Chapter 15

4K 758 141
                                    

[Song : IU ft. Yoo Seung Ho - I Believe in Love]

 Yoo Seung Ho - I Believe in Love]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Mobil Jungkook berhenti tepat di luar pagar rumah Jihwan ketika jam menunjukkan pukul tujuh malam. Sebelum memutuskan turun dari mobil, Jihwan sempat mendaratkan ciuman di pipi Jungkook dan mengucapkan selamat malam. Ciuman itu membuat Jungkook merasa tak kuasa menahan senyumnya dan ketika mengetahui wanita itu sudah turun, ia segera menurunkan kaca jendela mobil untuk melambaikan tangan. Jihwan tersenyum lebar lantas membalas lambaian tersebut.

Jungkook tak segera pergi dari sana setelah menyadari wanita itu tak lagi tertangkap netra. Dia tersenyum kecil dan menyandarkan punggung pada jok sambil memejamkan mata. Besok Jihwan akan mulai melakukan terapi. Keduanya bersyukur karena telah menemukan seorang psikolog yang tepat sebab dokter tersebut adalah teman dekat Jungkook. Permasalahan terapi itu juga hanya diketahui oleh Jungkook juga Jihwan demi keamanan.

Jungkook mulai menyalakan mesin mobil setelah merasa cukup lama larut dalam lamunan, namun ketika pria itu hendak mencengkeram setir mobil, tanpa diduga-duga saja Papa Jihwan berjalan mendekat menuju pagar. Jungkook yang menyadari hal tersebut lekas mematikan mesin mobilnya lagi lalu bergegas turun dari mobil untuk menyapa pria itu.

"Malam, Pa."

"Malam, Nak." Papa menyahut tenang saat keduanya telah berhadapan. "Apa barusan kau yang mengantarkan Hwanie pulang?" Jungkook mendadak merasa ragu untuk menjawab. Pria itu diam sejenak sambil menghela napas dalam.

"Ya. Hwanie menemui ibu di rumah sakit lalu kami memutuskan untuk pulang bersama."

Papa tersenyum kecil sambil mengangguk mengerti, sementara kini Jungkook mulai menerka-nerka makna tatapan yang ditorehkan oleh pria paruh baya itu ke arahnya. "Ada apa, Pa?"

"Papa butuh teman minum, kalau kau tak keberatan untuk mampir sebentar." Mendengar tawaran itu Jungkook lantas menyulam senyum lebar disusul anggukan cepat. Dia dan papa memang sudah lama tidak minum bersama. Biasanya mereka akan minum-minum ketika ada acara makan bersama di rumah, membuktikan seberapa erat ikatan keluarga yang telah terjalin di antara keluarga Shin dan Jeon.

Setelah mendapati sambutan antusias itu, papa segera menarik Jungkook dan merangkulnya. Jungkook tidak sepenuhnya percaya bahwa papa hanya akan mengajak ia minum-minum. Sepanjang keduanya melewati jalur masuk menuju rumah, Jungkook mulai berpikir bahwa sebenarnya papa tengah berniat membicarakan sesuatu yang penting dengannya.

Pintu utama terbuka perlahan saat tangan kanan papa menarik tuas dan mendorong penghalang itu dengan cepat. Jungkook berjalan mengikuti papa menuju ruang tengah sampai akhirnya netra pria itu menemukan keadaan ruangan dalam keadaan kosong dengan televisi yang menyala.

"Mama sudah tidur?"

"Dia sedang di kamar Jihwan." Papa menyahut santai sambil duduk di sofa dan Jungkook menyusul di sampingnya. Papa sempat mengganti channel TV, menekan tombol yang berlainan untuk mencari acara malam yang menarik. Jungkook menanti pria itu selesai sampai akhirnya mendapati papa mulai menuangkan soju ke gelas slokinya sendiri, lalu beralih sehingga Jungkook bergegas meraih gelas slokinya dan membiarkan papa yang menuangkan. "Bagaimana kondisi ibumu?"

Sweet JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang