Mereka telah sampai di pulau terindah setelah Maldives. Pulau bora Bora. Seungwan menatap kagum pulau dengan hamparan laut berwarna biru jernih tersebut, dibalut dengan terumbu karang yang masih terlihat dan juga pasir putih yang benar-benar jernih tanpa ternodai apapun. Seungwan merasa dirinya berada di surga sekarang. Ia menghirup udara disana, udara segar dengan bau laut yang menyeruak keluar dengan paparan sinar matahari sore seperti aroma terapi baginya. Menyejukkan pikiran, batinnya. Bungalow yang berada di atas laut biru itu pun terlihat serasi jika disandingkan.
"Asik sekali memandang. Sampai lupa bahwa aku disampingmu" ujar Chanyeol yang sudah membereskan pakaiannya ke dalam Bungalow tersebut. Seungwan hanya terkekeh dan memandang kembali hamparan laut biru tersebut. Tiupan angin membuat rambut Seungwan terhempas Indah. Chanyeol terkesima dengan wajah Ayu itu, Seungwan terlihat sangat cantik. Meskipun make up yang ia poles tidak begitu tebal. Chanyeol merasa Seungwan itu memang berasal dari khayangan.
"Terima kasih kau telah mewujudkan kembali harapanku. Aku senang sekali" ujar Seungwan menatap Chanyeol dengan berbinar. Chanyeol tersenyum menatap mata binar itu, apalagi ketika pantulan langit jingga mengenai mata hazelnya. Indah. Ia memeluk istrinya itu dan menikmati matahari terbenam bersama-sama. Romantis sekali jika dilihatnya. Siapapun yang melihat itu pasti akan iri karena kecocokan mereka berdua.
Setelah menikmati sunset bersama-sama, Chanyeol dan Seungwan memasuki Bungalow mereka. Bungalow yang cukup besar, batin Seungwan. Seungwan duduk di atas kasurnya menghadap ke arah laut lepas, ia masih memandangi sisa matahari yang muncul 12 jam itu. Ia sangat bahagia terlihat dari wajahnya yang selalu menyeruakkan senyumannya. Chanyeol sudah berada di kamar mandi. Air gemericik di dalam kamar mandi terdengar di pendengaran Seungwan. Ia bangkit untuk memilihkan pakaian untuk Chanyeol dan dirinya. Ia membuka koper milik suaminya dan atensinya memilih kepada baju floral berwarna biru dengan celana kain hitam. Sementara Seungwan memilih kepada dress putih corak bunga tersebut.
cklek
Terlihat Chanyeol yang sudah menyegarkan diri di kamar mandi. Ia berjalan ke istrinya yang asik sibuk dengan pakaian dirinya dan punyanya. Chanyeol memeluk gadis itu dari belakang dan tentu membuat Seungwan terkejut. Air yang masih tersisa di rambut hitam Chanyeol, menetes ke bahu Seungwan dan itu membuat kesan dingin.
"Chan bahuku basah" ujar Seungwan sedikit risih. Chanyeol akhirnya melepaskan pelukannya dan duduk di atas ranjang Bungalow tersebut.
"Ini pakaianmu. Setelah ini kita makan malam bukan?" tanya Seungwan seraya memberikan setelan floral kepada suaminya. Chanyeol mengangguk dan mengambil pakaian itu. Seungwan tertegun melihat badan suaminya yang atletis itu.
Sudah berkali-kali aku melihat, tetap saja jantungku berdegup kencang -Seungwan
Chanyeol yang melihat diamnya Seungwan ketika melihat dirinya yang seperti ini, hanya tersenyum jahil.
"Kenapa melamun? Mandi sana, mau aku mandikan?" tanya Chanyeol dengan senyum innocent nya. Seungwan mengerjapkan matanya berkali-kali dan langsung menyambar dress nya menuju kamar mandi. Chanyeol terkekeh melihat kelakuan istri mungilnya itu. Ia pun langsung berganti bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONE COLD ✔
Fanfiction"Aku tidak bisa memaksakan bahwa kau harus mencintaiku. Jika kau bahagia berada di sampingnya, aku turut bahagia atas itu semua" -Wendy "Maafkan aku, jika aku selalu menyakitimu. Tapi Cinta tidak bisa dipaksakan" -Chanyeol Pernikahan bukanlah sesuat...