31. Birthday

791 77 7
                                    

warning! 3000+ words!

.
.

27 November 202-

Hari kebangsaan untuk pria jangkung yang sedang tertidur pulas di atas ranjangnya tersebut. Ia masih sangat tenang dan mendengkur kecil meskipun matahari telah menunjukkan eksistensinya dan sekarang telah pukul 7 pagi.

bibip... bibip...

Alarm pria itu telah berbunyi. Mau tak mau pria jangkung tersebut harus membangunkan dirinya dari alam mimpinya yang sangat Indah tersebut. Ia meraba nakas di sebelah ranjangnya dan mematikan alarmnya. Ia meregangkan tubuhnya dan meminum segelas air. Entah sejak kapan gelas berisi air putih itu sudah ada di nakas. Ia melamun sebentar karena masih dalam setengah sadar. Setelah semuanya sadar, Ia menengok ke belakang. Tidak ada Seungwan disana.

Mungkin dia masak di dapur -Chanyeol

Chanyeol mengerutkan
keningnya samar. Ada yang aneh. Tumben sekali Seungwan tidak membangunkannya, biasanya istri mungilnya itu akan selalu membangunkannya. Meskipun dirinya akan susah di bangunkan. Tapi Seungwan tidak pernah absen membangunkannya. Ia pun tidak mau ambil pusing dan melesat ke kamar mandi. Setelah membasuh dirinya, Chanyeol langsung mengambil seragam kantornya yang ternyata telah di siapkan oleh Seungwan. Chanyeol tersenyum kecil dan langsung memakaikan bajunya. Setelah semuanya siap, Chanyeol keluar dari kamar dan menuju dapur. Chanyeol menuruni tangga. Tidak ada keributan di dapur atau bau harum masakan disana. Chanyeol semakin mengerutkan keningnya.

"Sayang" panggilnya. Tapi tidak ada sautan dari sang istri.

Chanyeol semakin mempercepat langkahnya dan ia telah sampai di dapur. Makanan telah siap di atas meja tetapi sesosok pemasak makanan tersebut tidak nampak disana. Chanyeol mendekati meja makan dan sedikit mencicipi bulgogi bibimbap buatan istrinya. Chanyeol selalu suka masakannya. Ia pun duduk di kursi dan mulai memakan sarapannya. Disaat makan, Chanyeol sedikit ada yang aneh dipagi hari ini. Istrinya tidak ada dirumah. Chanyeol jadi cemas. Chanyeol merasa sudah cukup memakan sarapannya dan mengambil jus jambu yang dibuat oleh Seungwan. Tetapi ada yang menarik dari sana. Sebuah note kecil menempel di pinggiran gelasnya.

Chan, aku harus pergi pagi-pagi sekali. Aku harus ke rumah ibu, Chaeng meminta bantuanku karena ada masalah yang membutuhkan bantuanku. Aku sudah menyiapkan seragam kantor dan sarapan untukmu. Semoga kau tidak marah, I love you

-Istrimu, Seungwan

Chanyeol terkekeh ketika membacanya. Sepagi buta itu kah ia harus pergi. Dan masalah apa yang harus ia selesaikan karena adiknya? Chanyeol jadi penasaran. Chanyeol merogoh saku jas nya dan mengambil ponselnya. Ia berniat untuk menghubungi istrinya tetapi ketika melihat tanggalan, matanya membulat. Hari ini ia ulang tahun. Chanyeol lupa bahwa ia ulang tahun hari ini. Ia sedikit sedih Seungwan tidak mengucapkan ulang tahunnya meskipun ditulisan kertas kecil itu. Apa Ia lupa, pikirnya. Tetapi bukan hanya Seungwan yang tidak memberinya ucapan, teman dekatnya pun sama sekali tidak memberi ucapan. Chanyeol jadi kesal sendiri. Padahal setiap sahabatnya ulang tahun, ia adalah orang pertama yang mengucapkannya tetapi sekarang malah tidak ada. Bukan Chanyeol gila akan ucapan, tetapi ketika ia di beri selamat ulang tahun ada yang berbeda saja. Seperti lebih di mengerti dan berharga karena kau diingat oleh orang lain dari hari ulang tahunmu.

Chanyeol memasukkan ponselnya kembali. Ia tidak berniat menghubungi istrinya. Moodnya sedikit hancur. Ia harap Seungwan tidak melupakannya dan juga teman-temannya. Ia pun keluar dari kediamannya dan menuju kantornya.

-STONE COLD-


Pagi-pagi buta, Seungwan harus keluar dari kediamannya untuk bertemu dengan sahabatnya, sahabat suaminya, adiknya dan suaminya, dan beberapa teman Seungwan seperti Kai dan Eunwoo tentunya. Ia mengendap-endap untuk keluar dari kamar, takut jika suaminya akan terbangun. Meskipun besar kemungkinan suaminya itu tidak akan bangun. Ia tidak mau rencananya akan gagal. Seungwan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah semuanya rapih, ia langsung menyiapkan seragam kantor suaminya. Meskipun begini, ia tidak akan melupakan kewajibannya. Ia menaruhnya di gantungan dan keluar dari kamar. Seungwan menuju dapur untuk membuat sarapan. Mungkin hari ia akan membuatkan bulgogi bibimbap untuk suaminya. Ia membuatnya dengan cepat-cepat karena ia tidak mau ketahuan oleh Chanyeol, jika ia akan pergi pagi buta seperti ini. Semuanya telah selesai, ia kembali ke kamar untuk mengambil tasnya dan note kecil serta bolpoin. Ia menuliskan pesan singkat untuk suaminya dan menempelkan di pinggiran gelasnya.

STONE COLD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang