16

552 43 1
                                    

~Happy Reading~

Ali sekarang sedang berada di cafe saudara nya. Ali memilih untuk kesana karna ia sudah tidak kuat untuk memendam sendiri kesedihan nya itu. Ali tau ia salah,namun,yang nama nya manusia bisa saja tidak kuat untuk menanggung semua nya sendiri. Ya kan? Ok lanjut.

"Li? Jadi lo mau cerita apa?" Ali menoleh ke saudara nya itu.

"Gue.." Rasya yang merasakan Ali menggantung kan omongan nya sesegera mungkin mengelus pundak Ali. Ya,saudara Ali benama Rasya. Bagi Ali,Rasya adalah orang yang bisa di percaya untuk menyimpan semua rahasia Ali.

"Gue bingung Ras."

"Bingung kenapa? Udah lo cerita aja sama gue. Gue gak bakalan bocor kok kan lo tau gue."

"Iya gue tau. Cuma gue bingung,gue bingung harus cerita sama lo dari mana." Rasya menghela nafas nya pelan sambil mengelus pundak Ali.

"Yaudah lo tenangin diri lo dulu sampe lo bener bener udah siap buat cerita." Ucap Rasya yang langsung diberi senyum tipis oleh Ali. Senyum Ali sangat tipis,sampai sampai senyum Ali hampir tidak terlihat.

Ali menghela nafas pelan dan ia mulai bercerita dari awal sampai akhir. Rasya jujur saja terkejut dengan ucapan Ali. Bisa bisa nya saudara nya ini berbuat tidak senonoh seperti itu.

"Apa!? Lo gak bercanda kan Li?" Ali menggelengkan kepala nya pelan. Rasya tau ini masalah yang cukup berat untuk Ali. Rasya menghela nafas untuk yang kesekian kali nya,karena ia cukup kaget dengan cerita yang Ali ceritakan.

"Gue harus gimana Ras? Gue bingung. Gue udah berulang kali minta maaf sama cewe gue tapi apa? Dia belum bisa maafin gue." Lirih Ali.

"Lo yang sabar ya Li? Gue yakin kok pasti ada jalan keluar nya." Rasya langsung menenangkan Ali,ia merasa tak tega pada saudara nya ini. Tapi Rasya bingung,kok bisa dia berbuat sampai seperti itu? Ahh entah lah.

"Iya gue tau. Tapi jalan keluar itu kapan muncul nya? Gue.. Gue.. Akhhggg!!" Ucap Ali frustasi. Rasya benar benar tak tega karna melihat saudara nya seperti ini.

"Li! Tenangin diri lo! Lo gak boleh kayak gini. Gue tau masalah ini gak mudah buat lo,tapi lo gak boleh kayak gini. Plis! Lo gak mikir keluarga lo hah kalo lo kayak gini?!" Peringat Rasya untuk Ali. Ali terdiam. Namun,sedetik kemudian Ali mengeluarkan air mata nya.

"Gue.. Gue gak bisa diginiin sama dia. Gue udah minta maaf sama dia.. Tapi apa? Dia belum bisa memaafkan gue Ras." Ucap Ali pelan dan membuat Rasya semakin tak tega. Ia bingung harus apa sekarang. Sedangkan Ali sedari tadi terus menangis.

"Iya iya gue tau. Udah ya lo jangan nangis lagi,gue tau lo kuat Li." Ucap Rasya memberi pengertian.

"Makasih ya lo udah mau dengerin cerita gue." Ucap Ali lirih.

"Hust! Lo itu saudara gue. Gue jadi saudara udah seharus nya bisa jadi teman curhat yang baik buat lo. Apa pun itu masalah nya." Ali tersenyum simpul.

***

"Pril lo kenapa sih? Lo harus nya cerita sama gue. Gue ini sahabat lo. Kenapa sih lo gak pernah mau cerita kalo lo lagi ada masalah? Lo anggep gue apa Pril? Gue ini sahabat lo." Prilly menoleh ke arah Glen yang sedari tadi menanyakan hal itu. Prilly hanya bisa menghela nafas nya saat mendengar eluhan Glen.

KISAH SMA (VERSI ALI PRILLY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang