Semenjak kejadian beberapa bulan lalu dengan Joy memperkogi Chanyeol bersikap kasar terhadap Seungwan, Chanyeol sudah tidak bersikap kasar lagi terhadapnya. Seungwan bersyukur mendapati anugerah itu tetapi ada satu fakta yang membuat Seungwan kembali terpuruk dan sakit. Sikap Chanyeol terhadapnya semakin buruk. Chanyeol mendiaminya, acuh padanya, dan parahnya jarang pulang kerumah. Seungwan harus di tinggalkan dirumah sebesar ini, seorang diri.
Seungwan pernah menanyakan alasan mengapa pria itu jarang pulang kerumah. Jawaban yang selalu keluar dari mulut lelaki itu adalah bukan urusanmu. Seungwan semakin sedih dan sakit ketika selalu mendapatkan jawaban yang terkesan menggantung itu. Dan terlebih pikirannya selalu bergantung kepada selingkuhannya, Rose. Seungwan selalu berfikir bahwa Chanyeol tidak pulang karena menginap disana. Memikirkannya saja sudah membuat dada Seungwan sesak apalagi melihat faktanya.
Pagi yang cerah, Seungwan sedang membersihkan kolam renang dan menyirami beberapa tumbuhan yang ia tanam beberapa dekade terakhir. Semenjak Chanyeol jarang pulang kerumah, Seungwan hanya menghabiskan dirinya dengan menyiram tanaman, membersihkan rumah, dan pergi menuju toko kue. Sebelum pergi, Seungwan akan selalu mengirim pesan kepada suaminya agar ia tidak salah paham kembali. Meskipun Chanyeol tidak pernah membalasnya tetapi sebagai istri yang baik mengabari suami kemana ia pergi adalah sebuah kewajiban.
"Pagi adikku sayang" ujar Seungwan langsung duduk di depan meja kasir dengan senyum, senyum palsu pastinya. Chaeyoung mengerutkan dahinya, ada apa dengan wanita satu ini batinnya. Chaeyoung langsung menaruh telapak tangannya di atas dahi Seungwan takut bahwa kakaknya sakit.
"Aku tidak sakit, bodoh" ujar Seungwan menoyor jidat adiknya itu dengan telunjuknya.
"Sikapmu aneh sekali untuk hari ini. Apa ada yang membuat bahagia pagi ini?" tanya Chaeyoung penasaran. Bahagia? Oh pasti tidak. Pagi ini Chanyeol tidak pulang lagi dan itu membuat dirinya sedih. Sudah tiga hari suaminya tak kunjung pulang kerumah. Ia harus tinggal di rumah besar itu sendirian, belum lagi jika tiba-tiba lampu padam. Oh sungguh, Seungwan bisa mati. Seungwan phobia gelap. Seungwan selalu menutupi kesedihannya jika sudah berada di depan adiknya, ia selalu berusaha untuk tersenyum bahagia. Meskipun hatinya mendung.
"Tidak. Aku hanya bahagia saja bertemu denganmu, adik kecil" ujar Seungwan dengan mengacak poni adiknya tersebut.
"Ahh kau ini jangan mengacak poniku! Aku sudah membentuknya bagus" ujarnya kesal. Seungwan hanya terkekeh. Ia pun menuju dapur untuk melihat kinerja karyawannya dan semakin hari kinerja karyawannya selalu baik. Seungwan sangat senang, apalagi karyawannya selalu bersikap sangat baik terhadapnya. Ya Seungwan pun juga begitu. Ia akan bersikap semestinya terhadap bawahannya.
"Pagi semua" ujar Seungwan ramah.
"Pagi nona" ujar karyawannya.
"Nanti malam apa kalian ada waktu luang?" tanya Seungwan. Karyawannya saling natap dan menggeleng. Seungwan tersenyum.
"Jika tidak ada, nanti malam aku ingin mengajak kalian makan di restoran dekat sini. Mungkin restoran Jepang, kalian mau?" ujar Seungwan. Setiap beberapa bulan sekali, Seungwan pasti mengajak karyawannya untuk makan bersama. Menurutnya cara seperti ini bisa mendekatkan dirinya terhadap bawahannya. Ia tidak mau jika karyawannya menganggapnya seperti atasan meskipun atasan tetapi Seungwan ingin karyawannya menganggapnya sebagai teman. Seungwan suka jika karyawannya bersikap pamrih terhadapnya tanpa menganggap dia atasannya. Seungwan pun enjoy dengan itu.
"Baik nona~" ujar karyawannya serempak. Seungwan tersenyum dan memberi beberapa kata semangat untuk mereka seraya melenggang pergi.
"Aku akan mengajak mereka untuk makan malan di restoran Jepang. Kau mau ikut?" tanya Seungwan duduk di sebelah Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE COLD ✔
Fanfiction"Aku tidak bisa memaksakan bahwa kau harus mencintaiku. Jika kau bahagia berada di sampingnya, aku turut bahagia atas itu semua" -Wendy "Maafkan aku, jika aku selalu menyakitimu. Tapi Cinta tidak bisa dipaksakan" -Chanyeol Pernikahan bukanlah sesuat...