"M-maafkan saya..."
"Eung? Om kan tadi udah minta maaf."
Pria di depan Changkyun menggeleng kuat. "Bukan karena itu. S-sebenarnya..."
"T-tuan Choi yang menyuruh saya untuk menabrak anda."
Changkyun ngelebarin matanya. "Apa?"
Pria itu mengangguk. "B-beliau menawarkan jaminan pendidikan untuk anak-anak saya, t-tapi selama saya bekerja dengan beliau, tidak ada satupun janji yang beliau tepati. M-maka dari itu, saya pura-pura setuju dan sekarang memberitahu anda masalah ini."
"Terima kasih, kau menyelamatkan putraku."
"Tidak masalah, tuan Im. Saya... hanya tidak ingin terus menerus menjadi boneka tuan Choi meskipun saya hanya supirnya."
Ya, pria yang disuruh nabrak Changkyun itu adalah supirnya tuan Choi, pak Song.
Tuan Im menganggukan kepalanya. "Kalau begitu, ini..." tuan Im kasih kartu namanya ke pak Song. "Cari saya jika anda mebutuhkan bantuan. Saya akan membalas jasa anda karena sudah menyelamatkan putraku. Ah, mengenai pendidikan anak-anakmu, mereka bisa bersekolah di sekolah yang berada di bawah naungan yayasanku dengan beasiswa penuh."
"T-terima kasih banyak tuan. Terima kasih."
"Sama-sama, ini juga tidak sebanding dengan apa yang telah kau lakukan."
***
"Kak! Kak! Kak!"
"Sayang, jangan loncat-loncat gitu, nanti jatuh gimana?" Jooheon panik, jelas. Orang Changkyun loncat-loncat di atas kasur, mana tambah lama tambah ke pinggir.
"Ehe~ bosen kak~" Changkyun duduk, ngulurin tangannya yang ketutupan lengan sweater-nya yang kepanjangan sambil di goyang-goyangin, bibirnya pake cemberut segala bikin Jooheon gemes setengah mati.
Jooheon pun duduk di sebelah Changkyun dan si pacar langsung ngusel-ngusel ke Jooheon.
Ambyar :)
"Jalan-jalan mau?"
"Mau!" Changkyun langsung duduk tegak, natap Jooheon sambil senyum lebar. "Mau! Mau! Mau!"
Jooheon yang gak tahan pun langsung ngacak-ngacak rambutnya Changkyun gemes.
"Ya udah, ayo siap-siap."
"Aye! Aye!"
***
"Dek?"
"Hm? Kenapa kak?"
Mereka berdua sekarang lagi di sungai Han, ngeliat pemandangan langit sore yang bikin adem.
"Kamu tau kan, kalo kakak sayang sama kamu?"
Changkyun noleh, senyum manis dan ngangguk. "Tau. Aku juga sayang sama kakak. Sayangggggg banget!"
"Kalo gitu..." Changkyun bisa liat Jooheon gelisah. "Kalo kakak bilang... kakak dapet tawaran lanjut S2 di Jepang... gimana?"
Changkyun diem sebentar tapi sedetik kemudian dia senyum lebar sambil ngangguk kenceng.
"Kalo itu buat masa depan kakak, aku setuju!"
"Tapi dek... nanti kita bakal susah ketemu."
"Kak." Changkyun nangkup pipinya Jooheon. "Masa depan kakak lebih penting. Aku gak mau jadi penghalang buat kakak ngeraih masa depan yang lebih baik. Lagian, aku masih bisa ke Jepang kan kalo pas libur."
"Kamu kenapa sih dek bikin kakak makin sayang sama kamu?" Ucap Jooheon sambil bales nangkup pipinya Changkyun.
"Ehe~ soalnya aku gemesin~"
CUP! CUP! CUP!
Kening sama pipinya Changkyun jadi sasaran kecupannya Jooheon. Yang dikecup malah ketawa.
"Geli kak~"
Jooheon narik Changkyun ke dalam pelukannya. "Kakak beruntung bisa ketemu sama kamu dek."
"Hng? Harusnya aku kak yang beruntung ketemu sama kakak."
Jooheon nunduk, Changkyun nyandarin dagunya di dada Jooheon.
"Kakak tuh dewasa, selalu ngertiin aku, gak pernah ngeluh walopun akunya masih kayak anak-anak. Aku beruntung bisa ketemu dan bisa disayang sama kakak."
Jooheon senyum terus ngecup ujung hidungnya Changkyun.
"I love you dek."
"Love you too kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
cute neighbor (Jookyun)✔✔
Short Story"itu apartemen sebelah berisik banget, bangsat!"