Chapter 6

7K 985 185
                                    

Papa belum berencana untuk pulang dari perjalanan dinasnya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa belum berencana untuk pulang dari perjalanan dinasnya hari ini. Selama dua hari berlalu, Jihwan tidak mendapati batang hidung mancung serta tatapan teduh sang papa dan mama jadi tampak kesepian. Kendati demikian, mama terlihat lebih menikmati waktu santainya dan terkadang menghabiskan hari dengan merajut syal di taman belakang rumah.

Sekarang Jihwan sudah merasa lebih sehat daripada sebelumnya. Senyum manisnya telah kembali dan di samping semua perkembangan itu, mama adalah orang yang paling tahu penyebab putrinya itu senantiasa tersenyum. Jihwan terlihat seperti gadis paling bahagia di dunia dan mama tidak pernah melihat putrinya secerah ini. Mama tentu merasa sedikit khawatir saat melihat situasi tersebut, sebab Namjoon mungkin saja akan segera pulang dan mengunjungi Jihwan. Pada saat-saat seperti itu, Jihwan harus berusaha mengendalikan dirinya sendiri dan mama berharap putrinya itu bisa bersikap tenang.

Meski Jihwan belum pernah bercerita perihal keputusannya untuk menjalin hubungan spesial dengan Jungkook (tepatnya di belakang Namjoon) mama tidak berusaha mengorek lebih jauh dan cukup berpura-pura tak tahu. Dia begitu menghargai rahasia putrinya dan sebagai bentuk dukungannya terhadap hubungan Jihwan dan Jungkook, mama akhirnya memilih diam sambil sesekali memantau perkembangan.

Hari ini Jungkook berkunjung ke rumah tepat setelah mengetahui Jihwan pulang bekerja. Tanpa malu-malu lelaki itu bertanya mengenai keberadaan Jihwan sambil membawakan kue lemon kesukaan mama. Mama kelihatan antusias, terlebih saat tak sengaja menghirup aroma parfum Jungkook, padahal lelaki itu hanya mengenakan pakaian kasual; masih kaus hitam kebesaran dan celana selututnya. Tapi mama bisa menebak bahwa Jungkook telah berdandan secara ekstra sebelum berkunjung.

"Hwanie di kamar, Ma?"

"Uhum, tapi jangan ke kamar dulu. Dia mungkin masih mandi. Lagi pula tumben sekali. Akhir-akhir ini Mama lihat kau jadi sering menemui Hwanie. Jangan bilang⸺," Mama berpura-pura menyelidiki keduanya (seolah tak tahu apa pun) dan Jungkook mendadak jadi stagnan. Tatapannya kedapatan tegang sementara mama masih menyorot penasaran disertai senyuman iseng.

"Ah, Mama. Tidak kok. Aku dan Hwanie perlu membahas sesuatu. Karena itu kami harus sering bertemu. Bukan sesuatu yang penting kok."

"Kalian menyembunyikan sesuatu dari Mama? Tidak bolehkah Mama tahu rahasia itu?"

"Bukan, Ma!" Jungkook tiba-tiba gelagapan dan bingung harus menjawab apa. "Tidak ada rahasia-rahasiaan," katanya berusaha meyakinkan, tetapi mama tak lekas menorehkan raut wajah percaya. Senyumnya masih iseng dan Jungkook semakin merasa gugup tatkala merasakan siku wanita paruh baya itu menyenggol pelan lengannya, terkesan seperti menggoda.

"Mama tidak masalah, sih. Mama lebih suka melihat kalian akur seperti dulu. Melihat kalian bersama-sama membuat Mama selalu merasa muda."

"Kenapa begitu, Ma?" Jungkook mengamati wanita itu sibuk memotong kue lemon untuk ditaruh ke atas sebuah piring kecil lalu menikmatinya sendirian. Mama baru mengunyah kue lemon dalam potongan kecil saat menoleh dan mendapati lelaki itu menunggu jawaban.

Sweet JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang