37 (END)

678 30 1
                                    

~Happy Reading~


"Kabar buruk nya adalah,bu Dinda meninggal dunia." Ucap dokter itu pelan. Walau pelan,suara nya masih terdengar oleh semua orang.

"A..apa dok? Di..din..dinda meninggal?" Ucap Bani syok. Bani syok bukan main,pasal nya Dinda adalah satu satu nya saudari yang Bani punya. Dan sekarang apa? Ia kini telah tiada.

"Iya pak. Sabar ya? Yasudah saya permisi dulu. Oiya,kalo kalian mau lihat bu Prilly bisa kok. Tapi nanti ya,tunggu bu Prilly di pindah kan ke ruang rawat." Ucap dokter itu dan langsung saja pergi dari hadapan mereka semua.


"Li.. Dinda Li." Syok Bani. Ali yang mengerti perasaan Bani pun menepuk punggung Bani. Ali pun tak menyangka jika Dinda akan pergi secepat ini.

"Din,terima kasih lo udah selametin istri gue. Karna lo Prilly udah bisa kayak biasa. Semoga lo tenang disana ya Din. Thanks sekali lagi." Batin Ali dengan raut wajah sedikit syok.

"Sabar Ban. Gue tau lo pasti kehilangan banget. Tapi gue saranin,lo jangan terlalu larut dalam kesedihan. Nanti kalo lo sedih,Dinda gak akan tenang." Ali pun masih terus mengelus punggung Bani.

***

"Sayang? Ya allah yank,kamu udah bangun? DOKTER! DOKTER!" Ucap Ali sembari teriak yang memanggil dokter. Tak lama dokter pun datang.

Oiya,semua keluarga Ali dan Prilly lagi pada pulang ya gaes. Di ruang Prilly sekarang,cuma Ali aja. Dan kalo Kaia dan suami nya bakalan dateng sebentar lagi sama Myta dan Rei.

"Permisi pak. Saya akan cek bu Prilly dulu." Ali pun mengangguk.

Setelah dokter mengecek keadaan Prilly,dokter tersebut pun tersenyum.

"Gimana dok?" Tanya Ali to the poin. Sang dokter masih setia dengan senyum nya.

"Alhamdulillah pak. Bu Prilly kondisi nya sudah stabil. Dan untuk masa-" Belum juga sang dokter menyelesaikan ucapan nya Ali sudah terlebih dulu memoton nya. Huhh! Si Ali kebiasaan dah,suka motong omongan orang😒.

"Untuk apa dok?" Potong Ali.

"Saya belum selesai bicara pak." Dengus sang dokter pelan. "Untung istri nya cantik! Coba kalo kagak udah gue gibeng ni orang dari kemaren! Abis nya motong ucapan gue mulu!" Batin dokter itu kesal😂.

"Ohh,hehe iya maaf dok. Kelepasan. Terus gimana lagi dok?" Cengir Ali. Namun sang dokter hanya menggelengkan kepala nya.

"Untuk kanker yang ada di dalam tubuh bu Prilly,alhamdulillah sudah menghilang pak. Karna hati nya yang lama sudah di ganti dengan yang baru." Jelas dokter. Ali pun tersenyum.

"Alhamdulillah,makasih dok. Dokter udah nyelametin istri saya." Ucap Ali dengan mata berkaca kaca.

"Itu semua bukan karna saya pak,tetapi karna allah swt. Baiklah,saya permisi dulu. Oiya,sebentar lagi bu Prilly akan kita pindahkan ke ruang rawat biasa." Ali pun mengangguk senang.

Ya,sekarang Prilly masih berada di ICU. Namun itu hanya sementara,karna ia kan habis operasi. Jadi harus di ruangan ICU dulu,baru setelah keadaan sudah stabil,boleh di pindahkan ke ruang rawat biasa.

"Yank? Ya allah alhamdulillah. Akhirnya kamu bangun." Prilly pun tersenyum lemah.

"Ya Li,alhamdulillah. Oiya,Dinda gimana?" Tanya Prilly dengan nada lemah nya. Ali pun terdiam. Hua! Kalau Prilly tau Dinda sudah meninggal,pasti Prilly akan merasa bersalah.

KISAH SMA (VERSI ALI PRILLY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang