Sibuk sama yang lain, book ini hampir terlantar :'(
"Jooheon!"
"Iya pa?"
"Ntar malem ikut ya. Makan malem sama calon kolega bisnis."
Jooheon ngerutin keningnya. "Tumben pa?"
"Papa gak tau. Si Choi katanya mau ngajak anaknya juga ya papa ajak anak papa juga lah!"
Jooheon ketawa. Papanya ada-ada aja. "Tapi pa, ntar Jooheon udah janji mau dinner sama Changkyun."
"Hmm... Papa sendirian dong?"
"Ajak mama?"
"Mama kamu arisan. Kalo udah arisan bisa sampe malem. Lagian kamu tau sendiri kalo mama mu arisan gak bisa di ganggu gugat. Yang ada malah papa dianggurin."
Iya sih, Jooheon inget dulu pernah sekali pas mamanya ada jadwal arisan, tabrakan sama jadwal bisnis papanya di luar negeri. Akhirnya si mama gagal arisan dan imbasnya ke si papa yang gak dapet jatah sebulan.
"Terus gimana dong pa?"
"Halah udah ajak aja si adek. Sekalian ngenalin calon mantu."
"Oke deh!"
***
"Kak, beneran gapapa?" Tanya Changkyun gak enak. Ya kali masa dia ikut makan malem sama calon koleganya papa Lee?
"Gapapa udah. Kata papa juga sekalian ngenalin calon mantu."
"Apaan sih kak!" Pipinya Changkyun merona bikin Jooheon gemes. "Udah yuk masuk. Papa udah nungguin di dalem."
Jooheon gandeng tangannya Changkyun masuk ke ruang VIP dan kaget pas ngeliat ada Lia di sana sama papanya lagi ngobrol sama papa Lee.
"Nah, ini anaknya."
Jooheon dan Changkyun senyum sopan ke arah tuan Choi sedangkan Lia natap tajam ke arah Changkyun.
"Yang sipit ini anak saya, namanya Jooheon."
Si papa, masih sempet-sempetnya ngehina anak sendiri.
"Nah, yang manis di sebelahnya itu calon mantu saya."
"Loh? Calon mantu?" Tanya tuan Choi kaget.
Papa Lee ngangguk. "Iya, calon mantu. Pacarnya Jooheon ini."
"Tapi katanya anak anda akan dijodohkan dengan anak saya??"
"Emang kapan saya pernah bilang gitu? Kan anda sendiri yang meminta, saya belum kasih persetujuan." Jawab papa Lee santai.
Tuan Choi geram. "Anda menipu saya!"
"Nipu apanya? Saya aja gak ngapa-ngapain kok. Eh, tapi anak anda mau sama anak saya ya? Boleh-boleh aja sih."
"Papa!"
Changkyun udah nunduk, tangannya udah keringetan di genggamannya Jooheon. Sedangkan tuan Choi sama Lia udah senyum-senyum gak jelas.
"Tapi..." papa Lee berdiri terus ngehampirin Changkyun. "Harus bisa ngalahin calon mantu saya dulu."
"Apa-apaan?!" Geram tuan Choi lagi. Lia merengut lagi
"Om! Apa bagusnya Changkyun sih?? Dia cuma cowok banci yang gak bisa apa-apa!"
"Bagus atau tidaknya ya tergantung saya dong. Menurutnya saya sih, Changkyun malah lebih bagus daripada kamu."
Tuan Choi menggebrak meja, tidak terima anak perempuannya dipermalukan.
"Kerja sama kita batal! Dan jangan harap hidup kalian tenang setelah ini! Ayo Lia kita pergi!"
"Lah ya emamg hidup saya sudah tidak tenang. Kalo tenang-tenang saja namanya saya sudah mati."
Tuan Choi akhirnya narik Lia buat pergi dari ruang VIP itu dengan sumpah serapah.
"Kak..." Changkyun narik lengannya Jooheon pelan.
Papa Lee yang sadar situasi pun akhirnya angkat bicara.
"Maaf ya papa jadi ngelibatin kalian gini."
"Maksudnya pa?"
"Tuan Choi itu ada niatan mau nipu papa. Tau darimana? Karena reputasi dia di dunia bisnis itu udah jelek. Perusahaan dia lagi down dan butuh dana. Apalagi dia berusaha buat ngejodohin anaknya sama kamu Joo."
Jooheon ngangguk-ngangguk. "Sebenernya pa-"
Jooheon gak jadi ngomong karena tangannya ditarik sama Changkyun. Pas Jooheon noleh, Changkyun gelengin kepalanya pelan.
"Kenapa Joo?" Tanya papa Lee penasaran karena Jooheon gak jadi ngomong.
"Eh? Gak pa, gak jadi. Hehehe... Tapi omongan papa tadi gak bohong kan?"
"Hah? Omongan yang mana?"
"Kalo Changkyun calon mantu papa?"
"Oh ya jelas dong! Calon mantu papa kan emang cuma Changkyun seorang."
Dan di sana, Changkyun cuma bisa nunduk nyembunyiin mukanya yang pasti udah merona parah gara-gara digodain sama Jooheon dan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cute neighbor (Jookyun)✔✔
Short Story"itu apartemen sebelah berisik banget, bangsat!"