Chanyeol duduk di depan Bungalow nya dengan di temani beberapa botol wine yang sudah ia beli di restoran dekat situ. Ketika ia melihat adegan menyakitkan tersebut, otaknya langsung menuju minuman beralkohol itu. Biasanya memang seperti itu jika ia terkena masalah yang amat sangat berat, pelariannya hanya pada minuman beralkohol tidak perempuan. Ia meneguk sisa wine yang berada di dalam botol terakhirnya. Matanya sudah kabur, ia tidak bisa melihat dengan jelas sekarang. Ia hanya bisa menunduk merasakan kepalanya mulai pening. Bayang-bayang istrinya yang sedang asik di dekapan pria lain terus berputar di kepala Chanyeol, hatinya nyeri seketika. Air mata menetes dari mata bulat tersebut. Badannya mulai bergetar dan isakannya pun menyeruak keluar dari mulutnya di malam yang sunyi ini.
"Chanyeol" panggil seseorang sedikit ada nada khawatir disana. Chanyeol mendongak dan tersenyum sendu.
"Apa yang terjadi denganmu?!" tanyanya mulai panik, ketika melihat beberapa botol wine berada di sekitar pria jangkung tersebut.
"Seungwan, kau sudah kembali? Aku fikir kau tidak akan kembali sayang" ujarnya mulai melantur. Seungwan mengernyitkan keningnya. Apa maksudnya. Chanyeol menangkup kedua pipi Seungwan dan di tatapannya lekat-lekat mata hazel itu.
"Jangan tinggalkan aku, Wan. Aku tidak sanggup hidup tanpamu. Aku tau aku telah berbuat salah terhadapmu tapi aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa jika harus kehilanganmu. Please stay here and don't leave me" ujarnya terisak sambil mendekap tubuh mungil itu. Seungwan masih diam tidak mengerti maksudnya. Ia membiarkan pria ini mengeluarkan isi hatinya.
"I know, i'm not a good person. But please give me a chance to fix everything. I really love you, Seungwan. Please don't go! I promise, i'm not to hurt you again but please stay with me forever" ujarnya masih dengan isakan kepiluan. Seungwan baru mengerti ketakutan pria ini, ia hanya mengelus punggung lebar tersebut.
"Don't worry, by. I'm will never leave you. I'm really love you too my husband. Don't be worry okey. I'm promise!" ujar Seungwan menenangkan. Chanyeol makin mempererat pelukannya, ia bersyukur bahwa Seungwan tidak akan pernah meninggalkannya. Ia sudah berjanji. Dan itu tidak akan pernah ia ingkari sampai kapanpun. Kehilangan Seungwan adalah salah satu ketakutan terbesarnya sekarang dibandingkan kehilangan perusahaan. Jika perusahaan di ambang kebangkrutan, ia bisa menitiknya dari awal tetapi jika ia kehilangan Seungwan, apakah ia bisa menemukan gadis seperti Seungwan tersebut? Jawabannya sudah pasti tidak. Seungwan adalah 1 dari 10000 wanita yang dicari oleh semua orang. Maka dari itu Chanyeol tidak mau menyia-nyiakan wanita tersebut.
"Sekarang kita masuk ke dalam ya. Hari semakin malam dan angin juga semakin dingin. Aku tidak mau kita masuk angin dan tidak menikmati bulan madu kita" ujar Seungwan seraya melepaskan pelukannya. Chanyeol mengangguk setuju. Mereka pun bangkit dari duduk dan masuk ke dalam Bungalow.
"Gantilah pakaianmu. Aku akan mengganti pakaianku terlebih dahulu" ujar Seungwan seraya mengambil piyamanya. Sebenarnya Chanyeol enggan mengganti pakaiannya tetapi bau alkohol menyeruak di bajunya. Ia terpaksa untuk mengganti pakaian karena tidak mau membuat Seungwan tidak nyaman dengannya. Chanyeol merebahkan tubuhnya di atas kasur, kepalanya pening akibat alkohol dan tangisan secara bersamaan. Ia memejamkan matanya sebentar untuk sekedar menghilangkan rasa peningnya.
Seungwan yang sudah mengganti dress nya menjadi piyama Olaf itu hanya menggeleng pelan. Suaminya sudah terlelap ada sedikit dengkuran halus yang terdengar olehnya. Seungwan menaruh dress itu di dalam box baju dan menidurkan dirinya di sebalah Chanyeol. Ia menyampingkan dirinya untuk mengelus pipi sang suami. Ia tidak mengerti kenapa suaminya bisa melakukan hal ini. Berbicara tidak ingin ia tinggalkan dengan isakan yang sangat keras. Seungwan tidak mengerti isi hati pria tampan ini. Seungwan menarik selimutnya dan memeluk badan tegap dan kekar tersebut. Ia pun ikut memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE COLD ✔
Fanfiction"Aku tidak bisa memaksakan bahwa kau harus mencintaiku. Jika kau bahagia berada di sampingnya, aku turut bahagia atas itu semua" -Wendy "Maafkan aku, jika aku selalu menyakitimu. Tapi Cinta tidak bisa dipaksakan" -Chanyeol Pernikahan bukanlah sesuat...