28

469 36 1
                                    

~Happy Reading~


Akhhhh.

Teriakan itu terdengar dari kamar Ali dan Prilly. Ali yang baru saja pulang pun langsung berlari menuju kamar nya.

"Sayang! Kamu kenapa?" Panik Ali yang tau ketika Prilly sudah tergeletak tak berdaya.

"Sayang?..." Prilly pun membuka mata nya.

"Ali? Ak.."

Brugh.

Belum selesai Prilly dengan kata kata nya,ia sudah tergeletak pingsan. Ali menjadi panik.

"Pril? Pril bangun hey! Pril jangan main main sayang?" Ucap Ali lirih sambil mengguncangkan tubuh Prilly.

"Bi Narsih!" Teriak Ali. Bi Narsih yang tau dipanggil pun segera menaiki tangga untuk menuju kamar tuan muda nya.

"Ya den? Ya allah non Prilly! Ini kenapa den?" Ucap bi Narsih.

"Ali gak tau bi! Sekarang bibi panggil Ambulance! Sekarang!" Bi Narsih pun secepat mungkin turun ke bawah untuk menelfon Ambulance.

***

"Dok! Istri saya kenapa?" Panik Ali yang sudah berulang kali menanyakan hal itu. Sang dokter hanya masih menjawab dengan jawaban yang sama.

"Saya belum tau pak,sabar ya? Kita tunggu hasil lab dulu." Jelas dokter. Ali mengangguk.

"Dok,ini hasil nya." Dokter itu pun mengambil sebuah amplop dari suster. Dan segera ia buka.

"Dok? Jadi gimana? Istri saya kenapa?!" Dokter itu pun menatap Ali nanar.

"Istri bapak di vonis terkena kanker hati pak. Tetapi masih stadium awal."

Degh!

Degh!

Degh!

Bagai di sambar petir! Apa yang dokter itu kata kan membuat Ali benar benar frustasi. Bagaimana tidak? Pertama,anak nya belum bisa ia ambil dari wanita gila itu. Kedua,Ali harus menikahi wanita gila itu lima hari lagi. Dan sekarang? Prilly di vonis kanker hati? Ahhh! Ali rasa nya ingin mati saja!

"A..apa dok? Is..istri saya terkena kanker hati?" Lirih Ali yang dibalas anggukan oleh doktet tersebut.

"Gak! Gak mungkin dok! Ahh!" Dokter yang melihat Ali seperti itu menjadi kasihan. Dokter itu hanya mampu diam.

"Dokter bohong kan dok! Dokter bohong!" Lirih Ali. Sekarang Ali sudah mengeluarkan air mata nya. Dokter itu menggeleng.

"Saya tidak bohong pak. Bapak bisa lihat sendiri." Dokter itu pun langsung menyerahkan sebuah amplop yang tadi ia pegang. Dengan cepat Ali langsung merebut kasar dari sang dokter. Ali terkejut! Sangat!

"Astagfirullah! Cobaan apa lagi ini." Lirih Ali yang langsung memijat pelipis nya. Yap! Kali ini Ali sudah menangis di hadapan dokter tersebut. Ia tak perduli dengan dokter atau suster yang melihat nya.

***

Eughh.

"Sayang? Hei,sayang." Panggil Ali lembut. Dengan perlahan Prilly pun membuka mata nya.

"Ali."

Ali tersenyum.

"Kamu mau apa? Minum? Makan? Atau apa?" Cerocos Ali membuat Prilly terkekeh.

"Ali? Kamu nih kenapa sih?" Ali menyengir tak jelas. Prilly hanya menggelengkan kepala nya.

"Oiya Li,aku kenapa? Terus ini dimana?" Ali tiba tiba saja mengubah wajah nya menjadi sedih,yang awal nya sangat bersemangat ketika melihat Prilly bangun. Prilly bingung dengan Ali.

KISAH SMA (VERSI ALI PRILLY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang