20

610 43 1
                                    

~Happy Reading~

Hari ini Ali berniat mengajak Prilly ke suatu tempat yang menjadi kenangan tersendiri buat Ali. Tapi kenangan itu entah mengapa selalu ada di hati Ali. Awal nya Ali menolak jika kenangan itu terus ada di hatinya. Namun,Ali bisa apa? Ini semua bukan kemauan nya. Prilly sudah siap dengan pakaian nya serta dandanan yang biasa  saja namun cantik. Ali tersenyum melihat istri nya yang begitu cantik hari ini. Walaupun perut rata Prilly kini sudah mulai membesar sedikit demi sedikit.

"Kita mau kemana sih yank?" Pertanyaan itu sedari tadi yang Ali dengar dari bibir Prilly.

"Ke suatu tempat. Ayo ah kamu jangan bawel! Kita disana sekalian jalan jalan tau." Jelas Ali yang langsung membuat Prilly tersenyum lebar.

"Jalan jalan? Yang bener?" Lagi dan lagi,Prilly terus bertanya pada Ali. Ali hanya tersenyum mendengar istri nya yang cerewet ini.

"Iya sayang ku. Kamu kayak gak percaya banget sih?" Prilly hanya menyengir.

"Hehhe bukan gitu. Tapi kan kamu jarang ngajak aku jalan!" Ujar Prilly dengan muka kesal.

"Ululu maaf ya sayang kalo yang itu hehhe. Kan kamu tau aku masih sekolah dan gak gampang buat minta ijin sama sekolah. Kamu tau kan?" Prilly hanya mengerucutkan bibir nya. Bagi Ali,Prilly yang seperti ini sangat menggemaskan.

***

"Sayang? Ini dimana? Kok sepi banget sih?" Tanya Prilly bertubi tubi.

"Ini tempat yang tadi aku bilang." Balas Ali sambil tersenyum simpul.

"Owhh gitu. Tapi yank,kenapa tempat ini? Disini serem yank." Rengek Prilly yang langsung dipeluk oleh Ali dan di elus puncak rambut nya.

"Ya memang sekarang serem. Tapi dulu,dulu tempat ini adalah tempat yang paling indah buat aku dan teman teman ku." Jelas Ali tersenyum kecut sambil membayangkan apa yang pernah terjadi di rumah pohon ini.

"Hm.. Duh yank aku kok laper ya? Hehe." Duh menggemaskan! Bagaimana tidak menggemaskan coba? Tiba tiba saja sehabis Prilly mengucapkan bahwa ia lapar,Prilly langsung menggembul kan pipi cubby nya itu. Dan itu membuat Ali menjadi tambah gemas kepada Prilly.

"Kamu laper? Ok nanti kita beli diluar ya. Oiya kamu mau sesuatu tentang rumah pohon ini gak?" Ucap Ali. Prilly mengerutkan kening nya.

"Emang ada apa dulu disini?" Tanya Prilly.

"Disini dulu ada enam bocah yang suka main kesini." Prilly melihat Ali yang merubah muka nya dengan muka sedih pun hanya bisa diam. Prilly pikir dulu tempat ini adalah tempat Ali bermain bersama teman kecil nya. Prilly menatap Ali agar meneruskan ucapan nya.

Ali tersenyum. "Dulu enam bocah itu selalu aja main disini. Enam bocah itu termasuk aku." Prilly yang sedari tadi memperhatikan seisi rumah pohon ini pun langsung menatap Ali. Dalam tatapan nya itu mengisyaratkan Ali untuk lanjut berbicara. Pikir Prilly,di rumah pohon ini pasti banyak kenangan tersendiri untuk Ali.

"Terus yank?" Ali menoleh sambil tersenyum.

Flash back.

"Ali,Bella,Naufal,Karin,Bila. Ayo cepetan dong jalan nya! Kita kan mau liat rumah pohon yang disana." Oceh bocah kecil yang bernama Gilang sambil menunjuk arah hutan.

"Tapi Gilang. Aku takut." Balas Bella kecil. Naufal,Karin,dan Bila pun mengangguk. Namun tidak dengan Ali.

"Haduh. Kalian gimana sih? Kata nya mau tau rumah pohon nya gimana!" Lagi lagi bocah yang bernama Gilang itu mengoceh. Ali kecil yang sedang mendengarkan ucapan Gilang pun berfikir. Disana gelap gak ya? Aduh tapi pernasaran. Pikir Ali kecil.

"Ali? Kamu kok diem aja?" Tanya Gilang kecil tiba tiba.

"Gapapa kok. Gilang? Disana gelap gak ya?" Tanya Ali kecil dengan nada yang sedikit takut.

