Seungwan langsung berlari ketika sampai di Rumah Sakit Seoul City Hospital, ia berlari di koridor rumah sakit tersebut. Sesekali menyeka air matanya karena harapan terakhirnya bertemu dengan Kai sahabat dekat Eunwoo untuk mencari informasi. Seungwan telah sampai di ruangan tersebut. Terpampang dengan jelas terdapat tulisan Kim Jongin, dokter spesialis anak. Seungwan memegang gagang tersebut dan langsung membuka pintu itu.
Kai mendongak dan terlihat gadis mungil itu dengan keadaan yang kacau. Kai tau bahwa Seungwan dan Eunwoo sedang dalam keadaan yang tidak baik. Kai tersenyum hangat kepada Seungwan dan menghampiri gadis itu. Seungwan melihat Kai yang tersenyum itu tidak membalas dan tetap menatap pria di hadapannya.
"Ada apa, Wen? Sepertinya penting sekali" tanya Kai mendekati Seungwan.
"Aku ingin bertanya kepadamu satu hal? Bisakah kita berbicara di cafe sebrang rumah sakit?" tawar Seungwan.
"Sure. Let's to talk about everything" setuju Kai dan menyampirkan jas dokternya ke kursinya. Seungwan pergi dahulu dari ruang Kai, Kai yang sudah tau akan seperti ini hanya bisa tersenyum nanar menatap punggung itu.
Flashback on
Kai mendapat pesan dari sahabatnya untuk menemuinya di cafe biasa ia nongkrong. Kai yang melihatnya langsung membalas dan kebetulan juga ia sedang istirahat shift malamnya. Ia butuh kafein saat ini.
Kai telah sampai di Santaria Café dan terlihat bahwa sahabatnya itu telah menunggunya. Tak perlu lama, Kai langsung masuk dan menghampiri meja sahabatnya itu dengan tersenyum. Eunwoo masih tidak sadar akan kedatangan pria dengan kulit Tan tersebut. Kai menautkan alisnya dan mengibaskan tangannya di depan wajah Eunwoo. Eunwoo tersadar dan langsung menatap Kai.
"Bisa-bisanya melamun seperti itu padahal aku sudah ada di hadapanmu"
"Maaf" ucapnya. Kai merasa ada yang tidak beres dengan Eunwoo, tidak biasanya Eunwoo seperti ini.
"Ada apa? Sepertinya kau tidak baik-baik saja? Apa kau bertengkar dengan Wendy?" tanyanya berentet. Ada helaan nafas berat yang terlihat di mata Kai. Kai makin penasaran ada apa sebenarnya. Ia masih Setia menunggu untuk mendapat informasi dari sahabatnya ini.
"Wendy akan di jodohkan" ujar Eunwoo dengan pelan tanpa menatap Kai. Kai membelalakkan matanya tak percaya.
"What's?! Are you sure? Kau tau dari mana bahwa ia akan dijodohkan?"
"Aku mendengarnya sendiri ketika mengantar Wendy pulang. Ibunya berbicara kepadanya bahwa ia akan di jodohkan dengan anak sahabat ayahnya" ujar Eunwoo parau. Kai menatap sahabatnya itu dengan nanar, bagaimana bisa cobaan bertubi-tubi menghampirinya? Kemarin baru saja ia mendapat kabar bahwa Ibunya berselingkuh dengan pria lain, setelahnya ia juga mendapat kabar bahwa perusahaannya turun drastis dan sedikit mengalami kerugian, dan sekarang ia harus menerima kembali kabar buruk bahwa gadisnya harus dijodohkan dengan pria lain. Kasihan sekali Eunwoo. Ya, hanya Kai yang mengetahui ini semua karena Eunwoo hanya menceritakannya kepadanya. Eunwoo tidak mau mengatakannya pada Seungwan, ia takut akan menambah beban Seungwan dan lebih baik menutupnya.
"Sepertinya dosaku terlalu banyak kepada Tuhan, sampai-sampai aku harus menerima cobaan bertubi-tubi seperti ini. Rasanya aku ingin mati saja tetapi tidak ada gunanya juga bahwa Tuhan akan memaafkanku" ujarnya. Dan Kai masih Setia menyimak cerita sahabatnya ini.
"Setelah perselingkuhan ibu dengan pria lain itu sudah membuat hatiku hancur dan sekarang harapanku hanya pada Wendy tetapi aku harus menjatuhkan harapan itu dalam-dalam. Karena Wendy akan menjadi istri seseorang" ujarnya tertawa hambar. Kai menepuk lengan Eunwoo pelan. Eunwoo menghela nafasnya berat dan sedikit menitikkan air matanya. Ia sudah tidak sanggup lagi menghadapi ini semua, harapannya menikah dengan Wendy pupus sudah. Dan sekarang tidak ada harapan lagi untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE COLD ✔
Fanfiction"Aku tidak bisa memaksakan bahwa kau harus mencintaiku. Jika kau bahagia berada di sampingnya, aku turut bahagia atas itu semua" -Wendy "Maafkan aku, jika aku selalu menyakitimu. Tapi Cinta tidak bisa dipaksakan" -Chanyeol Pernikahan bukanlah sesuat...