Diramein ya, vote dan komennya, biar semangat update ^^
***
Una sempat mengikuti banyak ekstrakulikuler; pramuka, PMR, drum band, kasidah, hingga bela diri seperti karate. Namun di akhir semester dua tahun kemarin, ia terpaksa meninggalkan sebagian besarnya karena seluruh waktuknya terforsir demi fokus latihan voli untuk ajang pertandingan voli putri antar sekolah.
Lalu, karena kekosongan jadwal setelah pertandingan berlalu, Anin berhasil meracuni Una denga alasan ia butuh teman dan menjebloskannya ke tempat ini; ruangan ekskul menjahit dan merajut.
"Aduh, ini gimana sih, kok nggak bisa-bisa?!" Una mengerang frustrasi.
Materi hari ini adalah cara merajut triple crochet, atau tusuk tripel, yaitu jenis tusuk crochet yang membentuk tiga rantai. Mereka sudah berada di level ke-4 pembelajaran sementara Una masih berkutat di pelajaran dasar yang diajarkan minggu lalu; cara membuat rantai. Crochet pertama, Una berjuang keras, namun cukup berhasil setelah beberapa kegagalan. Pada double crochet, dia meminta tolong Anin. Dan sekarang yang ketiga. Anin telah membuat rajutan selebar telapak tangan orang dewasa sementara segumpal benang di tangan Una masih berupa rantai.
"Nin, tolongin~" rengeknya, mengacungkan rantai dengan lubang tidak merata─besar-kecil besar-kecil─ ke depan wajah Anin. Cewek itu mengerutkan alis memandang masterpiece Una.
"Loh, dari tadi kok nggak jadi-jadi? Ini bukannya tadi gue udah ngerjain sebagian double crochet punya lo?"
"Gue salah masukin, jadi ancur dan rombak ulang," Una memajukan bibir. Ia melirik pada Mbak Puput, tutor mereka yang tengah membantu seorang siswi lain di barisan depan.
Jangan sampai Mbak Puput menangkapbasahnya lagi tidak mengerjakan apa pun, perempuan penyabar itu bisa spaneng.
"Nah kalau udah jadi, hasilnya bisa kayak gini!" Di depan kelas, Mbak Puput memamerkan bentuk tas kecil berwarna hijau limau, belum sempurna karena tidak ada resleting. "Nanti kalian tinggal bikin rantainya pakai crochet satu, yang rapat."
Una meletakkan pipinya ke atas meja, menghadap Anin. Jangankan membuat tas seperti di contoh, membuat serbet ingus saja dia tidak sanggup. Ternyata merajut itu capek juga. Lebih capek dari voli karena ia harus ekstra teliti. Dan Una serta ketelitian tidak pernah bersahabat.
Di meja sebelah, Anin menatapnya prihatin. "Maaf, deh, udah ngajakin. Abisnya Rahma sama Fa'i nggak mau. Tahu lah Rahma, bisanya nendang-nendang, mukul orang, emang tepat dia masuk karate. Sementara Fa'i ... entah mikir apa dia malah masuk PMR."
"Emang kurang asem tuh, si Bawang Putih. Masuk PMR cuma buat ngecengin kakak-kakak senior di sana yang seganteng artis Kpop, katanya. Rasain diazab kakak-kakak ganteng PMR. Dipikirnya gampang kali jadi anak PMR."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orionis: ZETA [Completed]
Teen FictionMISI BALAS DENDAM: Pacari Riam. Buat dia jatuh cinta. Patahkan hatinya. *** Riam Zarel Albion adalah si Pengatur Strategi di Orion, penguasa SMA Bucin yang tidak terkalahkan. Gantengnya tidak manusiawi, otaknya tidak membumi, tetapi kesombongannya j...