Views~ joayo
Views~ 10eok
Benar kata pepatah. Jika sudah berkumpul bersama, maka dunia serasa milik satu geng. Tanpa sungkan dan takut diusir dari kantin, Rahma membuka situs Youtube, menonton video yang sama yang sudah ia tonton berkali-kali, menaikkan volume, lalu meraih gelas es tehnya.
Sementara ia dan Rifa'i heboh menggerak-gerakkan tangan ke atas, bawah, kiri dan kanan gelas, mengikuti tantangan One Billion Views untuk latihan membuat video Tiktok nanti, Una sekali ini tidak bisa mengikuti keseruan sahabat-sahabat bobroknya. Pikirannya tidak bisa diajak kerjasama untuk menetap. Selalu kembali pada topik yang sudah berputar-putar sejak kemarin di otak.
Kasih tahu mereka, enggak? Kasih tahu, enggak? Ia terus membuat pilihan-pilihan sembari mengaduk mi ayamnya, tanpa sadar membiarkan mi-nya bengkak tanpa dimakan. Kebingungannya berada di antara dua pilihan. Apakah ia harus memberi tahu teman-temannya bahwa Riam kemarin berada di rumahnya? Karena, terutama Rahma, mereka mungkin akan mengaraknya keliling kantin saking bangganya.
Pilihan kedua ... Una menoleh, memperhatikan Anin yang sedang sibuk menyantap bekal makan siangnya dengan sebuah buku di hadapan, sibuk belajar. Dan sesuatu menahannya..
"Eh buset! Hati-hati, Neng!" Rifa'i terlonjak ketika es teh Rahma menyenggol lengannya dan tumpah ke celana seragam. "Ini baju Bawang Putih abis pulang dari laundry, ya, kemaren. Jangan sekate-kate numpahin es teh di sana!"
"Sori." Rahma menyengir, lalu mengelapnya dengan ujung seragam Rifai, yang segera ditangkis cowok itu.
Rifai memejam sesaat, lalu mengembuskan napas dan menggeleng dengan cara dramatis. "Rahma, plis. Are you even sarreh?"
Aksen bahasa Inggris Rifa'i yang lebih bule dari orang asli Inggris sendiri membuat Rahma mendorong bolamatanya ke atas. Ia melanjutkan menyesap es tehnya yang sudah tinggal setengah, tidak peduli dengan omelan Rifa'i yang menggumamkan "Bawang Merah jahat!" dengan suara manja.
Rahma memilih menumpahkan perhatiaannya pada dua cewek yang duduk di seberang meja, sedari tadi membisu. Anin belajar dengan tenang saat makan siang adalah hal biasa. Tapi Una dan ketenangan tidak pernah berdampingan. Keajaiban apa yang sedang terjadi sekarang?
"Ngapa lo, Na, ngelamun aja?"
Ketika tidak keburu mendapat tanggapan dari Una yang masih gelagapan, ia pun melambaikan tangan di depan hidung cewek itu. "Woi, ini Sehun dari tadi gans banget lo anggurin aja?! Kesambet, lo?!"
Una tidak segera menjawab, ia meraih es tehnya yang masih penuh, mengambil satu sesapan, sebelum fokusnya akhirnya kembali. Nyanyian One Billion Views masih mengalun. "Nggak, ah. Cakepan Chanyeol~"
"Ya ampun! Aa' Sehun kok tetap aja ganteng ya, rambut pink gitu!" Tanpa memedulikan situasi, Rifa'i berteriak pada layar ponsel Rahma sembari mengerak-gerakkan tangannya seperti cheerleaders.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orionis: ZETA [Completed]
Teen FictionMISI BALAS DENDAM: Pacari Riam. Buat dia jatuh cinta. Patahkan hatinya. *** Riam Zarel Albion adalah si Pengatur Strategi di Orion, penguasa SMA Bucin yang tidak terkalahkan. Gantengnya tidak manusiawi, otaknya tidak membumi, tetapi kesombongannya j...