32. Ending Scene

1.4K 99 21
                                    

note : Video diatas bukan editan aku, aku nemu di youtube dan kebetulan pas bnget hehee. ditonton ya video kakaknya. nanti kalo ada waktu aku buat sendiri videonya. Happy reading!

.
.
.

Rose berjalan dengan perlahan tanpa membuat bebunyian dari sepatu heels runcingnya tersebut. Dan benar saja semua orang yang ada di pesta tidak menyadari perempuan itu masuk ke dalam jajaran pesta pribadi ini. Ia membawa sebuah kotak sedang di dalamnya dan tersenyum lebar memandang Chanyeol.

You'll be mine again Chanyeol -Rose

"Park Chanyeol" panggilnya dengan suara lembut. Sontak semua orang yang ada disana menoleh ke sumber suara. Mereka terkejut bukan main, apalagi untuk Chanyeol dan Seungwan. Untuk apa gadis ini kemari, pikir mereka. Rose mendekati meja yang memberadakan Chanyeol disana dengan senyuman manis miliknya.

"Selamat ulang tahun, Channie" ucapnya tersenyum lebar dan memberikan hadiah tersebut kepada Chanyeol. Chanyeol bimbang apakah ia harus menerimanya atau tidak. Sekilas ia melirik istrinya yang masih diam tanpa bersuara. Ia menghela nafas singkat dan mengambil kado tersebut dari tangan gadis itu.

"Thanks" ucapnya dan menaruh kado tersebut di atas meja kosong. Seungwan dari tadi terus melihat gerak gerik gadis ini, ketakutannya mulai muncul kembali. Takut akan hal lampau kembali terwujud. Sampai-sampai ia mengepalkan tangannya disamping. Eunwoo yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya menunduk dan selalu mengucapkan maaf di dalam hatinya. Doyoung juga ikut menunduk melihatnya, karenanya gadis itu datang kemari. Semua orang geram melihat gadis ini berada di acara penting tersebut. Seketika acara menjadi sunyi tanpa adanya suara dari mereka lagi setelah kedatangan gadis cantik tersebut.

"Sedang apa kau disini? Memangnya ada yang mengundangmu?" tanya Irene sarkas dengan smirk di wajahnya. Rose menatap Irene kesal, memang tidak ada yang mengundangnya ini inisiatif dirinya sendiri. Ia mendapat kabar ini pun dari sekretarisnya.

"Well, memang aku tidak di undang disini. Tapi aku berhak untuk datang, lagi pula aku mantan kekasihnya. Apa salah aku datang nona Bae?" ujarnya tak mau kalah. Irene sudah geram ingin sekali menampar Rose tetapi ia urung karena Suho menenangkannya. Rose berjalan menjauhi Irene dan kembali mendekati tempat Chanyeol.

"Aku tidak apa kan datang kesini untuk merayakan pesta ulang tahun mantan kekasihku, nona Son?" tanyanya dengan senyum manis tapi penuh makna. Seungwan menatap gadis itu sekilas dan melihat semua orang disana dengan gelengan kepala. Sebenarnya Seungwan ingin mengusir gadis ini karena telah lancang datang kemari tanpa undangan dari siapapun tetapi dari pada ia membuat keributan lebih baik menerima saja. Seungwan tersenyum ke arah Rose.

"Silahkan. Nikmatilah pestanya, kau diterima sebagai tamu undangan" ujarnya. Sontak semua terkejut mendengarnya, Chanyeol langsung menatap istrinya itu tidak percaya. Rose tersenyum dan mengambil minuman yang sudah tersedia.

"Terima kasih nona Son. Kau memang wanita baik" ujarnya sembari mendekati Chanyeol. Seungwan tersenyum kecil. Seketika suasana hatinya berubah kesal, sedih, takut. Itu yang ia rasakan. Jika, Seungwan tidak ingat sedang mengandung mungkin ia sudah memaki gadis ini. Seungwan jadi teringat kadonya, mungkin ia urungkan untuk diberikan kepada sang suami.

"Channie sepertinya dirimu makin tampan dan gagah ya. Aku bisa melihatnya. Apakah kau bahagia saat ini setelah ku tinggalkan?" tanya Rose sedikit sedih. Chanyeol sudah muak sebenarnya dengan Rose, ia ingin sekali menarik gadis itu dari sana dan menyuruhnya untuk pulang. Ia tidak mau Seungwan berfikir yang tidak-tidak tentangnya untuk saat ini. Chanyeol takut hal buruk akan menimpanya.

"Seperti yang kau lihat, nona. Aku lebih bahagia sekarang. Terima kasih kau meninggalkanku kala itu, andai kau tidak meninggalkanku mungkin hidupku tidak sebahagia ini" ujar Chanyeol langsung merangkul Seungwan. Rose kesal sekali melihatnya, ia hanya menatap kemesraan itu dengan tatapan sinis. Semua orang disana tersenyum mendengarnya.

STONE COLD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang