16. One Day For Beginning

818 107 5
                                    

Seungwan dan Chaeyoung pergi menuju rumah Seohyun. Malam ini Chaeyoung meminta Seungwan untuk pulang ke rumah ibu mereka. Seungwan menyetujuinya saja dan ia pun sekalian bisa melihat gerak gerik adiknya itu. Seungwan cemas bahwa Chaeyoung akan memberitahu ibunya. Ia takut kalau ibunya tau pasti ia akan merasa menyesal telah menerima perjodohan tersebut. Dan pasti akan berakibat fatal pada fisik ibunya. Seungwan tidak mau hal itu terjadi.

Seungwan lah yang sekarang sedang mengendarai mobilnya menuju rumah kediaman Son. Tidak mungkin dalam keadaan kalut, Seungwan yang meminta Chaeyoung yang menyetir. Bisa-bisa Chaeyoung mengendarainya akan lepas kendali. Mereka diam tanpa bahasaan apapun, radio pun tidak mereka nyalakan. Hanya ada keheningan di dalam mobil tersebut.

"Kak Wendy kenapa mau bertahan sama pria iblis seperti itu?" tanya Chaeyoung tanpa menatap Seungwan. Seungwan tersenyum kecil.

"Karena kakak ingin berumah tangga hanya satu kali dalam seumur hidup" ujar Seungwan. Chaeyoung menatap Seungwan sekilas dan kembali menatap lurus.

"Meskipun disakiti sampai keadaan kritis sekalipun?" tanyanya.

"Iya. Mungkin terkesan bodoh karena mempertahankan rumah tangga yang sudah berantakan dari awal, tetapi kakak yakin bahwa Chanyeol akan luluh pada akhirnya. Dia hanya kaget saja hidup dengan perempuan asing yang tidak ia cintai, jadi sifatnya seperti itu" ujar Seungwan.

"Aku tidak percaya. Sekalinya ia kasar pasti akan kasar selalu, jika sekali menyelingkuhi pasti akan di menyelingkuhi kembali. Mungkin pria akan berbicara tidak akan mengulanginya kembali tetapi ketika ada godaan seorang wanita yang lebih dari perempuannya pasti pria tersebut akan selingkuh kembali" ujar Chaeyoung. Ucapan adiknya begitu menohok sampai uluh hati. Seungwan tidak bisa mengelak dengan ucapan gadis belia itu, yang dikatakan adiknya memang benar. Sekali selingkuh akan selingkuh kembali pada akhirnya.

"Kak. Aku sudah tau semua perbuatan si brengsek itu ke kakak. Dari perlakuan kasar setiap harinya dan sekarang tercuat lagi fakta bahwa ia menyelingkuhi kakak. Aku tidak mau melihat kakak sengsara terus menerus. Berbahagialah kak, aku tidak sanggup melihat kakak terus merasa sedih dan tersakiti" ujar Chaeyoung menitikkan air matanya. Chaeyoung tau segalanya. Semua perbuatan keji kakak iparnya tersebut dari yang sering memukul, mengacuhkan, sampai tahap menyelingkuhi. Oh sungguh, Chaeyoung ingin sekali membakar pria itu. Melihat wajahnya saja dia sudah muak sekarang. Bagaimana bisa orang sebaik, setulus, dan selembut Seungwan menerima kekasaran begitu menyakitkan. Chaeyoung yang membayangkannya saja tidak sanggup apalagi menjalankannya. Sungguh Chaeyoung ingin memberitahukan semua sifat buruk kakak iparnya itu terhadap ayah dan ibu Park.

Mereka telah sampai di kediaman rumah keluarga Son. Di dalam hanya ada ibunya, Hyunwoo telah kembali ke Kanada untuk mengurusi perusahaannya. Chaeyoung melepas seatbelt nya dan membuka pintu mobil tersebut tetapi di tahan oleh Seungwan.

"Chaeyoung aku ingin berbicara sebentar denganmu" ujar Seungwan. Chaeyoung sebenarnya enggan karena ia tau sesuatu yang akan di bicarakan tetapi melihat tatapan sendu Seungwan ia tidak tega dan menurutinya.

"Bisakah kau tutup mulutmu untuk hal ini? Aku tidak mau melihat Ibu akan terguncang batin dan fisiknya karena kejadian yang ku alami. Biarkan aku menyelesaikan rumah tanggaku sendiri dengan suamiku. Jika aku tidak kuat aku akan berhenti dan akan membutuhkanmu pastinya. Percayalah padaku. Aku cuman ingin Ibu dan kedua orang tua Chanyeol baik-baik saja" ujar Seungwan dengan tatapan sendunya. Chaeyoung membenci tatapan itu, ia memalingkan wajahnya dan mengeluarkan nafas kasar.

"Aku tidak tau" jawab Chaeyoung pergi meninggalkan Seungwan di mobil. Seungwan menghembuskan nafas panjangnya, semoga Chaeyoung tidak membuka semuanya. Ia pun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah tersebut.

STONE COLD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang