33

464 35 2
                                    

~Happy Reading~

Hari ini Prilly sudah beraktifitas seperti biasa. Seminggu yang lalu,Prilly sudah diperboleh kan pulang oleh sang dokter,tetapi tetap,Prilly harus banyak istirahat. Dan sekarang? Kata Prilly sih "Aku udah sehat. Jadi jangan di paksa buat istirahat!".

"Yank? Kamu hari ini kan libur." Ali menyeritkan dahi nya.

"Terus?" Tanya Ali.

"Jalan jalan yuk." Seru Prilly.

"Hm boleh. Emang kamu mau kemana?" Tanya Ali membuat Prilly menjadi bersemangat.

"Aku mau ke bunda aja. Aku kangen." Ucap Prilly dengan nada manja nya. Ali pun tersenyum ketika melihat Prilly yang manja seperti ini.

"Hm ok. Kamu siap siap aja ya? Sekalian nanti kita bawa oleh oleh buat bunda sama ayah." Prilly mengangguk antusias.

***

"Kita beliin apa ya buat bunda?" Tanya Ali sambil menghadap Prilly. Prilly pun kebingungan.

"Aku juga gak tau yank. Aduh,aku bingung." Ucap Prilly sambil melihat sekeliling bolu dan kue.

Ya sekarang Ali dan Prilly berada di toko Holand Bekery. Tadi nya Ali dan Prilly ingin membawa kan buah saja,namun kata Ali jangan. Kata nya sih, "jangan ah! Udah biasa itu mah." .

"Hm gimana kalo kita beliin cake chesse. Bunda kan suka." Usul Prilly,Ali pun menyetujui nya.

Mereka berdua pun langsung tancap gas menuju rumah bunda Prilly. Sesampai nya Ali dan Prilly di sana,mereka di kejutkan karna kedatangan Dinda. Nanti dulu,dari mana wanita gila ini tau rumah Prilly? Pikir Ali.

"Dinda?" Panggil Prilly. Dinda menoleh. Jujur,Dinda pun awal nya tak mengerti jika Prilly yang ia kenal dan ia benci adalah anak dari bunda Uly dan ayah Rizal dan juga Prilly yang selama ini ia kenal adalah teman kecil nya? Ohh! Big no! Pikir Dinda.

"Lho,Ali,Prilly. Ngapain kalian?" Tanya Dinda.

"Elo yang ngapain! Lo ngapain di rumah ortu gue hah?" Ketus Prilly.

"O..ooh ini rumah ortu lo?" Tanya Dinda namun hanya di balas anggukan oleh Prilly. Dan sedari tadi Uly maupun Rizal hanya menatap ketiga nya satu per satu. Dari Prilly,Ali,lalu Dinda.

"Lho kalian udah kenal?" Tanya Uly yang secara tiba tiba.

"Ya bun." Bunda Uly hanya mengangguk saja.

"Tapi bun,dia kok tau rumah kita?" Tanya Prilly sedikit ketus saat mengucapkan 'dia'.

"Dia itu anak nya dari sahabat bunda Pril. Kamu inget Dinda kecil? Yang dulu suka main sama kamu di taman dekat rumah lama kita?" Prilly hanya diam. Prilly pun mencerna perkataan sang bunda. Apa benar,Dinda yang ini adalah Dinda teman kecil Prilly?

"Hah.. Di..dia Adinda Azani?" Bunda Uly pun mengangguk. Ali pun tersontak kaget karna ucapan mertua dan istri nya ini.

"Ayo dong se-hay. Kalian udah lama gak ketemu lho." Prilly pun langsung menggeleng.

"Gak!" Bunda Uly tersontak kaget mendengar jawaban anak nya ini.

"Kenapa nak?" Tanya Uly pada Prilly.

"Gapapa bun,Prilly males. Ayo yank,mending kita ke kamar." Ucap Prilly yang langsung menggandeng tangan Ali. Ali pun hanya pasrah.

***

"Yank?" Panggil Ali. Prilly yang merasa dirinya dipanggil pun menoleh.

"Kenapa?" Tanya Prilly.

"Kamu,udah lama kenal Dinda?" Tanya Ali yang seketika membuat mood Prilly hilang.

"Hm.." Ali benar benar tersontak kaget karna jawaban istri nya ini. Jadi,selama ini,Dinda yang mereka kenal adalah teman kecil Prilly? Oh my gat! Kok bisa?! Pikir Ali.

"K..kok bisa sih yank?" Prilly menggeleng.

"Mana aku tau. Ish! Dinda yang dulu sama yang sekarang itu beda jauh! Dinda yang sekarang itu ganjen! Pake acara caper ke kamu lagi! Pokoknya aku gak terima! Aku kesel sama dia! Gak tau kenapa bawaan nya kalo liat dia itu pengen marah aja rasanya! Pengen aku garuk garuk itu muka dia biar mati sekalian!" Kesal Prilly meluap luap. Huaa,ternyata Prilly sedari tadi sudah menyimpan amarah yang tinggi karna Dinda yang selama ini ia kenal adalah teman kecil nya?

Ali pun menjadi kebingungan karna Prilly sudah mengomel ngomel seperti mak mak yang tau anak nya jajan terooossss! :v

"Stt! Dah gapapa,yang penting dia udah gak ganggu hidup kita lagi." Prilly menoleh menghadap Ali.

Ok gaes info bentar ni yak. Ortu Ali maupun Prilly itu gak ada yang tau kalo penyebab Rei pingsan,terus Ali harus nikah sama wanita gila itu dan masalah yang lainnya. Ortu Ali maupun Prilly hanya tau musibah nya saja. Tidak tau menau masalah yang lainnya. Jadi gak heran,kalo bunda nya Prilly itu masih baik sama Dinda.

"Lho emang sebelum nya dia pernah ganggu kehidupan keluarga kita yank?" Tanya Prilly membuat Ali kebingungan. Karna,Ali tidak ingin memberi tau Prilly tentang semua masalah nya sekarang. Karna Ali tau,Prilly itu masih belum sembuh total. Dan Prilly juga kan mempunyai penyakit kanker hati. Jadi,Ali belum berani untuk memberitahukan kepada Prilly.

"Hah? Ng..ngga kok yank." Balas Ali gugup. Prilly yang tau Ali mendadak menjadi gugup pun langsung menyelidik.

"Boong!" Tebak Prilly namun di gelengi oleh Ali.

"Masa?" Lagi lagi Ali hanya bisa menggeleng.

"Hm,yaudah kalo gitu. Bagus!" Ucap Prilly.

"Alhamdulillah istri gue kagak nanya yang aneh aneh." Batin Ali lega.

Bersambung...

Dikit yaaaa? Bomat ah! Lagi mls nls sumpah mweehwe.

Baiklah gaes aku cuma mau kasih tau,cerita ini gak sampe sepuluh part udah tamat. Jadi aku minta tolong banget sama kalian,jangan lupa vote n komen nya. Makasih!:)

KISAH SMA (VERSI ALI PRILLY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang