Chanyeol memasuki cafe sederhana tapi terkesan elegan tersebut. Ia duduk di bangku dekat jendela tersebut dan menampilkan beberapa paparan busana terkenal disana. Ia memesan minuman seperti biasa, sebuah Caramel Macchiato. Setelah memesan, ia sedikit melihat beberapa orang berlalu dan melihat arsitektur cafe tersebut. Sampai mata besarnya tersebut melihat seseorang yang ia kenal. Tak jauh darinya mungkin berbeda 3 meja, terdapat seorang wanita berambut blonde panjangnya sedang memunggungi dirinya dan asik berbincang dengan seorang pria yang sangat ia tahu. Jaehyun disana bersama seorang wanita. Chanyeol memicingkan matanya terus melihat ke mereka, kecurigaannya terhadap wanita itu semakin besar. Ketika wanita itu sedikit memiringkan wajahnya. Bokongnya sudah siap-siap untuk pergi ke meja mereka tetapi tertahan.
"Ini tuan pesanannya. Apa ada yang bisa kami bantu lagi?" tanya pelayan tersebut. Chanyeol melihat sekilas dan menggeleng.
"Tidak. Terima kasih"
Pelayan itu mengangguk dan pergi dari sana. Ketika ia melihat ke meja tersebut, mereka sudah menghilang. Chanyeol memijat pelipisnya dan sesekali menyesap caramel nya.
"Tidak mungkin kalau itu Rose" ujarnya meyakinkan dirinya. Tapi ada rasa sedikit tidak percaya. Chanyeol yang kepikiran pun, bergegas untuk mencari mereka. Ia menyesap minumannya dengan terburu-buru dan sedikit berlari untuk mengejar mereka.
Chanyeol memasuki pusat perbelanjaan tersebut, ia bingung harus kemana sekarang. Ia melihat sekeliling, siapa tau mata besarnya melihat keberadaan mereka. Selang beberapa menit Chanyeol melihat keduanya menaiki eskalator menuju lantai 2, Chanyeol langsung lari mengarah kesana. Jantungnya berdegup sangat kencang, ketakutannya sangat besar saat ini. Ia terus mengikuti kedua orang itu, sesekali sedikit berlari untuk mengejar ketinggalannya. Chanyeol mengepalkan tangannya, ketika Jaehyun merangkul wanita tersebut. Ingin sekali ia membogem wajah tampan itu. Andai ini bukan tempat umum, pasti dia sudah menghajar habis-habisan pria itu.
Sampai di lantai 3, mereka berdua memasuki toko perhiasan. Chanyeol sangat tau toko perhiasan itu, toko ini biasanya ia membeli perhiasan dengan Rose. Chanyeol semakin kalut dengan pikirannya. Apa benar Rose melakukannya di belakangnya. Sungguh Chanyeol sedikit tidak percaya. Ia menunggu diluar toko tersebut. Ia ingin mengetahui semua ini. Beberapa menit kemudian, mereka sudah selasai disana. Chanyeol memunggungi toko tersebut, ketika pintu itu terbuka dan memperlihatkan kedua orang tersebut. Tangan Chanyeol langsung memegang pergelangan sang gadis. Chanyeol menengok dan terkejut.
"Apa yang kau lakukan?!" ujarnya terkejut. Chanyeol langsung melepaskan tangan itu dan membungkuk minta maaf.
"Maaf aku tidak sengaja" ujarnya. Chanyeol melihat lelaki itu, ternyata bukan Jaehyun. Mereka berdua pergi dari sana meninggalkan kebingungan Chanyeol. Sungguh, Chanyeol masih penasaran dengan wanita yang bersama Jaehyun tersebut.
drttt drtt
Chanyeol langsung merogoh saku celananya dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo?"
"Chanyeol, Aku sudah selesai. Kau dimana? Aku dicafemu, tapi kau tidak ada disini" ujar Seungwan di sebrang sana. Chanyeol menghela nafas panjang dan pergi dari sana.
"Tunggu disana. Aku akan menemuimu" ujarnya dan memutus panggilan. Kecurigaannya masih menggantung di pikirannya, antara percaya dan tidak percaya.
-STONE COLD-
Seungwan telah memilih dan memilah beberapa kebutuhan pokok dirinya dan keluarganya. Dan itu sudah memenuhi trolley belanjaannya. Setelah membayar, ia menuju ke lantai yang hanya di isi oleh busana-busana terkenal. Ia menjelajah beberapa toko tersebut. Beberapa menit menjelajah, ia pun menemukan toko yang sesuai dengan kebutuhannya. Ia memasuki toko tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE COLD ✔
Fanfic"Aku tidak bisa memaksakan bahwa kau harus mencintaiku. Jika kau bahagia berada di sampingnya, aku turut bahagia atas itu semua" -Wendy "Maafkan aku, jika aku selalu menyakitimu. Tapi Cinta tidak bisa dipaksakan" -Chanyeol Pernikahan bukanlah sesuat...