"Ngga kok Li. Kamu mau kan liat rumah pohon itu?" Ali kecil pun akhirnya mengangguk. Teman-teman Ali yang lain pun akhirnya mengangguk paksa. Gilang kecil tersenyum. Mereka ber-enam pun ke rumah pohon yang tadi Gilang kata kan.

"Ih! Bagus ya tempat nya." Pekik Ali kecil dan Bella kecil bersamaan. Mereka pun memandang satu sama lain.

"Ciee.. Kalian ngomong nya bareng!" Seru Karin kecil. Mereka semua pun tersenyum.

Akhirnya dari situ mereka pun bermain di rumah pohon itu. Tetapi mereka selalu kompak. Jika ada yang tidak bisa untuk bermain,maka semua nya tidak bermain. Tetapi jika semua nya bisa bermain,mereka semua pun bermain. Ali,Bella dan Gilang itu satu gang. Maka dari itu Ali kecil dan Bella kecil sering sekali bareng untuk bermain di rumah pohon itu. Berbeda dengan Naufal,Karin,dan Bila. Mereka bertiga itu beda gang.

Flash back off.

"Ohh jadi gitu yank? Hm nama temen kecil kamu yang nama nya Bella kok sifat nya sama ya kayak Bella yang kamu sukain di sekolah?!" Ucap Prilly dengan nada cemburu.

"Mantan gebetan yank!" Ralat Ali.

"Tapi kan kamu pernah suka! Malah sempet mau jadian!" Prilly yang kesal pun memalingkan wajah nya dari Ali.

"Ya tapi kan gak jadi. Untung aja dia dijodohin. Kalo ngga dia udah sama aku tuh yank." Ucap Ali sambil mengompori Prilly. Prilly yang sudah terbakar cemburu pun dengan cepat meninggalkan Ali. Namun sebelum meninggalkan Ali,Prilly sempat berucap.

"Hm.. Ya ya ya. Udah ah! Aku mau beli makan,laper." Ujar Prilly yang langsung meninggalkan Ali sendiri. Ali yang ditinggal oleh istri nya itu hanya menggelengkan kepala nya.

***

"Assalamualaikum bundaaaaa." Teriak Prilly yang tak sabar ingin bertemu sang bunda.

"Waalaikumsalam,ini pasti Prilly." Gunam Uly senang.

"Bundaa!" Ucap Prilly girang dan langsung memeluk bunda nya. Uly yang kebingungan mengapa Prilly memeluk nya seerat ini pun hanya membalas nya.

"Sayang? Kamu tumben kesini." Tanya Uly melepaskan pelukan nya.

"Emang kenapa bun? Gak boleh ya?" Tanya Prilly dengan mata berkaca kaca. Uly pun tersentak kaget saat tau mata Prilly berkaca kaca.

"Ehh kamu kenapa? Jangan nangis dong sayang." Prilly menatap Uly dengan tatapan nanar.

"Bunda ma gak peka! Ii males!" Sensi Prilly. Ali yang baru datang dari mobil pun langsung menyalim ke Uly. Ali yang tidak tau apa apa pun bertanya.

"Lho bun? Ada apa? Itu Prilly kenapa main masuk aja?" Tanya Ali bertubi tubi.

"Bunda gak tau Li. Dia kayak nya lagi sensi deh sama bunda." Ali yang mendapat jawaban dari bunda nya hanya terkekeh.

"Dia emang lagi sensian bun. Sama Ali aja sensian apa lagi sama orang. Haha." Ali hanya tertawa. Uly pun menatap tajam menantunya ini. Yang ditatap tajam terus tertawa. Akhirnya Uly pun masuk dan membiarkan Ali sendiri di luar.

"Bunda? Yah bun,jangan marah Ali kan bercanda. Ish! Mak sama anak sama aja." Gunam ali kesal.

"Ngomong apa kamu tadi?!" Ternyata Uly masih mendengar gunaman Ali. Haduh! Mati lah Ali diserbu mak-emak😂.

"Ng..ngga bun. Hehhe." Balas Ali cengengesan. Uly lagi lagi menatap tajam Ali. Ali yang ditatap tajam oleh sang mertua pun hanya menampil kan gigi putih nya.

"Dasar menantu aneh! Pantes aja Prilly sensi sama kamu! Kamu nya aja aneh." Cibir Uly. Ali yang di cibir pun langsung menganga. Mengapa bisa mertua nya ini mendengar gunaman Ali sih? Ah entah lah.

Bersambung...

Haha! Hai gaes aku comeback! Maap yak agak lama nwct nya:v Hehe gimana kabar kalian? Makasih ya atas saran kalian yang waktu itu. Aku seneng deh! Oiya maap yak cerita nya agak pendek :v . Gak pendek2 banget kok! Bukti nya aku nulis sampe 1158.

Udah ah author cape! Dadahhh😘

Jangan lupa bintang sama komen gaes!😉

KISAH SMA (VERSI ALI PRILLY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang