2. Date

956 118 1
                                    

"Bisakah aku bertemu dengan nona Seungwan?"

Seungwan mengintip dari ujung bukunya. Dan tersenyum melihat orang tersebut.

"Aku kira siapa. Kau berhasil mengagetkanku, tuan Cha" ujarnya tersenyum. Pria yang di panggil Cha itu hanya terkekeh melihat tanggapan Seungwan.

"Ada apa kau kemari?" tanyanya.

"Kau lenggang hari ini?"

"Hmm. Kenapa?"

"Ayo kita kencan"

Seungwan diam mendengar ucapan pria ini. Apa dia salah dengar tetapi itu lah yang dia dengar.

"Bagaimana? Kalau tidak bisa tidak apa, wen. Aku akan pergi" ujarnya dan siap pergi dari sana.

"Tunggu. Aku mau berkencan denganmu" ujarnya. Pria itu tersenyum manis dan membuat Seungwan salah tingkah.

Pria itu bernama Cha Eunwoo. Kekasih dari Son Seungwan. Mereka telah menjalin hubungan sudah cukup lama ketika mereka Sekolah Menengah Atas. Baginya Eunwoo adalah sosok yang ramah dan baik hati. Ketika berkenalan dengannya, Seungwan bisa merasakan kehangatan yang diberikan oleh Eunwoo. Dan itu membuat Seungwan nyaman. Pada akhirnya, Eunwoo mengungkapkan perasaannya kepada Seungwan dan Seungwan merasa bahagia karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Meskipun dulu ia was-was sekali. Tapi Cinta memang tidak akan kemana.

Mereka keluar dari toko roti tersebut. Menggunakan pakaian seadanya. Cukup sederhana dan nyaman tentunya. Seungwan bukan tipikal orang yang suka berdandan dan menggunakan dress ketika mereka pergi berkencan. Ia lebih suka menggunakan casual outfit jika berkencan. Alasannya cukup simple, karena Eunwoo selalu mengajaknya kencan tidak pernah di rencanakan. Pria itu datang dan mengatakan ingin berkencan. Jadi, begitulah alasannya.

Eunwoo juga bukan pria yang suka menggunakan tuxedo atau pun kemeja dengan rambut klimis. Ia lebih suka tampil apa adanya. Kencan bukan masalah pada outfit yang mereka kenakan, yang terpenting adalah kenyamanan satu sama lain yang mereka ciptakan.

"Kau mau makan apa malam ini?" tanya Eunwoo

"Street food sepertinya enak. Aku sudah lama tidak makan jajanan pinggiran. Karena diet ku"

"Kau diet?"

"Iya. Kenapa?" menatap Eunwoo. Eunwoo berhenti sejenak dan menatap gadis tersebut. Seungwan bingung kenapa dengan pria ini.

"Jangan membuat dirimu tersiksa, Wendy. Kau tidak perlu diet. Lagian dirimu sudah Bagus dari lahir dan cantik pula. Kau tidak usah iri melihat badan gadis diluar sana yang ramping macam sumpit itu. Aku tidak suka jika kau menurunkan berat badanmu karena bukan alasan kesehatan" ujarnya menatap Seungwan. Seungwan tersenyum melihat ke khawatiran pria ini. Seungwan menangkup kedua pipi Eunwoo.

"Tidak usah khawatir seperti itu. Aku tidak apa-apa. Lagian ini juga untuk kesehatanku kok"

"Baiklah. Tapi malam ini kau harus makan yang banyak. Aku tidak mau kan hanya membeli satu mangkuk tteokbokki" ujarnya. Seungwan terkekeh dan mengangguk. Eunwoo tersenyum dan menggandeng tangan Seungwan. Seungwan berharap semoga ia dan Eunwoo tetap seperti ini seterusnya. Ia sangat bahagia bersama pria tampan tersebut.

-STONE COLD-


"Bagaimana pemotretanmu? Berjalan lancar?" tanyanya di sela makan malam mereka.

"Hmm. Dan mereka menawarkanku untuk berkolaborasi dengan brand ternama di dunia" ujarnya penuh kesenangan. Chanyeol tersenyum seraya mengangguk.

"Bagaimana dengan tendermu? Apakah kau mendapatkanya?"

STONE COLD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang