35

463 31 0
                                    

~Happy Reading~

"APA?!"

Ali dan Prilly benar benar terkejut. Bagaimana tidak? Ternyata Dinda lah yang ingin mendonorkan hati nya untuk Prilly. Kalian tau mengapa Dinda ingin mendonorkan hati nya untuk Prilly? Ya karna Dinda ingin menebus rasa bersalah nya pada Prilly. Dinda tak menyangka,selama ini Dinda sudah merusak kebahagiaan teman kecil nya. Ia pikir Prilly yang ia kenal selama ini adalah orang asing,tau nya? Prilly yang ia kenal selama ini adalah teman kecil nya. Yampun!

"Lo.. Lo se..serius mau donorin hati lo buat gue Din?" Dinda mengangguk sambil tersenyum tulus.

"Kenapa lo ngelakuin ini semua buat gue?" Tanya Prilly. Sedangkan Dinda hanya diam. Bani yang sedari tadi melihat obrolan antara Dinda dan Prilly pun angkat bicara.

"Jadi cerita nya gini Pril." Saut Bani. Prilly yang kebingungan pun akhirnya pasrah untuk mendengarkan ucapan Bani.

Flash back on.

"Ban." Bani yang merasa dirinya dipanggil pun menoleh ke asal suara. Bani kaget setengah mati saat tau orang yang memanggil nya adalah Dinda.

"Dinda? Tumben kesini. Mau ngapain lo?!" Sungut Bani kesal. Tetapi Dinda hanya diam saat Bani yang sedang memendam amarah nya.

"Ohh gue tau,lo pasti mau maksa gue lagi kan! Lo mau maksa gue buat bantuin lo untuk menghancurkan hubungan Ali dan Prilly. IYA?! Kalo itu gue gak bisa Din! Udah cukup ya Din! Cukup! Gue gak mau kejadian yang sebelum nya terjadi,akan terjadi lagi. Apa lagi kali ini sama temen gue sendiri. Gue gak bisa liatnya! Mungkin,udah puluhan hubungan orang yang lo hancurkan Din. Kalo boleh gue kasih saran,lo mending tobat aja. Lo gak cape ya kayak gini terus? Gak cape?" Ucap Bani pada Dinda. Namun,Dinda lagi lagi hanya diam,tetapi dalam diam nya Dinda menahan tangisan yang mungkin,pilu.

Se akan akan Bani mendengar suara tangisan pun angkat bicara.

"Nangis lo? Sejak kapan seorang Dinda yang gue kenal angkuh bisa nangis ha?" Sindir Bani. Namun yang di sindir hanya mampu diam.

Ia tak tahan dengan sikap perempuan yang satu ini. Ok,kalian pasti mau tau,ada hubungan apa antara Bani dan Dinda? Ok,jawaban nya simple. Mereka berdua adalah saudara. Ya saudara.

"Gue.." Belum sempat Dinda melanjutkan kata kata nya,Bani sudah lebih dulu memotong nya.

"Udah lah. Gue males ngomong sama lo Din. Lo itu bukan Dinda yang dulu gue kenal. Lo udah jauh beda." Bani pun bangun dari posisi duduk nya. Namun baru saja Bani melangkahkan kaki nya sebanyak dua kali,secara tiba tiba ada yang menahan nya.

"Ban,dengerin gue dulu." Lirih Dinda. Bani yang iba pada Dinda pun hanya menurut.

"Apa?" Dingin Bani singkat.

"Prilly punya kanker ya?" Bani pun dengan cepat menoleh.

"Ngapain lo nanyain Prilly? Ohh,apa dengan hal ini lo mau manfaatin. Iya?" Tuduh Bani yang lagi lagi membuat dada Dinda sesak.

"Gak Ban,gak gitu. Gue.." Lagi dan lagi. Bani memotong ucapan Dinda yang menurut nya basi.

"Apa lagi sih Din? Inget ya! Jangan pernah lo ngerusak hubungan Ali dan Prilly! Mereka berdua itu sahabat gue sekarang! Dan mereka itu sudah menikah Din! Sadar Din,sadar! Masih banyak diluaran sana laki laki yang baik buat lo. Lo gausah ngarepin orang,yang gak pernah ngarepin elo! Ngerti?!" Bentak Bani pada Dinda. Dinda yang tau di bentak pun hanya pasrah,tak lupa dengan air mata yang lolos begitu saja dari mata nya.

KISAH SMA (VERSI ALI PRILLY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang