Seungwan dan Chanyeol telah menyelesaikan menonton film mereka. Ternyata selera mereka sama soal perfilman. Film fantasi adaptasi dari penulis buku terkenal dan film terkenal di Inggris J.K Rowling tersebut diminati oleh kedua sejoli ini. Mereka tidak habis-habisnya membahas soal film tadi. Mereka menonton Fantastic Beasts. Mereka selalu membahas soal dunia sihir tersebut, andai di dunia ini seperti di film mungkin hidup mereka akan lebih mudah pikir mereka.
"Aku suka ketika adegan mereka menyerang satu sama lain, itu seru sekali walaupun tidak menggunakan kekerasan fisik tatepi penonton dibuat tegang oleh mereka" ujar Seungwan. Chanyeol mengangguk membenarkan.
"Aku setuju denganmu. Aku tidak menyangka kalau polisi itu adalah orang yang licik dan jahat, kasihan pria yang dihasut olehnya" ujar Chanyeol merengut kesal. Seungwan hanya terkekeh.
"Aku suka hewan yang mencuri barang berkilauan itu. Lucu tapi berbahaya" ujar Chanyeol lagi.
"Hey! Dia itu pencuri, walaupun dia terlihat menggemaskan tetapi tetap saja dia adalah seorang pencuri" ujar Seungwan tidak setuju.
"Tapi dia lucu, Seungwan" ujar Chanyeol tak mau kalah dari istrinya.
"Pencuri tetaplah pencuri, tuan Chanyeol" ujar Seungwan melipat kedua tangannya di dada. Chanyeol tersenyum dan mengacak surai hitam istrinya gemas. Seungwan mengerucutkan bibirnya dan merapikan surainya.
"Lebih baik kita makan. Aku lapar karena tenagaku terkuras abis ketika menonton film tersebut" ujar Chanyeol menarik pergelangan tangan Seungwan. Seungwan tersentak sedikit karena pergelangan tangannya terlalu rapat di genggam, Seungwan tidak nyaman. Chanyeol yang merasakan keanehan Seungwan langsung mengerti, ia sedikit merenggangkan pegangannya.
"Maaf" ujar Chanyeol merasa bersalah. Seungwan langsung menatap suaminya, trauma yang dialaminya memang belum sepenuhnya hilang tetapi ia tidak suka jika keadaannya menjadi canggung seperti ini.
"Hey. Tidak apa. Aku yang minta maaf karena membuat suasananya seperti ini" ujar Seungwan tersenyum nanar.
"Tidak seharusnya aku memperlakukanmu seperti budak. Pasti kau cukup trauma dengan semuanya, sikap kasarku terhadapmu" ujar Chanyeol menunduk. Seungwan menangkup wajah suaminya.
"Tidak Chanyeol. Aku tidak apa. Memang aku mempunyai trauma karena perlakuanmu tetapi rasa traumaku tergantikan oleh dirimu yang sudah mulai berbaik hati dan perhatian terhadapku" ujar Seungwan menatap manik hitam pekat itu dengan senyuman hangat. Chanyeol ikut tersenyum ketika melihat wajah cantik dan imut istrinya tersebut.
"Lebih baik kita makan. Katanya kau lapar" ujar Seungwan. Chanyeol mengangguk dan menautkan jari jemari mereka dan itu membuat Seungwan nyaman.
Mereka berdua menuju restoran Jepang, entah kenapa mereka berdua juga ingin memakan makanan ibu kota Tokyo tersebut. Selera mereka memang selalu sama, maka dari itu Tuhan menjodohkan mereka. Ketika Chanyeol membuka pintu restoran, tidak sengaja dari dalam ada yang membuka pintu tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika mendongak siapa yang membuka pintu, Rose disana bersama seorang pria yang tidak asing lagi di mata Chanyeol. Rose pun sama dengan Chanyeol ikut terkejut ketika melihat mantan kekasihnya ini ada di depan matanya. Ia merasa darahnya mendesir dan jantungnya berdegup kencang bukan karena jatuh Cinta tetapi kecemasan. Seungwan yang melihat suasana diam dan dingin ini hanya ikut diam menatap kedua sejoli ini, rasa sakit hatinya kembali terbuka.
"Rose, ayok kita pergi" ujar Lelaki di belakangnya dan menarik tangan Rose. Rose tersadar dan mengangguk mengiyakan. Mereka akan pergi dari sana tetapi di tahan oleh tangan besar Chanyeol. Rose tersentak dan lelaki yang menarik Rose itu menatap Chanyeol dengan tatapan datar. Chanyeol menatap Rose dengan mata memerah, inikah alasan hubungan mereka berakhir. Rose berselingkuh dibelakangnya dengan teman Seungwan. Jaehyun. Seungwan yang melihatnya juga terkejut karena Jaehyun memang ada hubungan dengan Rose. Ketika di pusat perbelanjaan kemarin matanya memang tidak salah liat.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE COLD ✔
Fanfiction"Aku tidak bisa memaksakan bahwa kau harus mencintaiku. Jika kau bahagia berada di sampingnya, aku turut bahagia atas itu semua" -Wendy "Maafkan aku, jika aku selalu menyakitimu. Tapi Cinta tidak bisa dipaksakan" -Chanyeol Pernikahan bukanlah sesuat...