"Eheyyyy~ asik sekarang Jooheon sudah tidak jomblo lagi euyyyy~" goda Mingyu pas ngeliat Jooheon dateng sama Changkyun.
Kebetulan pas ke mall, tiba-tiba Mingyu nelpon ngajakin kumpul, ya udah Jooheon bilang aja dia lagi di mall, nyurug Mingyu sama yang lainnya buat nyusul.
"Won, pacar lo bikin malu aja. Loakin ke pasar gih."
Wonwoo ngangguk. "Tapi di loak pun kayaknya udah gak ada yang mau deh."
"Ih, yang jahat banget sih sama pacar sendiri atuh."
Changkyun yang jelas-jelas paling kecil alias paling muda di situ cuma ketawa pelan ngeliat Mingyu yang ngerengek ke Wonwoo.
"Kak, kak..." panggil Changkyun sambil narik-narik bajunya Jooheon.
"Kenapa dek?"
"Hehe~ kak Mingyu sama kak Wonwoo lucu. Kayak liat grizz sama ice bear."
Jooheon ketawa pelan sambil ngusakin rambutnya Changkyun terus noleh ke temen-temennya.
"Eh, kalian tunggu aja dimana gitu. Gue anter Changkyun potong rambut dulu."
"Yaelah bucin!"
"Bacot Gyu!"
***
"Kakak~"
"Eh? Udah selesai?" Jooheon nutup majalah yang dari tadi dia baca sambil nungguin Changkyun.
Changkyun ngangguk terus megang ujung lengan bajunya Jooheon sambil di gerak-gerakin.
"Laper kak~"
"Ya udah ayo, udah ditunggu anak-anak juga."
Jooheon langsung gandeng tangannya Changkyun. Tapi baru berapa langkah keluar dari salon, Jooheon bisa ngerasain tangan Changkyun gemetar.
"Kyun? Kenapa?"
Changkyun bukannya jawab malah gelengin kepalanya kenceng.
"Hey, hey... kenapa sih?" Tanya Jooheon lembut.
"M-mau pulang aja kak."
Jooheon bingung sih, tapi ngeliat Changkyun yang mukanya mendadak pucet akhirnya Jooheon turutin kemauannya Changkyun. Jooheon ngabarin temen-temennya sekaligus minta maaf karena harus pulang duluan.
"Ya udah, ayo pulang."
***
"Dek? Tadi kenapa sih?"
Sekarang posisinya mereka lagi di apartemen Changkyun. Changkyun nya duduk di sofa, Jooheon jongkok di depannya sambil megang tangannya Changkyun.
Asekkkkk~
"Gak kenapa-kenapa kak."
"Bohong ih."
"Enggak bohong kak~"
"Bohong! Tuh buktinya hidung kamu tambah maju kayak pinokio."
Changkyun langsung megang hidungnya dan cemberut berat.
"Kakak ish!"
"Ululu~ ngambek." Goda Jooheon sambil nyubitin pipi gembilnya Changkyun.
"Kakak~ sakit ih!" Rengek Changkyun.
"Makanya kasih tau kakak. Tadi kenapa?" Tanya Jooheon lagi sambil ngelepas cubitannya dan ganti ngelusin pipinya Changkyun.
"T-tapi kakak janji jangan ngejauh ya?"
"Kok gitu?"
"Abisnya... aku takut kakak jijik sama aku." Kata Changkyun sambil nunduk dan mainin jari-jarinya.
"Kakak janji gak akan jauhin kamu, jadi sekarang kamu cerita ya."
"Sebenernya tadi di mall, aku liat ada orang suruhan papa."
"Suruhan papa kamu?"
Changkyun ngangguk. "I-iya kak. Kan... Kyun ceritanya kabur dari rumah."
Jooheon kaget sih, tapi dia milih diem dan biarin Changkyun ngelanjutin ceritanya.
"Sebenernya papa gak ngebolehin Kyun kuliah kedokteran kak. Papa maunya Kyun kuliah bisnis aja. Tapi mama bantuin Kyun, mama juga yang nyuruh Kyun pindah kesini."
"Kalo kakak merhatiin, kakak pasti nyadar kalo Kyun gak punya banyak temen."
Jooheon jadi kepikiran. Bener juga sih, selama dia kenal Changkyun 3 minggu ini, dia gak pernah liat Changkyun sama orang lain kecuali sama dia dan temen-temennya.
"Soalnya dulu, papa nyewa bodyguard buat Kyun. Kemana-mana sama bodyguard, jadi mereka semua takut sama Kyun. Dan Kyun akhirnya mutusin gak mau punya temen daripada bikin mereka takut."
"Kan cuma bodyguard dek. Itu juga buat jagain kamu kan."
"Iya sih kak. Jagain aku dari musuhnya papa."
Jooheon makin bingung aja. "Emang papa kamu kerja apaan sih dek? Kok sampe punya musuh?"
Changkyun natap Jooheon polos. "Papanya Kyun mafia kak."
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
cute neighbor (Jookyun)✔✔
Historia Corta"itu apartemen sebelah berisik banget, bangsat!"