casagrande; toko yang menjual suvenir dan jam untuk sekadar memanjakan mata.
Sisa tiga hari berikutnya, Jungkook dan Jihwan menghabiskan waktu sore hingga malam mereka di Jembatan Kapel, mengabadikan momen sekaligus menikmati keindahan kota Luzern saat musim gugur tengah berlangsung. Mereka memiliki banyak waktu untuk bersama, bermesraan, menghabiskannya dengan kegiatan-kegiatan yang sederhana namun berkesan.
Satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh keduanya sejak berada di Luzern hanya berhubungan intim. Kegiatan itu perlu dilewatkan dan dikeluarkan dari sederet daftar yang dibuat. Jungkook dan Jihwan telah merundingkan hal tersebut, sebab Jihwan harus terlebih dulu memeriksakan kandungannya untuk mengetahui apakah kandungan tersebut tak bermasalah atau malah sebaliknya sehingga akan tetap aman ketika berhubungan intim pada trimester pertama.
Hari terakhir di Luzern menjadi hari terberat yang dirasakan Jihwan. Rasa mual yang menyerangnya bertambah kian hebat sehingga mencium aroma apa pun membuatnya jadi lebih sensitif.
"Kau oke? Kita akan segera pulang."
Jungkook mendekat dan mendapati istrinya mendengus panjang setelah selesai menyusun barang-barang mereka di dalam koper terakhir. Tangan pria itu terulur menuju kepala Jihwan lalu memberikan usapan pelan penuh kasih sayang.
"Aku mencintaimu," lirih Jungkook disusul kecupan yang mendarat pada pipi istrinya lantas merengkuh tubuh Jihwan ke dalam dekapan.
....
Jihwan masih sibuk menyelesaikan sketsa selagi menunggu Jungkook menjemputnya di butik. Kehamilannya sudah menginjak angka lima bulan sekarang dan perutnya terlihat kian membesar dari waktu ke waktu.
Sekarang Jihwan menarik cangkir tehnya mendekat dan menjeda kesibukannya. Sesaat wanita itu termenung, menilik jam digital di atas meja kerjanya lalu mendengus. Jungkook terlambat menjemputnya. Sekarang hampir pukul tujuh malam dan entah mengapa Jihwan merasa sangat gelisah. Dia mengabaikan perasaan itu sambil mencoba menenangkan diri, tapi rasa gelisahnya masih tetap menyelimuti.
Tak berselang lama kemudian, dia meniti anak tangga menuju lantai dasar butik ketika mendengar suara klakson mobil. Dari kode tersebut Jihwan bisa langsung tahu bahwa itu bukan Jungkook. Ketika pintu butik terbuka, Jihwan bisa melihat sosok Soobin mendekat dengan raut wajah yang terlihat kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Jeon
FanfictionKita bersahabat, sudah seperti saudara malahan, katanya demikian. Shin Jihwan selalu mengatakan hal itu pada Jeon Jungkook. Seolah-olah, ia sedang berusaha membangun tembok di antara mereka supaya suatu saat tidak saling menaruh rasa. Meski begitu...