Chapter 22

4.1K 721 188
                                    

[Song : Ed Sheeran - One]

[Song : Ed Sheeran - One]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jungkook tidak pernah merasa segugup ini seumur hidupnya. Dia bingung harus peduli pada napas yang terasa sesak atau menangis karena bahagia. Ini hari pernikahannya, hari yang paling ia nantikan. Diam-diam, Jungkook merindukan sosok ayahnya yang telah tiada, yang mungkin akan memasangkan dasi ke lehernya jika beliau masih hidup. Namun pada kenyataannya, sekarang Jungkook menghadap pada Taehyung yang sedang memasangkan dasi ke lehernya lalu Soobin mengintip lewat celah kecil pintu dan menyelinap masuk dengan iringan senyum lebar.

Seorang penata rias yang tadi sibuk mengurus segala hal yang dikenakan Jungkook sudah meninggalkan kamar. Taehyung mulai sibuk menyematkan boutonniere pada jas Jungkook kemudian merapikan dasi lagi dengan wajah serius. "Apa kau gugup?"

"Sedikit," sahut Jungkook sambil menampilkan cengiran khas yang justru malah terkesan tegang. Taehyung terkekeh mendengar jawaban itu. Soobin menyimak di sisi lain dan masih memandangi Jungkook, kagum pada penampilan sang kakak hari ini. "Hei, Best Man, jangan jatuhkan cincinnya nanti," ujar Jungkook sambil melirik Soobin yang masih berdiri di ambang pintu. Pria muda itu tersenyum lebar kemudian mengangguk mantap.

"Tidak perlu cemas, Kak. Aku tidak akan membuat Kakak dan kak Hwanie tertawa untuk membuatku malu di hadapan tamu undangan."

"Kau harus benar-benar melakukan tugasmu dengan baik, Soobin," ujar Taehyung setengah mengancam. Seharusnya ialah yang menjadi Best Man di hari pernikahan Jungkook, namun ternyata ia tidak bisa hadir sepanjang hari di acara itu karena harus melakukan perjalanan bisnis pada pukul satu siang, meski begitu Jungkook tetap memberikan tugas penting pada Taehyung, Jimin dan Seokjin sebagai Groomsmen. Soobin mendekat dan membantu untuk merapikan kerah jas Jungkook, membuat sang kakak tersenyum lebar. "Kau beruntung mendapatkan Jihwan sebagai pendamping hidupmu, Bung."

"Aku juga merasa demikian," kata Jungkook diliputi kebanggaan luar biasa. "Jadi, kau akan menyusul juga kan, Kak?" tanyanya pada Taehyung yang seketika itu pula lekas tersenyum.

"Aku dan Seohee sudah merencanakannya. Kau tunggu saja undangannya." Jungkook membulatkan mulutnya usai mendengar penuturan itu lantas mendaratkan satu tepukan pada lengan Taehyung.

"Apa Jihwan sudah diberitahu?"

"Ssstt ... kami belum memberitahu siapapun bahkan Jihwan. Aku membujuk Seohee menikah karena tuntutan orang tuaku dan dia setuju. Tolong jangan bocorkan rahasia ini pada siapapun. Kami ingin semuanya menjadi kejutan." Taehyung tersenyum dengan menampilkan deretan giginya lalu Jungkook dan Soobin mendesis sambil meletakkan jari telunjuk mereka di depan bibir.

Tak lama kemudian ibu masuk ke dalam kamar serta merta kelihatan panik kemudian memukul lengan putranya dengan keras. "Apa kalian tidak tahu pukul berapa sekarang?! Cepat bergegas!"

Sweet JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang